Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Pengagungan Terhadap Ilmu > Pengagungan Terhadap Ilmu Bagian 3

Pengagungan Terhadap Ilmu Bagian 3

Silsilah: Pengagungan Terhadap Ilmu
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
Transkrip: ilmiyyah.com

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-3 dari Muqaddimah Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah Pengagungan Terhadap Ilmu

Diantara pengagungan terhadap ilmu :

  1. Sabar dalam menuntut ilmu dan menyampaikan ilmu:

Menghafal membutuhkan kesabaran, memahami membutuhkan kesabaran, menghadiri majelis ilmu membutuhkan kesabaran, demikian pula menjaga hak seorang guru membutuhkan kesabaran

Berkata Yahya Ibnu Abi Katsirin

لا يُسْتَطَاعُ العلمَ بِرَاحَةِ الجِسْم

“Tidak didapatkan ilmu dengan badan yang berleha-leha”

Demikian pula menyampaikan dan mengajarakan perlu kesabaran, duduk bersama dengan para penuntut ilmu perlu kesabaran, memahamkan mereka perlu kesabaran, demikian pula menghadapi kesalahan-kesalahan mereka perlu kesabaran.

  1. Memperhatikan adab-adab ilmu

Ilmu yang bermanfaat didapatkan diantaranya dengan memperhatikan adab, dan adab disini mencakup adab terhadap diri dalam pelajaran, adab terhadap guru dan teman dan lain lain.

Orang yang beradab didalam ilmu berarti dia mengagungkan ilmu, maka dia dipandang sebagai seorang yang berhak untuk mendapatkan ilmu tersebut, adapun orang yang tidak beradab, maka dikhawatirkan ilmu akan sia-sia bila disampaikan kepadanya.

Berkata Ibnu Sirrin

كانوا يتعلمون الهَدْيَ كما يتعلمون العلم

“Dahulu mereka mempelajari adab, sebagaimana mereka mempelajari ilmu”

Bahkan sebagian salaf mendahulukan mempelajari adab sebelum mempelajari ilmu dan banyak diantara penuntut ilmu yang tidak mendapatkan ilmu, karena dia menyia-nyiakan adab.

  1. Menjaga ilmu dari apa yang menjelekkannya

Hendaknya seorang penuntut ilmu menjaga wibawanya karena apabila dia melakukan sesuatu yang merusak wibawanya sebagai seorang penuntut ilmu berarti dia telah merendahkan ilmu, seperti terlalu banyak menoleh di jalan, berteman akrab dengan orang-orang fasiq, dan lain-lain.

  1. Memilih teman yang shalih

Seorang penuntut ilmu perlu teman yang membantu untuk mendapatkan ilmu dan bersungguh-sungguh, teman yang tidak baik akan memberi pengaruh yang tidak baik.

Rasulullāh ﷺ bersabda

الرجل على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Seseorang berada di atas agama teman akrabnya, maka hendaklah salah seorang diantara kalian melihat dengan siapa dia berteman akrab” (Hasan, HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Demikian yang kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top