Program: MAHAZI (Madrasah Haji dan Ziarah)
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang kedua dari Silsilah Manasik Umrah adalah Adab Safar bagian kedua.
Para ikhwah dan juga para akhawat rahimani wa raḥimakumullāh, jama’ah umrah yang dimuliakan oleh Allāh ﷻ.
Safar di dalam Islam ini ada beberapa adab. Ada beberapa hal yang hendaknya kita perhatikan terkait masalah safar.
Di antara adabnya adalah :
4. Mencari teman yang shalih dalam perjalanan safar.
InsyaAllah tujuan kita sama ke Madinah untuk berziarah ke Masjid Nabawi kemudian juga ke Mekah untuk melakukan Umrah. InsyaAllah teman-teman yang bersama kita mereka adalah orang-orang yang memiliki satu tujuan iaitu ingin mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
5. Mengangkat Amir Al Safar
Rombongan tersebut mengangkat pemimpin safar. Dalam bahasa kerennya adalah “tour leader”.
إِذَا خَرَجَ ثَلاَثَةٌ فِى سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ
“Kalau ada tiga orang yang keluar melakukan safar, maka hendaklah mereka menjadikan satu orang di antara mereka sebagai Amir (ketua rombongan).”
Kerana ini untuk maslahat. Kalau ada apa-apa kita kembali kepada keputusan Amir. Mau berhenti dulu, mau berjalan, ini kembali kepada keputusan Amir. Beliau yang akan memberikan keputusan. Hendaklah masing-masing dari kita mengikuti yang demikian. Diangkat Amir dalam safar itu untuk maslahat kita semuanya. Kalau diangkat tetapi ternyata kita tidak mentaati Amir tersebut (Amir Al Safar), maslahat tidak terwujud. Kita perlu kekompakan (bersatu padu) dalam perjalanan ini.
Kalau memang kita sudah menunjuk seseorang sebagai Amir, Amir Al Safar, maka kita mengikuti apa yang menjadi keputusan beliau. Ini untuk maslahat kita semuanya.
6. Membaca doa perlindungan dan memasuki daerah baru
✅ Doa memohon perlindungan
Seseorang ketika dia singgah di sebuah tempat, maka hendaklah dia berdoa dengan doa yang dituntunkan oleh Nabi ﷺ. Yaitu mengatakan,
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Ketika kita masuk kamar hotel misalnya, tempat yang baru, maka kita membaca dzikir ini.
Disebutkan dalam hadith, kalau kita singgah di sebuah tempat kemudian membaca doa ini, maka tidak akan diganggu, tidak akan termudharati oleh sesuatu apapun sampai dia meninggalkan tempat tersebut.
✅ Doa memasuki daerah baru
Kemudian kalau kita memasuki daerah yang baru, negeri yang baru, misalnya nanti kita masuk ke Madinah atau masuk ke Kota Mekah, maka di sana ada doa yang dituntunkan oleh Nabi ﷺ,
اللهم اني اسألك خير هذه البلده
وخير اهلها وخير ما فيها
واعوذبك من شر هذه البلده وشر اهلها وشر مافيها
“Ya Allah, aku memohon kepadaMu kebaikan kota ini, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya dan kebaikan penduduknya. Dan aku berlindung kepadamu dari kejelekan kota ini, dan kejelekan apa yang ada di dalamnya dan kejelekan penduduknya.”
Ini doa yang sangat agung yang diajarkan oleh Nabi ﷺ ketika seseorang memasuki daerah yang baru. Semoga dengan kita membaca doa tadi, yang kita lihat di daerah tersebut adalah kebaikan. Penduduknya ramah, seseorang tidak didzolimi, tidak ditipu, kerana secara umum kita meminta kebaikan dari Allah dari kota tersebut dan juga kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan kebaikan penduduknya. Dan kita berlindung kepada Allah dari kejelekan kota tersebut, kejelekan yang ada di dalamnya, dan kejelekan penduduknya.
Coba nanti kita praktekkan setiap kali kita memasuki negeri atau daerah yang baru. Semoga kebaikan dan keramahan yang kita lihat dan dapatkan.
7. Bersegera kembali ke rumahnya apabila telah selesai
Dalam sebuah hadits Nabi ﷺ mengatakan,
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ
“Safar itu adalah potongan / sebagian dari adzab.”
Bagaimanapun enak dan nyaman seseorang melakukan perjalanan, dengan pesawat yang VIP sekalipun, maka pasti dia akan merasakan bagian dari lelahnya safar. Kurang tidur, tidak cocok makanannya, kedinginan, kepanasan, dan seterusnya.
مْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ
“Safar tersebut menghalang dari makanannya, minumnya, tidurnya.”
فَإِذَا قَضَى نَهْمَتَهُ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ
“Kalau dia sudah selesai menunaikan hajatnya, maka hendaklah dia segera pulang ke keluarganya.”
Ini termasuk diantara adab ketika safar.
8. Mustajab doa ketika safar
Perlu kita ketahui bahawasanya safar adalah saat yang mustajab untuk berdoa. Kita akan melakukan safar. Ketahuilah bahawasanya safar ini adalah termasuk keadaan yang mustajab untuk berdoa sehingga hendaklah kita manfaatkan perjalanan kita ini untuk berdoa kepada Allah ﷻ baik dalam keadaan di pesawat, atau nanti di Madinah, atau di Mekah, atau dalam perjalanan antara Mekah ke Madinah, atau ketika pulang. Maka ini adalah kita dalam keadaan safar sampai kita pulang kembali.
Itu adalah waktu yang lama. Dan doa seorang yang musafir adalah doa yang mustajab. Meminta kepada Allah kebaikan dunia dan juga akhirat.
Ini adalah beberapa hal yang berkaitan adab safar secara global. InsyaAllah kita lanjutkan kepada kesempatan yang akan datang. Semoga apa yang kita sampaikan ini bermanfaat.
Inilah beberapa hal yang berkaitan dengan masalah safar. InsyaAllāh kita lanjutkan di kesempatan yang akan datang.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Jazakumullaah khairan untuk transkripnya. Sangat berguna untuk ana yg susah ngapalin kalo dari audio saja nihh.
Syukron Mas, Mbak, Bu, Pak…
Jazākumullahu Khayran ya Akhi أو ukhti
sangat membantu kami yg ingin menuntut ilmu tp punya kesibukan yg menyebabkan kami tidak bs mencatat sendiri
Semoga ALLAH balas kebaikan antum dg pahala yg berlipat ganda.. Allahumma Aamiiin
Bārakallahu fīkum
Assamualaikum wr.wb
Afwan, ana cuma ingin memberitahu..
untuk audio dan tulisannya berbeda
audionya yang ada di sini yaitu audio adab safar bagian pertama bukan bagian kedua (lanjutannya)
semoga nanti di ganti audionya yang sesuai dengan tulisannya, syukron