Taubat

🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.
📗 Kajian Tematik | Ramadhan
📝 Serial Kultum Ramadhan
〰〰〰〰〰〰〰

*TAUBAT*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله ، وعلى آله وأصحابه ومن والاه، ولاحول ولا قوة إلا بالله، أما بعد

Para Pemirsa.

Saat yang sangat tepat bagi seorang mukmin di bulan Ramadhān ini adalah benar-benar mewujudkan pertaubatannya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Kapan lagi?

Seandainya di bulan Ramadhān seorang mukmin tidak tergerak hatinya untuk bertaubat kepada Allāh, lalu mau bulan apa lagi?

Ramadhān, Allāh buka pintu surga seluas-luasnya, Allāh tutup pintu neraka serapat-rapatnya. Allāh Subhānahu wa Ta’āla membelenggu syaithan (مردة الشياطين/ gembong-gembong syaithan) sehingga Allāh membantu seluas-luasnya untuk mewujudkan kebaikan dan mengakhiri keburukan.

Pemirsa.

Taubat adalah kunci kesuksesan seorang mukmin, sehingga Allāh membagi manusia: إما تائبون وإما ظالمون .

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

_”Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhālim.“_

(QS Al Hujurat: 11)

Jadilah kita orang yang bebas dari kezhāliman dengan senantiasa kembali kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Keberuntungan kita bertumpu kepada pertaubatan kita.

Yang Allāh katakan:

وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

_”Bertaubatlah kalian semuanya kepada Allāh wahai mukminin, agar kalian betul-betul menjadi orang yang beruntung.”_

(QS An Nūr: 31)

Keberuntungan kita bersama dengan taubat kita dan Allāh janjikan bagi orang-orang yang bertaubat kebaikan-kebaikan yang sangat banyak. Di antaranya Allāh memerintahkan kaum mukminin untuk bertaubat nashūha.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةًۭ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّـٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ

_”Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian kepada Allāh dengan taubatan nashūha, mudah-mudahan Allāh mengampuni keburukan kalian dan menghapuskan keburukan kalian dan memasukan kalian ke surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.”_

(QS At Tahrīm: 8)

⇒ Taubatan Nashūha adalah taubat yang sebenarnya atau taubat yang serius (bersungguh-sungguh)

Pemirsa.

Menurut Syaikh Utsaimin rahimahullāh, taubat nashūha syaratnya ada 5, yaitu:

⑴ Ikhlās karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Yang menggerakkan kita bertaubat bukan faktor-faktor duniawi atau faktor lainnya tetapi semata-mata karena Allāh Ta’āla.

⑵ Menyesal dengan perbuatan itu (penyesalan yang mendalam dari hatinya).

⑶ Dia tinggalkan perbuatan maksiatnya.

⑷ Dia berazam untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

⑸ Dia melakukan taubat tersebut di waktu masih diterimanya taubat.

⇒ Secara umum taubat akan berakhir ketika matahari muncul dari barat.

Sehingga Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:

يَوْمَ يَأْتِى بَعْضُ ءَايَـٰتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفْسًا إِيمَـٰنُهَا لَمْ تَكُنْ ءَامَنَتْ مِن قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِىٓ إِيمَـٰنِهَا خَيْرًۭا ۗ

_”Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu (matahari muncul dari barat) tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”_

(QS Al An’ām: 158)

Secara pribadi taubat itu akan tertutup ketika nyawa telah sampai di tenggorokan (sakaratul maut).

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam katakan bahwasanya pintu taubat akan senantiasa di buka oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla (diterima oleh Allāh) kecuali jika nyawa sampai di tenggorokan (sakaratul maut), maka habis waktu baginya untuk bertaubat.

Para Pemirsa.

Sekali lagi bergembiralah menjadi seorang mukmin karena kita yang lemah ini, yang pasti banyak dosanya, kita masih diberi kesempatan untuk datang kepada Allāh dengan bersih dengan cara bertaubat kepada Allāh, apapun dosa anda.

Walaupun anda memiliki dosa sebesar bumi setinggi langit seluas lautan.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:

يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي

_”Wahai anak Adam, seandainya kamu memiliki dosa besar yang sampai menyentuh langit, lalu kamu datang kepada-Ku dan beristighfar (meminta ampun kepada Allāh), maka Aku akan mengampuni dosanya.”_

Sebuah kebahagiaan bagi seorang mukmin, bahkan kembalinya seorang mukmin kepada Allāh, dikabarkan Allāh sangat gembira, lebih gembira dari orang yang sangat gembira karena menemukan hewan tunggangannya yang hilang.

Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلَاةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا قَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا قَائِمَةً عِنْدَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ

_Sungguh kegembiraan Allāh karena taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian terhadap hewan tunggangannya di sebuah padang pasir yang luas, namun tiba-tiba hewan tersebut lepas, padahal di atasnya ada makanan dan minuman hingga akhirnya dia merasa putus asa untuk menemukannya kembali._

_Kemudian ia beristirahat di bawah pohon, namun di saat itu, tiba-tiba dia mendapatkan untanya sudah berdiri di sampingnya. Ia pun segera mengambil tali kekangnya kemudian berkata:_

_”Ya Allah, Engkau hambaku dan aku ini Tuhan-Mu.”_

_Dia telah salah berdo’a karena terlalu senang._

(Hadīts riwayat Muslim)

Pemirsa.

Gunakan sebaik-baiknya kesempatan Ramadhān kita, jangan anda lewatkan tanpa bertaubat kepada Allāh. Apalagi ingat, setiap malam Allāh memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari api neraka.

Jadikan diri anda salah satu di antara deretan orang yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla bebaskan dari Neraka dan tentunya ini perlu usaha yang kita lakukan di antaranya dengan banyak kita bertaubat banyak kita beristighfar dan berharap untuk mendapatkan salah satu dari orang yang terbebaskan dari adzab Jahannam.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla meringankan kita dan menggerakkan hati kita untuk kembali kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, sehingga meraih keberuntungan yang hakiki. Keberuntungan kelak saat kita menghadap Allāh.

Kita datang dengan amal shālih dan dosa-dosa kita diampuni oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla sehingga Allāh persilahkan kita untuk masuk ke dalam Janatun Naim (surga yang penuh dengan keselamatan).

Demikian, semoga bermanfaat.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله صحبه وسلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top