🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Arief Budiman, Lc
📗 Kitāb Fiqhu Tarbiyatu Al-Abnā wa Thāifatu min Nashā’ihi Al Athibbāi
(Fiqih Mendidik atau Membimbing Anak-anak dan Sebagian Nasehat para Dokter dalam hal ini)
📝 Syaikh Musthafa Al Adawi
~~~~~~~~~~~~
BAHAYA MEMBUNUH ANAK (BAGIAN 1)
بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه، ولاحول ولا قوة إلا بالله أما بعد
Para pemirsa rahīmakumullāh.
Ini adalah halaqah yang ke-25, dari kitāb Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nashā’ihi Al Athibbāi tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak dan penjelasan sebagian nasehat dari para dokter karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīdzahullāh.
Pada sesi ini kita membahas satu sub judul yaitu:
▪ BAHAYA MEMBUNUH ANAK
Ini merupakan salah satu perbuatan dosa besar yang dilakukan di masa Jāhilīyyah, disebutkan oleh penulis:
ومن أكبر الكبائر أن تقتل ولدك خشية أن يطعم معك
“Termasuk dosa besar adalah membunuh anakmu sendiri karena khawatir dia akan makan bersamamu.”
Ini karena jahat dan bakhilnya orang tua, sehingga anaknya sendiri tidak boleh makan bersamanya.
Dia khawatir rejekinya akan diambil oleh anaknya, padahal masing-masing manusia sudah ditentukan rejekinya oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَوۡلَٰدَكُمۡ خَشۡيَةَ إِمۡلَٰقٖۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُهُمۡ وَإِيَّاكُمۡۚ إِنَّ قَتۡلَهُمۡ كَانَ خِطۡـٔٗا كَبِيرٗا
“Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kami yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada klaian. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.” (QS Al Isrā’: 31)
Artinya Kami yang memberikan rejeki kepada kalian dan anak-anak kalian, jadi jangan khawatir rejeki kita habis karena memiliki banyak anak.
Kemungkinan perkataan orang tua kita dahulu benar, bahwa banyak anak banyak rejeki, karena setiap manusia sudah Allāh tentukan rejekinya masing-masing.
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
قُلۡ تَعَالَوۡاْ أَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَيۡكُمۡۖ أَلَّا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗاۖ وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَوۡلَٰدَكُم مِّنۡ إِمۡلَٰقٖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَإِيَّاهُمۡۖ وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلۡفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَۖ وَلَا تَقۡتُلُواْ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِي حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ
“Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepada kalian. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anak kalian karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada kalian dan kepada mereka; janganlah kalian mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kalian membunuh orang yang diharamkan Allāh kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepada kalian agar kalian mengerti.” (QS Al An’ām: 151)
Disebutkan pada ayat di atas di antaranya, “Janganlah membunuh anak-anak kalian karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada kalian dan kepada mereka.”
Demikian semoga bermanfaat.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
______________________________________