Home > Bimbingan Islam > Kitab AtTauhid > Halaqah 059: Hadīts Ubādah bin Shāmit

Halaqah 059: Hadīts Ubādah bin Shāmit

🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc حفظه لله تعالى
📗 Kitab At-Tauhid
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه . لاحول ولاقوة إلا بالله ، رضيت بالله ربا و بالإسلام دينا و بمحمد نبيا و رسولاً رَبِّ زدْنيِ عِلْماً وَ رْزُقْنيِ فَهْماً

Ikhwan wa akhawati fīllāh rahimakumullāh.

Syukur kita kembali kita panjatkan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla atas nikmat dan karunia yang telah Allāh Subhānahu wa Ta’āla berikan.

Kembali kita lanjutkan di hadīts Ubādah ibnu Shāmit yang diriwayatkan oleh Imam Bukhāri dan Muslim.

عن عُبادة بن الصامت  قال: قال رسولُ الله ﷺ: مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ، وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَل

Dari Ubādah bin Shāmit (semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla meridhainya) Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang bersaksi bahwasanya tidak ada dzat yang berhak untuk disembah kecuali Allāh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad Rasulullah adalah hamba dan Rasūl Allah, begitu juga Isa adalah hamba Allah serta Rasul Allah dan kalimat yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla kirimkan kepadanya, kalimat Allāh yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla berikan kepada Maryam dan ruhnya dari Allāh, surga adalah hak, meyakini bahwasanya neraka adalah hak, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memasukan dia ke dalam surga sesuai dengan amal yang dia lakukan.”

(HR Bukhari no 3435 dan Muslim no 28)

Ikhwan wa akhawati fīllāh rahimakumullāh.

Tentunya kita punya kewajiban untuk ikhlas di dalam beribadah.

Sehingga ada seorang yang bernama Sufyan Ats Tsauri, beliau mengatakan:

ما ألسة شيأ اشد علي من يد

“Tidak lah ada sesuatu hal yang senantiasa aku perbaharui yang sangat sulit, yang sangat berat kecuali aku senantiasa untuk menekankan terkait masalah ketulusan niat.”

Maka disebutkan juga di suatu penjelasan lain, bahwasanya Umar bin Khaththāb suatu saat pernah berkata:

اللهم اجعل كل الأعمل صالحًا، واجعله لوجهك خالصًا

“Yā Allāh, jadikanlah seluruh amal yang aku lakukan adalah amal yang shalih dan aku memohon kepada Engkau agar Engkau menjadikan semua amal shalih yang aku lakukan adalah tulus ikhlas karena Engkau ya Allah.”

Menunjukkan semua orang untuk ikhlas di dalam beribadah, ikhlas di dalam mentauhīdkan Allāh. Maka upaya seseorang untuk memperoleh ikhlas adalah:

⑴ Memperbanyak do’a.

Abdullāh bin Mas’ūd pernah berkata:

“Amal suatu amalan, ataukah perkataan, tidak akan bermanfaat kecuali amal tersebut adalah amal yang shalih.”

Perkataan, perbuatan dan amal shalih tidak bakalan bermanfaat kecuali dengan niat yang tulus, menunjukkan syarat diterimanya suatu amalan adalah ikhlas. Dan yang kedua adalah: المتابعه (sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa Sallam).

⑵ Upaya seseorang untuk memperoleh ikhlas adalah Ikhfaul amal (الإخفعل الأعمل).

Apakah yang dimaksud Ikhfaul amal?

Yang dimaksud ikhfaul amal adalah menyembunyikan amal.

Upaya seseorang untuk memperoleh ikhlas adalah ikhfaul amal (menyembunyikan amal), tentunya sebagian orang suka amalnya dilihat. Bahkan ada sebagian orang yang melakukan ketaatan, semestinya orang lain tidak tahu, akhirnya diberitakan kepada orang lain agar orang lain tahu.

Kalau sekiranya dia shalat dhuha saja tidak harus woro-woro, ganti status di HP, “Dhuha dulu, ah.” Yang kadang tadinya ikhlas kemudian tercantum suatu hal yang disitu bisa membuat seseorang riya’.

Bahkan ada juga sebagian orang tatkala melakukan suatu amalan, apa yang dilakukan?

Membuat status, (misalnya) memfoto sajadah, bahkan ada juga yang begitu ingin melakukan ketaatan, dia minta temannya untuk memfoto. Orang Indonesia termasuk orang yang suka foto.

Mau berangkat haji, mau berangkat umrah di rumah foto. Sampai di bandara mereka foto. Naik pesawat foto, dalam pesawat foto, mendarat di Arab foto, ketemu orang Arab foto, masuk masjid Nabawi foto, keluar masjid foto lagi. Mau berangkat umrah memakai kain ihram foto di hotel, di Bir Ali foto lagi, sampai di Mekkah foto lagi ketemu unta di Arafah foto lagi, suka foto.

Sebagian orang: حب ه أظهور , suka untuk memamerkan amalan.

Upaya seseorang untuk memperoleh ikhlas adalah: إحفأوالأمل, menyembunyikan amal.

نحتفظ بهذا القدر

Matur nuwun atas perhatiannya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top