🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc.
📗 Kajian Tematik
〰〰〰〰〰〰〰
Hadirin yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Baper bukan gaya Nabi kita shallallāhu ‘alayhi wa sallam!
Makanya salah satu akhlak mulia yang dijelaskan oleh Imam Ahmad adalah At-Taghāful (التغافل) tidak baperan (dalam bahasa kita), tidak sibuk dengan seluruh masalah atau seluruh ucapan orang.
Dan di antara dalīl para ulama adalah surat At-Tahrīm ayat 3.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
عَرَّفَ بَعۡضَهُۥ وَأَعۡرَضَ عَنۢ بَعۡضٖۖ
Ketika Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam berbicara dengan istrinya dan beliau mengatakan ini off the record ya (ini rahasia) tiba-tiba pembicaraan tersebut dibocorin.
Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberi tahu Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bahwa pembicaraan tersebut telah dibocorkan, kemudian Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam memanggil dan menasehati istri beliau.
Dan menariknya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak membahas seluruh kesalahan istri beliau.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
عَرَّفَ بَعۡضَهُۥ وَأَعۡرَضَ عَنۢ بَعۡضٖۖ
Nabi hanya membahas sebagian kesalahan dan sebagian yang lain beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam lupakan, beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak baper.
Hasan Al-Bashri rahimahullāh di dalam tafsir Al-Qurthubi ketika membahas ayat di atas beliau mengatakan:
“Orang-orang yang mulia tidak baper (tidak melibatkan perasaannya kepada semua masalah).”
Orang-orang mulia tahu kapan mereka harus fokus, dan kapan harus cuex.
Orang yang cerdas itu seperti apa sih? Apa kata Imam Syafi’i, kata beliau:
“Orang yang cerdas adalah orang yang otaknya encer dan tidak baperan”
Baper itu tidak bagus dan itu bukan style-nya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Katanya kita mengikuti sunnah Nabi?
Sunnah Nabi itu tidak baperan.
Dan itu yang dinasehati para ulama-ulama kita, apalagi kalau antum masuk ke dunia dakwah dan antum baperan, maka tidak bisa.
Dakwah itu hanya bisa digeluti oleh orang-orang yang berjiwa besar, karena arus bawahnya kuat, badainya juga kuat.
Tidak bisa !
Tidak boleh baper !
Wallāhu Ta’āla A’lam bish-shawāb.
________