Home > Bimbingan Islam > Amalan di Bulan Dzulhijjah dan Muharram > Halaqah 18 : Hikmah Disyariatkannya Puasa Tasu’a

Halaqah 18 : Hikmah Disyariatkannya Puasa Tasu’a

🎙 Ustadz Abu Rufaydah Lc, M.A حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Ahadits Asyri Dzulhijjah wa Ayyamit Tasyriq: Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Muharram
〰〰〰〰〰〰〰

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله و الحمد الله وصلاة و السلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه أجمعين

Pembahasan dari kitab Risalah Fī Ahāditsu Sahrillāhi Al-Muharram (أحاديث شهر الله المحرم) dengan tema:

الحكمة من صيام يوم عاشوراء

▪︎ _Hikmah Disyari’atkannya Puasa Asy-Syura_

Dari Abdullāh Ibnu Abbās radhiyallāhu ta’ala ‘anhu, ia menceritakan:

قَدِمَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ المَدِينَةَ، فَوَجَدَ اليَهُودَ يَصُومُونَ يَومَ عَاشُورَاءَ فَسُئِلُوا عن ذلكَ؟ فَقالوا: هذا اليَوْمُ الذي أَظْهَرَ اللَّهُ فيه مُوسَى، وَبَنِي إسْرَائِيلَ علَى فِرْعَوْنَ، فَنَحْنُ نَصُومُهُ تَعْظِيمًا له، فَقالَ النبيُّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ: نَحْنُ أَوْلَى بمُوسَى مِنكُم فأمَرَ بصَوْمِهِ

_Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam datang ke Madinah dan mendapati orang-orang Yahudi melaksanakan puasa pada hari Asy-Syura_

فَسُئِلُوا عن ذلكَ؟

_Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menanyakan hal tersebut._

فَقالوا: هذا اليَوْمُ الذي أَظْهَرَ اللَّهُ فيه مُوسَى، وَبَنِي إسْرَائِيلَعلَى فِرْعَوْنَ، فَنَحْنُ نَصُومُهُ تَعْظِيمًا له

_Orang Yahudi itu mengatakan: “Hari Asy-Syura adalah hari di mana Allāh Ta’āla memenangkan nabi Musa dan Bani Israil atas Fir’aun. Dan kami melaksanakan puasa sebagai bentuk pengagungan terhadapnya.”_

فَقال النبيُّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ: نَحْنُ أَوْلَى بمُوسَى مِنكُم فأمَرَ بصَوْمِهِ

_Lalu Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan: “Kami lebih berhak bangga terhadap nabi Musa daripada kalian”, kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam memerintahkan kami untuk berpuasa._

(Hadīts riwayat Al-Bukhāri dan Muslim).

Di dalam riwayat Muslim disebutkan:

فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا، فَنَحْنُ نَصُومُهُ

_Kemudian nabi Musa alayhissallām berpuasa sebagai bentuk rasa syukur maka kami pun berpuasa atasnya._

Hadīts ini, teman-teman yang dirahmati Allāh Tabāraka wa Ta’āla menjelaskan tentang hikmah yang sangat agung disyari’atkannya puasa pada hari Asy-Syura.

_Yaitu hari di mana nabi Musa alayhissallām dan Bani Israil, Allāh memenangkannya dari kejaran Fir’aun dan Fir’aun beserta bala tentaranya Allāh tenggelamkan di lautan._

Kemudian nabi Musa alayhissallām dan kaumnya melaksanakan puasa pada hari Asy-Syura ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allāh Tabāraka wa Ta’āla. Dan kemudian diikuti oleh orang Yahudi melaksanakan puasa pada hari Asy-Syura ini.

Dan Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam pun memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Asy-Syura sebagai bentuk meneladani nabi Musa ‘alayhissallām.

Sebagaimana hadīts yang disampaikan tadi, di mana Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

وأنا أحق بمُوسَى مِنكُم

_”Aku lebih berhak berbangga atas nabi Musa di atas kalian.”_

Hal ini menunjukkan bagaimana agama setiap nabi dan rasul adalah satu dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pun berpuasa Asy-Syura sebagai bentuk meneladani nabi Musa ‘alayhissallām dalam mendekatkan diri kepada Allāh dengan rasa syukur diselamatkannya dari Fir’aun dan bala tentaranya.

Dalam hadīts dari Abu Musa Al-Asy’ari, ia berkata:

كان يوم عاشوراء يوما تعظمه اليهود و تتخذه عيدا فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : صوموا أنتم

_Hari Asy-Syura adalah di mana orang-orang Yahudi mengagungkannya dan hari Asy-Syura dijadikan sebagai hari raya. Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Kalian cukup hanya berpuasa”_

(Hadīts ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhāri dan Imam Muslim)

Dalam riwayat Muslim disebutkan dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa _Ahlu Khaibar mereka melaksanakan puasa Asy-Syura dan menjadikannya sebagai hari raya karena mereka adalah orang-orang Yahudi._

يلبسون نساءهم فيه حليهم و شارتهم

_Sehingga mereka pun mengenakan untuk wanita-wanita dengan menggunakan perhiasan-perhiasan dan lain sebagainya._

فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : فصوموه أنتم

_Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam berpesan kepada kaum muslimin: “Kalian cukup hanya untuk berpuasa!”_

Dari hadīts Abu Musa Al-Asy’ari ini memberikan kepada kita satu pelajaran bahwa kaum muslimin diperintahkan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam _hanya berpuasa Asy-Syura dan tidak menjadikannya sebagai hari raya_ sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi.

Tentunya bentuk ini adalah bentuk penyelisihan kaum muslimin terhadap agama Yahudi di mana mereka puasa Asy-Syura disertai dengan hari raya, adapun kaum muslim Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam hanya memerintahkan sekedar berpuasa pada hari itu

Adapun adanya dua kesesatan di hari Asy-Syura di mana orang-orang Yahudi menjadikan hari Asy-Syura sebagai hari raya. Mereka menampakkan kebahagiaan dengan beragam kegiatan makan-makan dan lain sebagainya.

Adapun kelompok yang kedua adalah kelompok sekte SYIAH yang menjadikan hari Asy-Syura adalah hari di mana mereka dirundung dengan kesedihan, mereka melakukan Niyahah karena terbunuhnya Husain bin Ali bin Abi Thālib radhiyallāhu ta’ala ‘anhumā.

Tentunya pelaksanaan dari Syiar orang-orang SYI’AH ini seperti menampar pipi, merobek pakaian dan lain sebagainya adalah tidak jauh dari syiar orang Jahiliyyah di masa dahulu.

Karena itu Alhamdulillāh alaa Nikmati Al-Islam wa Sunnah. Kita bersyukur kepada Allāh atas nikmat Islam dan Sunnah yang kemudian Allāh berikan kepada kita Taufik untuk melaksanakan sebagai bentuk meneladani Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan menyelisihi orang-orang Yahudi dan kaum SYI’AH.

Wallāhu Ta’āla A’lam.

Alhamdulillāhi rabbil ‘alamin.

____________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top