🌍 BimbinganIslam.com
🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى
📗 Sirah Nabawiyyah
~~~~~~~
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه
Shahābat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kita lanjutkan, In syā Allāh “Kisah pertemuan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam dengan pendeta Buhairā”.
Ini kisah yang sangat penting karena sering dijadikan dalīl oleh orang-orang Nashara untuk menjatuhkan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Sebagaimana kita jelaskan bahwa Abū Thālib (paman Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam), sangat cinta kepada Beliau, seakan-akan Beliau adalah anaknya sendiri.
Kemana dia pergi pasti Beliau diajak, bahkan dalam perjalanan yang sangat jauh, padahal Beliau masih berumur belasan tahun.
Pada suatu hari, Beliau diajak ke negeri Syām untuk berdagang.
Tatkala sampai ke negeri Syām, dan kita tahu bahwa saat itu negeri Syām dikuasai oleh orang-orang Romawi dan orang-orang Romawi adalah orang-orang Nashara, ada para pendeta di sana.
Disanalah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bertemu dengan seorang pendeta bernama Buhairā.
Berdasarkan hadīts yang diriwayatkan oleh dari Imām At Tirmidzi nomor 3553, versi Maktabatu Al Ma’arif nomor 3620 dalam Sunnannya.
Dari Abū Mūsa Al ‘Asy’ariy radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu, dia berkata:
خَرَجَ أَبُو طَالِبٍ إِلَى الشَّامِ وَخَرَجَ مَعَهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فِي أَشْيَاخٍ مِنْ قُرَيْشٍ فَلَمَّا أَشْرَفُوا عَلَى الرَّاهِبِ هَبَطُوا فَحَلُّوا رِحَالَهُمْ فَخَرَجَ إِلَيْهِمُ الرَّاهِبُ وَكَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ يَمُرُّونَ بِهِ فَلاَ يَخْرُجُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يَلْتَفِتُ .
Abū Thālib pergi ke negeri Syām dan Nabi pergi bersama Abū Thālib dan orang-orang yang sudah tua dari orang-orang Quraisy untuk berdagang.
Tatkala mereka sampai di tempat dekat rahib (di Buhairā), maka merekapun berhenti, unta-unta mereka diikatkan dan mereka beristirahat disitu.
Kemudian sang pendeta keluar menemui mereka, padahal mereka sering lewat ditempat tersebut namun pendeta tidak pernah keluar menemui mereka.
Kenapa rahib datang menemui mereka?
⇒Karena ada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
قَالَ فَهُمْ يَحُلُّونَ رِحَالَهُمْ فَجَعَلَ يَتَخَلَّلُهُمُ الرَّاهِبُ حَتَّى جَاءَ فَأَخَذَ بِيَدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
Mereka sedang memberes-bereskan unta mereka, maka rahibpun masuk disela-sela mereka sehingga sang rahib bertemu dengan Nabi dan memegang tangan Beliau (shallallāhu ‘alayhi wa sallam) dan berkata:
قَالَ هَذَا سَيِّدُ الْعَالَمِينَ هَذَا رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ يَبْعَثُهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Inilah pemimpin seluruh alam semesta, ini adalah Rasūl Allāh pemimpin seluruh alam semesta. Allāh mengutus dia sebagai rahmat bagi semesta alam.”
فَقَالَ لَهُ أَشْيَاخٌ مِنْ قُرَيْشٍ مَا عِلْمُكَ
Maka orang-orang Quraisy bertanya kepada sang rahib:
“Bagaimana engkau tahu hal demikian (kenapa engkau katakan anak kecil ini akan menjadi pemimpin alam semesta) ?”
فَقَالَ إِنَّكُمْ حِينَ أَشْرَفْتُمْ مِنَ الْعَقَبَةِ لَمْ يَبْقَ شَجَرٌ وَلاَ حَجَرٌ إِلاَّ خَرَّ سَاجِدًا وَلاَ يَسْجُدَانِ إِلاَّ لِنَبِيٍّ وَإِنِّي أَعْرِفُهُ بِخَاتَمِ النُّبُوَّةِ أَسْفَلَ مِنْ غُضْرُوفِ كَتِفِهِ مِثْلَ التُّفَّاحَةِ . ثُمَّ رَجَعَ فَصَنَعَ لَهُمْ طَعَامًا
Maka sang rahib berkata:
“Tatkala kalian keluar menuju tempatku, maka tidak ada satu pohon dan batupun kecuali sujud kepada dia. Dan tidaklah pohon dan batu sujud kecuali kepada seorang Nabi dan saya tahu bahwa dia seorang Nabi karena ada tanda kenabian di bawah pundaknya ada semacam tahi lalat besar dan ada rambutnya.”
