🌍 BimbinganIslam.com
👤 Abdussalam Busyro, Lc
📗 Kitab At-Tauhid
〰〰〰〰〰〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولاحول ولاقوة إلا بالله.
رضيت بالله رباًّ وبلإ سلام دينا وبمحمد نبيا و رسولاً ربي زدني علما ورزقني فهما
Suatu saat Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah membuat garis panjang dan garis di sisi kanan dan kiri garis tersebut, kemudian Beliau bersabda:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ
“Ini merupakan jalanku yang lurus.”
Menunjukkan yang namanya kebenaran itu tungal (satu).
Jika kita lihat Al Qur’ān, bahwasanya orang-orang yang beriman mereka adalah wali-wali Allāh. Mereķa berusaha dan berupaya untuk meninggalkan berbagai macam jalan kegelapan dan mereka berusaha menuju nur (cahaya).
مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ.
Dari kegelapan yang jumlahnya sangat banyak kepada pada cahaya (satu).
Dhulmatun (ظلمت) dalam bahasa Arab artinya kegelapan. Kegelapan yang banyak (jamak) disebut dhulumātu.
Cahaya mufradnya (tunggalnya) adalah nur, jamaknya adalah Anwar
Allāh tidak firmankan:
مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى أنوار
Dari kegelapan yang jumlahnya sangat banyak kepada pada cahaya yang banyak.
Tidak!
Tapi Allāh ungkapkan dengan:
مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ
Dari kegelapan yang jumlahnya sangat banyak kepada pada cahaya (satu).
Menujukkan kebenaran itu satu.
Begitu juga orang-orang kafir dan wali-walinya, mereka meninggalkan nur menuju dhulumāt, Allāh tidak ungkapkan, “Minal Anwar ilaa dhulumat.”
Tapi Allāh ungkapkan, “Minanuri ila dhulumat,” yang menunjukkan bahwa kebenaran itu satu dan jalan untuk menunju keburukan itu banyak.
Maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika membuat garis yang lurus Beliau bersabda:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ
“Ini merupakan jalanku yang lurus, ikutilah jalan lurus ini.”
Perintah dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam: فتَّبِعُواْ, sekaligus perintah dari Allāh, “Ikutilah jalan yang lurus ini.”
Kita setiap hari mengatakan:
ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ
“Yā Allāh, tunjukanlah kami jalan yang lurus ”
Tafsirnya adalah firman Allāh:
صِرَ ٰطَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ
Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri karunia dan nikmat kepada mereka.
Siapakah mereka ini?
من النبي
Jalannya para nabi.
“Nabā” adalah orang yang membawa berita penting (berita agung), maka ada surat An Nabā.
وصَادِقِي
Jalannya orang-orang yang berusaha dan berupaya untuk selalu jujur.
Pada dasarnya orang itu jujur, dan Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ،
“Hendaklah kalian berusaha dan berupaya untuk berlaku jujur karena jujur akan mengantarkan pelakunya kepada kebaikan.”
وإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ
“Dan kebaikan akan mengantarkan pelakunya kepada surga.”
وإن الرجل ليصدق ويَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
Tidak ada seseorang yang berusaha jujur sampai orang ini dikenal dengan orang yang sangat jujur sampai orang ini dikenal sebagai orang yang sangat jujur.
وإِيَّاكُمْ والْكَذِبَ
“Jauhilah kalian perkara dusta.”
فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ
“Ketahuilah bahwasanya dusta itu mengantarkan pelakunya keburukan.”
وإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ
“Dan ketahuilah yang namanya keburukan akan mengantarkan pelakunya kepada api neraka.”
و إن الرَّجُلُ ليَكْذِبُ ويَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Dan tidak ada seseorang yang berdusta dan dia berusaha untuk selalu berlaku dusta sehingga dia akan di tulis menjadi seorang pendusta.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
___