Home > Dirosah Islamiyah > Kajian Tematik Ramadhan 1442H > Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Kahfi: 32-44 Bagian Pertama

Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Kahfi: 32-44 Bagian Pertama

🌍 WAG Dirosah Islamiyah
🎙 Ustadz Dr. Sofyan Baswedan, M.A. حفظه الله تعالى
📗 Kajian Tematik Ramadhan 1442H
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

سم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه اما بعد

Kali ini saya akan membawakan salah satu dari kisah terindah dalam Al-Quran yang sarat dengan pelajaran yaitu قصة صاحب الجنتين (Kisah pemilik dua kebun). Kisah ini Allāh sebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat ke-32 hingga ke 44.

Dan kisahnya akan kita bagi dalam beberapa bagian. Bagian yang pertama adalah prolog cerita atau muqaddimah dari kisah itu sendiri. Dalam muqaddimahnya ini Allāh Subhanahu Wa Ta’ala mengatakan,

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِاَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ اَعْنَابٍ وَّحَفَفْنٰهُمَا بِنَخْلٍ وَّجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًاۗ ۞ كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ اٰتَتْ اُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِّنْهُ شَيْـًٔاۙ وَّفَجَّرْنَا خِلٰلَهُمَا نَهَرًاۙ۞ وَّكَانَ لَهٗ ثَمَرٌۚ ….

Allāh menceritakan bahwa ada kisah dua orang laki-laki di sini, Allāh ceritakan dulu laki-laki yang pertama, salah satunya ini yang pertama adalah orang yang Allāh berikan kepadanya nikmat yang luar biasa berupa 2 buah kebun yang berisi tanaman anggur dan dikelilingi oleh pohon kurma.

Masing-masing kebun itu kebun anggur dikelilingi oleh tanaman kurma dan di antara dua kebun ini Allāh berikan ladang juga. Dan kebun-kebun Ini menghasilkan buah yang luar biasa banyaknya manis dan matang. Dan Allāh pancarkan,

وَّفَجَّرْنَا خِلٰلَهُمَا نَهَرًاۙ

Di antara 2 kebun itu Allāh pancarkan mata air yang mengalir untuk pengairannya. Jelaslah ini merupakan nikmat yang luar biasa. Nikmat yang sangat menyejukkan ketika dipandang oleh mata.

Dalam muqadimah ini Allāh tidak menceritakan bagaimana keadaan laki-laki yang satu lagi. Akan tetapi mafhum atau pesan yang tidak tekstual, namun tersirat dari deskripsi Allāh tentang laki-laki yang pertama, mafhumnya laki-laki yang kedua bukanlah orang kaya, dia bukanlah orang yang berharta.

Dia tidak punya kebun yang indah seperti itu dan inilah nanti yang akan semakin jelas dalam babak kedua dari kisah ini, yaitu tentang diskusi yang terjadi antara si pemilik dua kebun dengan temannya.

Allāh kemudian mengatakan,

وَكَانَ لَهُۥ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَـٰحِبِهِۦ وَهُوَ يُحَاوِرُهُۥٓ

Orang yang punya hasil buah-buahan yang banyak ini, pemilik 2 kebun itu berkata kepada temannya saat sedang ngobrol (diskusi), apa katanya? apa kata si pemilik dua kebun ini?

اَنَا۠ اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا

“Aku hartanya lebih banyak daripada kamu, dan pengikut-pengikutku juga lebih kuat, lebih banyak pengikutku dan lebih banyak hartaku.”

Orang ini membanggakan dua hal. Yang pertama banyaknya harta dan banyaknya pengikut. Itu pola pikir dia.

اَنَا۠ اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا

Tidak berhenti sampai di situ.

وَدَخَلَ جَنَّتَهٗ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖۚ

Dia pun memasuki kebunnya dalam keadaan zhalim terhadap dirinya sendiri. Apa kata orang ini setelah memasuki kebunnya?

قَالَ مَآ اَظُنُّ اَنْ تَبِيْدَ هٰذِهٖٓ اَبَدًاۙ

“Aku kira, kebunku ini tidak akan binasa selamanya, dia akan tetap eksis. Ini semua tidak akan hancur selamanya.”

Artinya di sini dia telah mengingkari adanya hari kiamat, hari kehancuran alam semesta.

وَّمَآ اَظُنُّ السَّاعَةَ قَاۤىِٕمَةً

Dan itu dipertegas dengan kata-katanya yang selanjutnya, “Dan aku kira hari kiamat tidak akan terjadi”.

وَّلَىِٕنْ رُّدِدْتُّ اِلٰى رَبِّيْ لَاَجِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنْقَلَبًا

“Dan seandainya pun terjadi hari kiamat, lalu aku dikembalikan kepada Tuhanku untuk mempertanggungjawabkan, maka yang aku dapatkan adalah tempat kembali yang lebih baik daripada 2 kebun ini.”

Lihat bagaimana orang ini demikian terkecoh dengan kekayaan yang Allāh berikan kepadanya, kemudian dia menafikan bahwasanya ini semua akan hancur kekayaannya, bahkan menafikan terjadinya hari kiamat, bahkan seandainya kiamat pun terjadi dia akan tetap akan mendapatkan balasan yang lebih baik daripada apa yang dia dapatkan di dunia. Inilah karakter orang yang tertipu dengan nikmat dunia.

Dan dari sini kita bisa mengambil sebuah pelajaran, bahwa kekayaan itu adalah sesuatu yang sangat berbahaya manakala dia tidak berada di tangan orang yang beriman.

Adanya harta yang melimpah di tangan orang yang tidak beriman itu justru menjadi sumber petaka, akan melahirkan orang-orang yang bertindak melampaui batas dan itu dijelaskan dalam surat yang lain dalam Al-Quran (QS Al-Waqi’ah : 45-46)

إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ (٤٥) وَكَانُوا۟ يُصِرُّونَ عَلَى ٱلْحِنثِ ٱلْعَظِيمِ (٤٦)

Sesungguhnya mereka itu dahulunya hobi bermegah-megah, bermewah-mewah. Orang yang punya hobi bermewah-mewah ini punya kebiasaan yang menyertainya, apa itu?

وَكَانُوا۟ يُصِرُّونَ عَلَى ٱلْحِنثِ ٱلْعَظِيمِ

Dan mereka itu terus menerus berbuat dosa besar.

والله تعالى اعلم
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top