Kemudian sang rahibpun pulang dan menjamu mereka dengan makanan.
فَلَمَّا أَتَاهُمْ بِهِ وَكَانَ هُوَ فِي رِعْيَةِ الإِبِلِ قَالَ أَرْسِلُوا إِلَيْهِ فَأَقْبَلَ وَعَلَيْهِ غَمَامَةٌ تُظِلُّهُ فَلَمَّا دَنَا مِنَ الْقَوْمِ وَجَدَهُمْ قَدْ سَبَقُوهُ إِلَى فَىْءِ الشَّجَرَةِ فَلَمَّا جَلَسَ مَالَ فَىْءُ الشَّجَرَةِ عَلَيْهِ فَقَالَ انْظُرُوا إِلَى فَىْءِ الشَّجَرَةِ مَالَ عَلَيْهِ
Tatkala Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam diantar kembali menuju pamannya (Abū Thālib) ada sebuah bayangan di bawah sebuah pohon, maka mereka ingin meletakkan Nabi di bawah bayangan tersebut tapi ternyata orang-orang Quraisy sudah mendahului duduk di bawah bayangan pohon tersebut.
Nabipun duduk disisi yang lain, tiba-tiba bayangan pohon berpindah kepada Nabi.
Lihatlah kepada bayangan pohon berpindah, berpindah dari orang-orang Quraisy kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
قَالَ فَبَيْنَمَا هُوَ قَائِمٌ عَلَيْهِمْ وَهُوَ يُنَاشِدُهُمْ أَنْ لاَ يَذْهَبُوا بِهِ إِلَى الرُّومِ فَإِنَّ الرُّومَ إِذَا رَأَوْهُ عَرَفُوهُ بِالصِّفَةِ فَيَقْتُلُونَهُ فَالْتَفَتَ فَإِذَا بِسَبْعَةٍ قَدْ أَقْبَلُوا مِنَ الرُّومِ فَاسْتَقْبَلَهُمْ فَقَالَ مَا جَاءَ بِكُمْ قَالُوا جِئْنَا أَنَّ هَذَا النَّبِيَّ خَارِجٌ فِي هَذَا الشَّهْرِ فَلَمْ يَبْقَ طَرِيقٌ إِلاَّ بُعِثَ إِلَيْهِ بِأُنَاسٍ وَإِنَّا قَدْ أُخْبِرْنَا خَبَرَهُ بُعِثْنَا إِلَى طَرِيقِكَ هَذَا فَقَالَ هَلْ خَلْفَكُمْ أَحَدٌ هُوَ خَيْرٌ مِنْكُمْ قَالُوا إِنَّمَا أُخْبِرْنَا خَبَرَهُ بِطَرِيقِكَ هَذَا
Maka pendeta rahib Buhairā berkata:
“Jangan engkau bawa Muhammad ke negeri Romawi, hati-hatilah karena kalau mereka tahu mereka akan membunuhnya (karena mereka mengetahui akan keluarnya Nabi baru, yang salah satu cirinya adalah sunnat).”
Setelah itu tiba-tiba datang 7 pasukan Romawi maka ditemui oleh sang pendeta dan bertanya:
“Apa yang membuat kalian ke sini?”
Mereka menjawab:
“Kami dengar bahwasanya Nabi tersebut telah muncul pada bulan ini dan dia akan melewati jalan ini maka kami mencari Nabi tersebut, setiap sudut jalan kami utus orang untuk mencari Nabi tersebut. Dan kami telah dikabarkan beritanya, karenanya kami diutus dan berangkat menuju jalan yang akan kalian lewati ini.”
قَالَ أَفَرَأَيْتُمْ أَمْرًا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَقْضِيَهُ هَلْ يَسْتَطِيعُ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ رَدَّهُ قَالُوا لاَ . قَالَ فَبَايَعُوهُ
Kata pendeta kepada pasukan:
“Wahai pasukan, Kalau Allāh menghendaki sesuatu, adakah orang yang dapat menolaknya, maka berbaiatlah kepada Nabi tersebut kalau sudah muncul.”
Demikian saja.
سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك
وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
________