Home > Bimbingan Islam > Kitab AtTauhid > Halaqah 062: Hadīts Ubādah bin Shāmit (4)

Halaqah 062: Hadīts Ubādah bin Shāmit (4)

🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc حفظه لله تعالى
📗 Kitab At-Tauhid
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه، لاحول ولاقوة إلا بالله ، رضيت بالله ربا و بالإسلام دينا و بمحمد نبيا ورسولا رَبِّ زدْنيِ عِلْماً وَ رْزُقْنيِ فَهْماً

Ikhwan wa akhawatiy fīllāh rahimakumullāh.

Dan Allāh firmankan:

وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا

Sebelum Allāh firmankan,

وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا

maka Allāh firmankan,

وَإِنِّى سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّ.

“Anak perempuan Imrān ini diberi nama Maryam”

وَإِنِّىٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيْطَـٰنِ ٱلرَّجِيمِ

“Dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk”.

(QS Ali Imran: 36)

Māsyā Allāh, bagaimanakah Zakariyya berkata,

وَإِنِّى سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ

(Yā Allāh, aku memberi nama untuk putriku Maryam).

(QS Ali Imran: 36)

Kemudian apa kata Imrān?

إِنِّىٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا

Subhānallāh.

Perhatikan bagaimanakah perkataan Imrān وَإِنِّىٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا (Aku memohon perlindungan untuk perempuan ini dari Engaku) menunjukkan perlindungan yang terbaik adalah perlindungan dari Allāh.

Kenapa?

Karena yang namanya seseorang itu lemah, maka memberikan perlindungan adalah yang terbaik, tatkala kita meminta perlindungan maka kita mohon perlindungan kepada Allāh.

Untuk anak kita, maka di sini Imrān berkata:

وَإِنِّىٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا

“Yā Allāh, aku memohon perlindungan untuk anak ini (Maryam) dari Engkau dari semua godaan syaithan begitu juga keturunannya”

(QS Ali Imran: 36)

Zakariyya memohon kepada Allāh agar Maryam mendapatkan perlindungan, begitu juga keturunannya, mendapatkan perlindungan.

Dari mana?

مِنَ ٱلشَّيْطَـٰنِ ٱلرَّجِيمِ

(dari godaan syaithan).

Karena sesungguhnya syaithan adalah musuh,

إِنَّ ٱلشَّيْطَـٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّۭ

(Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh buat kalian)

إِنَّ ٱلشَّيْطَـٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّۭ

(Syaithan itu untuk kalian adalah musuh).

فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا

“Maka jadikanlah syaithan adalah musuh bagi engkau”

Subhānallāh

Allāh Subhānahu wa Ta’āla firmankan:

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍۢ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًۭا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ

Do’a Imrān diterima oleh Allāh, maka Allāh firmankan, ‘Allāh Subhānahu wa Ta’āla menerima do’a yang dipanjatkan oleh Imrān.

(QS Ali Imran: 37)

بِقَبُولٍ حَسَنٍۢ

“Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla menerima dengan yang terbaik”

وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًۭا

anbata yunbitu artinya tumbuh

وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًۭا

Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan pertumbuhan yang ada pada badan Maryam adalah dengan pertumbuhan yang sempurna.

وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًۭا

Pertumbuhan dengan sempurna maksudnya adalah dia hidup sehat, dia hidup dengan normal.

Kenapa?

Karena dia mendapatkan penjagaan dari Allāh dan itu adalah janji Allāh, karena Zakariyya memohon kepada Allāh, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengijabahinya.

Maka demikianlah seorang mukmin tatkala kita hidup senantiasa berharap kepada Allāh dan tidak boleh berputus-asa, bagaimana mungkin Allāh akan memberi jika kita tidak meminta, bagaimana kita akan mendapatkan jika kita tidak meminta.

Umar bin Khaththāb radhiyallāhu ‘anhu pernah berkata:

“Aku tidak khawatir seseorang berdo’a kemudian tidak diijabahi, yang aku khawatirkan adalah seseorang itu lupa berdo’a”

Dan di sini Imrān berdo’a kepada Allāh dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengijabahinya وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًۭا.

وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا

“Dan yang mengkafil (yang menjadi pengasuh) adalah Zakariyya”

Diayat lain dikatakan:

وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يَخْتَصِمُونَ

“Dan wahai engkau Muhammad tidak mengetahui bagaimana tatkala mereka berselisih”

(QS Ali Imran: 44)

أَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَ

“Siapakah yang hendak mengasuh Maryam?”

Kenapa?

Karena masing-masing berharap untuk mengasuh Maryam.

أَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَ وَمَا كُنتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يَخْتَصِمُونَ

“Siapa diantara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa”

(QS Ali Imran: 44)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan kabar di dalam Al-Qur’ān untuk Rasūlullāh Shallallāhu ‘alayhi wa Sallam di mana (ternyata) saudara-saudara Imrān, semuanya berharap untuk bisa menjadikan Maryam sebagai anak asuhnya, dan tatkala diundi أَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَ – siapakah إِذْ يَخْتَصِمُونَ
yang hendak mengasuh Maryam dan ternyata yang mengasuh Maryam adalah Zakariyya.

Maka Allāh firmankan: وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا Maryam diasuh oleh Zakariyya.

Apakah yang terjadi?

Salah satu yang diberitakan bahwasanya,

كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا ٱلْمِحْرَابَ وَجَدَ

Setiap kali Zakariyya hendak masuk ke dalam mihrāb, hendak berdo’a kepada Allāh (bermunajat, beribadah kepada Allāh), apakah yang dijumpai oleh Zakariyya? وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًۭا – ajaib.

Kenapa?

Setiap Zakariyya hendak beribadah maka dia jumpai Maryam itu mendapatkan rezeki, ketika musim panas biasanya buah yang muncul adalah kurma, dan ketika musim dingin buah yang biasa dijumpai adalah buah yang datang di waktu musim dingin.

Tetapi ini ajaib, di waktu musim panas ternyata Zakariyya mendapatkan buah yang muncul di waktu musim dingin jika musim dingin Zakariyya menjumpai Maryam mendapatkan buah yang buah yang biasa muncul di musim panas.

Maka dikatakan:

كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا ٱلْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًۭا

“Maryam membawa buah, Maryam membawa makanan selalu kecukupan.”

(QS Ali Imran: 37)

Demikian Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjaga orang yang menjadi kehendak Allāh agar dia senantiasa memperoleh yang terbaik.

نحتفظ بهذا اقدر

Matur Nuwun atas perhatiannya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top