Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Aqidah Ath-Thahawiyah > Halaqah 33 | Kehendak Allāh Pasti Terjadi Bag 01

Halaqah 33 | Kehendak Allāh Pasti Terjadi Bag 01

Kitab: Aqidah Ath-Thahawiyah
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Beliau mengatakan rahimahullāh

وَمَشِيئَتُهُ تَنْفُذُ

Dan kehendak Allāh itu pasti terlaksana.

Dan yang dimaksud disini adalah iradah kauniyah atau nama lainnya adalah Masyiah , apa yang Allāh kehendaki pasti terlaksana

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ ۝.
[QS Yasin 82]

Allāh menghendaki untuk memberikan kepada si Fulan rezeki terlaksana, enggak ada yang bisa menghalangi kehendak Allāh, Allāh subhanahu wa ta’ala berkehendak untuk menimpakan musibah kepada si Fulan ada yang bisa melawannya? tidak ada yang bisa melawan kehendak Allāh pasti terlaksana.

وَمَشِيئَتُهُ تَنْفُذُ،

Kehendak Allah itu pasti terlaksana.

Berbeda dengan kehendak manusia kita banyak kehendak tapi berapa kehendak kita yang terlaksana dan berapa kehendak kita yang tidak terlaksana, kita ingin anak kita sholeh hafal Qur’an anak kita menjadi seorang da’i mengajak manusia kepada kebenaran itu kehendak kita, apakah itu pasti terjadi seperti yang kita inginkan? jawabannya tidak kembali kepada kehendak Allāhu rabbul alamin kita menghendaki kita tidak sakit ingin sehat terus keinginan kita, itu kehendak tapi Allāh subhanahu wa ta’ala kalau Allāh subhanahu wa ta’ala menghendaki kita sakit ya sakit, mungkin kita sudah pakai masker, kita sudah menjaga jarak, kita sudah cuci tangan kita sudah di dalam rumah, tapi Allāh menghendaki sampai virus tadi ke diri kita dengan caranya maka Masyiatullāh takudhu kehendak Allāh itu pasti terjadi, pasti akan terlaksana enggak ada yang bisa melawan apa yang Allāh subhanahu wa ta’ala kehendaki, kalau kita memikirkan yang demikian maka akan semakin menambah kerendahan & ketawadhuan an merasa butuhnya kita kepada Allāh subhanahu wa ta’ala dan kita semakin merasakan lemahnya kita, banyak keinginan kita yang tidak terlaksana sementara keinginan Allah, dan kahendak Allāh itu pasti terlaksana

لَا مَشِيئَةَ لِلْعِبَادِ إِلَّا مَا شَاءَ لَهُمْ

Tidak ada kehendak bagi para hamba kecuali apa yang Allāh kehendaki untuk mereka, termasuk kehendak yang ada di dalam hati kita siapa yang menjadikan kita berkehendak demikian Allāh, siapa yang menjadikan kita berkehendak untuk menuntut ilmu Allāh yang menjadikan kita berkehendak bukan terjadi dengan sendirinya kehendak tadi, Allah yang menciptakan kehendak tadi pada diri kita, ini menunjukkan Allāh subhanahu wa ta’ala menginginkan kebaikan kita sehingga awalnya diberikan di dalam hati kita kehendak yang baik kehendak untuk bertobatkan, kehendak untuk berhijab kehendak untuk memperbaiki diri dengan menuntut ilmu, semoga ini adalah indikasi bahwasanya Allāh menghendaki kebaikan bagi seseorang,

مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ

Barangsiapa yang Allāh kehendaki kebaikan bagi seseorang maka Allah akan menjadikan dia paham tentang agamanya.

لَا مَشِيئَةَ لِلْعِبَادِ، إِلَّا مَا شَاءَ لَهُمْ

Dalilnya adalah firman Allāh,

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ ۝.
[QS at Taqwir 29]

Dan tidaklah kalian berkehendak kecuali apa yang Allāh kehendaki, robbal alamin,

Dan Allah mengatakan

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا ۝.
[QS Al Insan 30]

Dan tidaklah kalian menghendaki kecuali apa yang Allāh kehendaki sesungguhnya Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana.

Berarti ayat ini menunjukkan bahwasanya Allāh punya kehendak dan makhluk juga punya kehendak dan ini adalah bantahan bagi Jabriyyah dan juga Qadariyah sekaligus karena orang-orang Jabriyyah mereka mengatakan bahwasanya kita tidak punya kehendak manusia makhluk ini tidak punya kehendak, kita seperti wayang yang digerakkan oleh dalang , kita seperti pohon yang digerakkan oleh angin, enggak kehendak sama sekali sehingga orang-orang Jabriyyah dengan alasan ini mereka banyak berbuat maksiat, mereka berzina, berselingkuh & kalau dikatakan > Ath Thahawiyyah 2: kenapa engkau melakukan ini, ini bukan dengan kehendak kita ini kehendak Allāh kita tidak punya kehendak sedikitpun, Allāh yang menghendaki, kita seperti wayang yang digerakkan oleh dalang jadi jangan kamu mencela kita mereka mengatakan bahwasanya kita tidak punya kehendak.

Orang-orang Qodariyyah mereka mengatakan yang menghendaki adalah kita, Allāh tidak ada campur tangan di dalam masalah ini, kita yang menghendaki untuk melakukan ketaatan melakukan kemaksiatan, Allāh enggak ada kehendak sedikitpun, ini adalah kita sendiri yang menciptakan kehendak tersebut nah ayat yang mulia ini ya Allah sebutkan dalam surat al- Insan dan juga Ath takwir

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ

Menunjukkan bahwasanya Allāh memiliki kehendak dan kita memiliki kehendak

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ

Dan tidaklah kalian menghendaki kecuali apabila Allāh menghendaki.

Berarti Allāh mempunyai kehendak dan manusia juga punya kehendak & di sini juga menyebutkan Apa hubungan antara kehendak Allāh dengan kehendak manusia bahwasanya Kenapa manusia itu dibawa kehendak Allāh

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ

Tidaklah kalian menghendaki kecuali apabila Allāh menghendaki.

Inilah keyakinan Ahlussunnah wal jamaah mereka pertengahan antara Aqidah Jabriyyah dengan Aqidah Qodariyyah ayat ini bantahan terhadap dua kelompok sekaligus.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Transkrip: Abu Mandala
•┈┈┈┈┈┈•❁❁•┈┈┈┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top