Home > Bimbingan Islam > Amalan di Bulan Dzulhijjah dan Muharram > Halaqah 19: Anjuran Puasa Pada Tanggal 9 Dan 10 Muharram

Halaqah 19: Anjuran Puasa Pada Tanggal 9 Dan 10 Muharram

🎙 Ustadz Abu Rufaydah Lc, M.A حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Ahadits Asyri Dzulhijjah wa Ayyamit Tasyriq: Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Muharram
〰〰〰〰〰〰〰

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله و الحمد الله وصلاة و السلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه أجمعين

Pembahasan terakhir dari kitab Risalah Fī Ahāditsu Sahrillāhi Al-Muharram (أحاديث شهر الله المحرم) dengan tema:

إستحباب صيام اليوم التاسع مع العاشر

▪︎ _Anjuran untuk Berpuasa pada Hari Kesembilan dan Kesepuluh di Bulan Muharram_

Dari Abdullāh Ibnu Abbās radhiyallāhu ‘anhumā,

أن رسول الله ﷺ : لما صام يوم عاشوراء و أمر بصيامه

_Bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika puasa Asy-Syura, beliau memerintahkan para sahabat untuk melaksanakannya._

Maka para sahabat bertanya:

يا رسول الله،إنه يوم تعظمه اليهود و النصارى

_”Wahai Rasūlullāh, sesungguhnya hari Asy-Syura adalah hari di mana Yahudi dan Nashrani memuliakannya.”_

Maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pun bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

_”Sekiranya Aku diberi usia tahun depan (insya Allāh), maka kita puasa di hari yang kesembilan.”_

Maka Abdullah Ibnu Abbās mengatakan:

فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى لَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

_”Maka belum sampai pada tahun berikutnya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah meninggal.”_

(Hadìts ini diriwayatkan oleh Imam Muslim).

Teman-teman yang dirahmati oleh Allāh Tabāraka wa Ta’āla.

Dalam hadīts ini menunjukkan dianjurkannya untuk berpuasa Asy-Syura disertai puasa pada hari sebelumnya yaitu tanggal sembilan.

Maka dengan demikian puasa yang dianjurkan oleh _Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam yaitu tanggal 9 dan 10 adalah sebagai bentuk meneladani Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dalam berpuasa Asy-Syura dan menyelisihi orang-orang Ahlul Kitab,_ di mana mereka berpuasa pada tanggal 10 Muhammad disertai dengan hari raya.

Teman-teman yang dirahmati oleh Allāh Tabāraka wa Ta’āla.

Dalam pelaksanaan ibadah puasa Asy-Syura, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam selain mengikuti apa yang dilakukan oleh nabi musa alayhissallām, Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga memerintahkan kita untuk menyelisihi Ahlul Kitab dalam pelaksanaannya.

Sebagaimana di pembahasan sebelumnya orang Yahudi puasa Asy-Syura disertai dengan hari raya, sedangkan kaum muslimin hanya diperintahkan untuk berpuasa saja.

Demikian juga orang-orang Yahudi diperintahkan atau melaksanakan puasa Asy-Syura pada tanggal 10 Muharram saja, sedangkan kaum muslimin diperintahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, sebagai bentuk menyelisihi orang-orang Ahlul Kitab dan larangan untuk tasyabuh kepada mereka.

Para ulama membagi pelaksanaan puasa Asy-Syura ini menjadi beberapa bagian, yaitu:

_⑴ Berpuasa tiga hari, tanggal 9 , 10 dan 11 Muharram, ini berdalil dengan hadīts dari Ibnu Abbās dan derajat hadīts ini adalah dhaif, dan ini adalah pendapat dari Imam Ahmad dan Ibnu Sirin._

_⑵ Pelaksanaan puasa Asy-Syura yaitu pada hari ke-9 dan ke-10 (Muharram), dan hadīts-hadīts yang membahas tentang pendapat kedua ini banyak sebagaimana dibahas di pembahasan sebelumnya._

_⑶ Puasa pada tanggal atau hari ke-9 dan ke-10 atau hari ke-10 dan ke-11. Ini adalah pendapat dari Abdullāh Ibnu Abbās, hadīts ini marfu’ dan dhaif._

_⑷ Hanya puasa pada hari yang ke-10 dan kebanyakan ulama memakruhkan puasa ini karena khawatir ada bentuk tasyabuh terhadap Ahlul Kitab._

Wallāhu Ta’āla A’lam.

Semoga kita diberikan oleh Allāh Tabāraka wa Ta’āla, Bimbingan, Taufik dan Inayahnya, supaya kita Istiqamah di atas Sunnah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Demikian.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top