Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 76 | Amalan Seseorang Dinilai di Akhirnya

Halaqah 76 | Amalan Seseorang Dinilai di Akhirnya

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
Transkrip: ilmiyyah.com

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang ke-76 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-Aqidah Ath-Thahawiyah yang ditulis oleh Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullāh.

Beliau mengatakan rahimahullāh:

وَالْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

“Dan amalan-amalan adalah dengan akhir-akhirnya.”

Amalan yang dianggap  di sisi Allāh ﷻ itu adalah sesuai dengan amalan terakhir yang dia lakukan. Kalau misalnya selama di dunia dia dalam keadaan kufur, terakhir hidupnya dia masuk dalam agama Islam, maka al-a‘mal bil-khawātim, amalan itu sesuai dengan akhirnya, dia akan masuk ke dalam surga karena dia meninggal di atas Islam meskipun sebagian besar hidupnya adalah di atas kekufuran tapi kalau akhirnya diakhiri dengan keislaman maka dia masuk ke dalam Surga.

Sebaliknya, kalau seseorang sebagian besar hidupnya hidup di dalam Islam kemudian terakhirnya dia meninggalkan Islam dan meninggal di atas kekufuran maka dia masuk ke dalam Neraka.

Ini menunjukkan bahwasanya diantara jenis manusia ada diantara mereka yang dari awal sampai akhir Istiqomah, dari semenjak dia lahir, lahir di tengah-tengah orang Islam dan orangtuanya juga di atas sunnah, dia kenal sunnah semenjak kecil, menjadi seorang penuntut ilmu, akhirnya menjadi seorang mungkin ulama dan sampai dia meninggal dunia di atas Islam.

Ada diantara mereka dari sejak awal kehidupannya itu di atas kekufuran artinya tinggal di tengah-tengah orang yang kafir dan tumbuh sebagai anak yang diajari tentang kekufuran, sehingga dia dewasa dalam keadaan dia kufur sampai dia tua dan sampai dia meninggal dunia dalam keadaan dia kufur.

Dan ada di antara manusia yang berbeda keadaannya di awal dengan di akhir, ada yang di awalnya Islam akhirnya kufur, ada yang di awalnya dia kufur di akhirnya dia Islam. Kalau yang pertama tadi kalau dia meninggal di atas Islam maka akan masuk ke dalam surga, kalau seseorang meninggal di atas kekufuran maka akan masuk ke dalam neraka, bagaimana dengan orang yang berpindah tadi dari Islam ke kufur atau dari kufur ke Islam mana yang dipakai? al-a‘mal bil-khawātim, amalan itu sesuai dengan akhirnya.

Dalam sebuah hadits, dari ʿAbdullāh bin Masʿūd raḍiyallāhu ʿanhu, Rasūlullāh ﷺ bersabda:

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكِتَابِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ، فَوَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا.

Sesungguhnya salah seorang di antara kalian akan dikumpulkan penciptaannya oleh Allāh ﷻ di dalam perut ibunya, 40 hari pertama itu sebagai Nutfah, 40 hari yang kedua sebagai ‘alaqah, kemudian 40 hari yang ketiga sebagai Mudhghah, genap 120 hari Allāh ﷻ akan mengirimkan malaikat kemudian dia meniupkan nyawa (ruh) sehingga hiduplah segumpal daging tersebut yang sudah sempurna anggota badannya.

Kemudian diperintahkan malaikat tadi untuk menulis rezkinya, ajalnya, amalannya, apakah dia adalah termasuk orang yang bahagia atau orang yang celaka. Kemudian Beliau ﷺ menyebutkan, dan sungguh salah seorang di antara kalian mengamalkan amalan penduduk surga, sebagai seorang muslim yang taat, kemudian tidak ada jarak di antara dia dengan surga kecuali satu dzira’ saja, satu jengkal saja, menunjukkan bahwasanya dia mengamalkan amal sholeh, seorang muslim mengamalkan amal sholeh sampai jarak antara dia dengan surga adalah jarak yang dekat, akan tetapi sudah didahului dengan takdir Allāh ﷻ, takdir Allāh ﷻ disebutkan bahwasanya orang ini akan masuk ke dalam neraka

فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ

akhirnya karena memang sudah ditakdirkan sebelumnya pasti akan dimudahkan untuk melakukan sesuatu yang akhirnya menjadi sebab dia masuk kedalam Neraka, sehingga akhirnya yang awalnya dia kelihatannya mengamalkan amalan penduduk Surga, akhirnya dengan satu sebab dia melenceng dan menyimpang kemudian melakukan amalan penduduk neraka

فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا

sehingga akhirnya dia pun masuk ke dalam neraka, karena

كُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ

apa yang sudah ditulis oleh Allāh ﷻ pasti akan terjadi, orang akan dimudahkan untuk melakukan sesuatu yang memang dia ditakdirkan untuknya.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top