Home > Dirosah Islamiyah > Kajian Tematik Ramadhan 1442H > Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Baqarah: 274 Bagian Ketiga

Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Baqarah: 274 Bagian Ketiga

🌍 WAG Dirosah Islamiyah
🎙 Ustadz Nizar Sa’ad Jabal, Lc., M.Pd. حفظه الله تعالى
📗 Kajian Tematik Ramadhan 1442H
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه، وبعد

Saudaraku sekalian para jama’ah keluarga muslim yang dimuliakan oleh Allāh. Kita hari ini akan mengkaji merenungkan firman Allāh di dalam Al Qurān pada surat Al Baqarah ayat 274.

Saudaraku para jama’ah keluarga muslim yang dimuliakan oleh Allāh. Ada ungkapan dari Imam Ibnu Qayyim rahimahullah, ketika beliau mengomentari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi, dan hadits ini dinilai shahih.

وآمركم بالصدقة

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyuruh kita untuk bershadaqah.

فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ

Orang shadaqah seperti seseorang yang ditawan oleh pasukan musuh.

فَشَدُّوا يَدَيْهِ إِلَى عُنُقِهِ

Mereka mengikat tangannya dilehernya.

وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ

Lalu musuh itu datang untuk memukuli leher dia.

فقال

Lalu seseorang yang diikat ini mengatakan,

أَن أَفْتَدِيَ نَفْسِي مِنْكُمْ فَجَعَلَ يَفْتَدِي نَفْسَهُ مِنْهُمْ بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ

Saya akan tebus diri saya dengan harta yang sedikit atau banyak

نَفْسَهُ مِنْهُمْ

Lalu dia menebus dirinya dari musuh itu

(HR Ahmad)

Orang bershadaqah diumpamakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam seperti orang yang menebus dirinya dari seorang musuh yang hendak mencelakai (memukuli) dia. Jadi diibaratkan seseorang yang ditawan lalu hendak dipukuli, disiksa lalu orang ini menebus dirinya dengan membayar beberapa harta.

بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ

Sedikit atau banyak, tebusan dia diterima lalu dia bebas.

Begitulah perumpamaan orang yang bershadaqah. Dia menebus dirinya dari adzab karena maksiat-maksiat dan dosa-dosa seseorang.

Ibnu Qayyim mengomentari demikian, “Hadits ini merupakan bukti”. Maksudnya beliau adalah shadaqah itu bukti keimanan, kedermawanan itu adalah bukti dari keimanan seseorang.

يقول ابن القيم رحمه الله: فإن للصدقة تأثيرا عجيبا في دفع أنواع البلاء

Kata beliau, “Orang yang rajin shadaqah itu mempunyai dampak dan pengaruh yang luar biasa sekali dalam menolak bala bencana”. Jadi orang shadaqah maka sedekahnya itu bisa menolak bencana pada dirinya, menghindarkan dirinya dari keburukan seperti contoh yang tadi.

Sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwa orang yang bershadaqah itu akan menghapus dosa-dosa dia, keburukan-keburukan dia, menolak bala’, menolak musibah bencana, wabah terus keburukan yang ditimbulkan dari maksiat-maksiat dia, ini semua bisa dihindari dengan banyaknya shadaqah yang dilakukan oleh seseorang.

ولو كانت من فاجر أو من ظالم

Walaupun sedekahnya itu diberikan kepada pelaku dosa.

فإن الله تعالى يدفع بها عنه أنواعا من البلاء

Allāh akan mencegah dari diri dia berbagai macam bentuk bencana, wabah, bala’, penyakit akan terhindar dari dirinya ketika dia rajin shadaqah. Kapan waktu dia sedekah? Kembali lagi ke prinsip kapan saja, dan dalam kondisi apa? Kondisi apa saja. Di tengah keramaian silahkan shadaqah, ada orang tidak mampu kasih semampunya maka ini akan menghasilkan,

فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ

Pahala yang berlimpah, maka akan terhindar dari keburukan-keburukan, hidupnya penuh dengan kebahagiaan. Inilah sebuah kunci dari kebahagiaan yang di sampaikan oleh Allāh, disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal.

والصدقة تطفىء الخطيئة كما يطفىء الماء النار

“Sedekah itu mampu menghapus dosa sebagaimana air itu mampu memadamkan api.” (HR Tirmidzi)

Ini luar biasa.

Sebagaimana pula sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada kaum perempuan,

يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَلَوْ مِنْ حُلِيِّكُنَّ فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ

‘Wahai wanita-wanita, rajinlah kalian bersedekah walaupun dengan perhiasan kalian itu semua, karena saya melihat kalian itu kaum wanita adalah penghuni neraka yang paling banyak.”

Subhanallah.

Inilah faedah manfaat keutamaan bagi orang yang bershadaqah dalam semua kondisi, dalam semua waktu, yang menyelamatkan dirinya dari bencana, dari wabah, dari musibah-musibah yang buruk dan menghapus dosa-dosa kita semua.

Ingat! Jangan sampai kita dibisiki oleh syaithan sering saat kita mau shadaqah, “nanti dilihat orang, nanti dipuji orang, jangan deh”. Jangan sampai itu menghalangi kita untuk berbuat baik. Semuanya baik, di saat ramai maupun sepi, tapi kembali kepada keikhlasan kita kepada Allāh. Kita bershadaqah mengharapkan Allāh atau mengharap pujian?

Dan ketika kita shadaqah jangan dibatasi dengan waktu. Bulan ini sedekah lebih mulia dibanding bulan yang lain, tidak! Memang bulan Ramadan lebih mulia karena memang disebutkan dalam hadits-haditsnya, tapi jangan sampai kita shadaqah hanya di bulan ramadhan saja, tapi kita shadaqah di setiap waktu.

Banyak saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan. Mereka butuh bukan hanya di bulan Ramadan tapi mereka butuh setiap bulannya. Maka,

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

“Manusia yang paling mulia adalah manusia yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain.”

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ

“Dan saling tolong-menolonglah pada kebaikan dan ketakwaan.” (QS Al-Maidah: 2)

Ini renungan ayat dari surat Al-Baqarah pada ayat 274.

Semoga bermanfaat buat saya dan kita semuanya

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top