Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Mahazi > Halaqah 04 ~ Syarat-Syarat Wajib Haji

Halaqah 04 ~ Syarat-Syarat Wajib Haji

Program: MAHAZI (Madrasah Haji dan Ziarah)
Audio: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Transkrip: ilmiyyah.com

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Syarat-syarat wajib haji adalah perkara-perkara yang apabila terpenuhi pada diri seseorang maka dia diwajibkan untuk melakukan ibadah haji.

Syarat Wajib Haji ada Lima :

1. Islam

Orang yang kafir tidak diperintah untuk berhaji, sehingga dia masuk ke dalam agama islam. Seandainya dia berhaji sebelum masuk islam maka hajinya tidak diterima. Allāh ﷻ berfirman:

وَقَدِمۡنَآ إِلَىٰ مَا عَمِلُواْ مِنۡ عَمَلٖ فَجَعَلۡنَٰهُ هَبَآءٗ مَّنثُورًا  ٢٣

“Dan kami akan mendatangi apa yang mereka amalkan berupa amalan kemudian kami jadikan amalan tersebut debu yang beterbangan” (Q.S. Al Furqon : 23)

2. Berakal

Orang yang gila tidak diwajibkan untuk berhaji, seandainya dia berhaji dalam keadaan tidak berakal maka haji nya tidak sah. Rasulullāh ﷺ bersabda:

رُفِعَ الْقَلَمُ عن ثلاثة: عن النائم حتى يَسْتَيْقِظَ، وعن الصبي حتى يَحْتَلِمَ، وعن المجنون حتى يَعْقِلَ

“Diangkat Pena dari tiga orang, dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak kecil sampai dewasa, dari orang gila sampai dia berakal” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari Ali Ibn Abi Thalib radhiyallāhu ‘anhu, Shahih)

3. Baligh (Dewasa)

Seorang yang belum baligh maka tidak diwajibkan melakukan haji, seandainya dia berhaji ketika masih kecil maka haji nya sah. Dan orang yang menghajikan (orang tua misalnya) mendapatkan pahala, tetapi haji ini belum menggugurkan kewajiban haji. Apabila dia dewasa dan terpenuhi syarat wajib yang lain maka dia diwajibkan untuk melakukan ibadah haji.

Di dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallāhu ‘anhuma, disebutkan bahwa seorang wanita mengangkat anaknya dan berkata kepada Rasulullāh ﷺ, “Wahai Rasulullāh apakah anak ini boleh berhaji? Beliau ﷺ menjawab Iya boleh dan kamu mendapat pahala” (HR. Muslim)

Rasulullāh ﷺ bersabda

وأيما صبي حج به أهله صبيا ، ثم أدرك ، فعليه حَجَّة رجل

“Anak kecil mana saja yang dihajikan keluarganya dalam keadaan masih anak kecil kemudian dewasa maka wajib baginya melakukan haji orang dewasa” (HR. Ibnu Abi Syaibah, dengan sanad yang Shahih dari Ibnu Abbas radhiyallāhu ‘anhuma)

4. Merdeka

Seorang budak atau hamba sahaya tidak wajib melakukan ibadah haji, seandainya dia berhaji ketika masih sebagai budak maka hajinya sah tetapi belum menggugurkan kewajiban, apabila kelak merdeka dan terpenuhi syarat wajib yang lain maka dia diwajibkan untuk melakukan ibadah haji.

Rasulullāh ﷺ bersabda:

أيما عبد حج به أهله ، ثم أعتق فعليه الحج

“Hamba sahaya mana saja yang dihajikan oleh keluarganya kemudian dimerdekakan maka wajib baginya melakukan haji” (HR. Ibnu Abi Syaibah, dengan sanad yang Shahih)

5. Memiliki kemampuan badan dan harta sekaligus

Orang yang mampu fisiknya dan tidak mampu hartanya maka tidak diwajibkan untuk berhaji, demikian pula sebaliknya orang yang mampu hartanya tetapi tidak mampu fisiknya maka tidak diwajibkan untuk berhaji sampai mampu baik fisik maupun hartanya. Allāh ﷻ berfirman:

 وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَيۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَيۡهِ سَبِيلٗاۚ

“Dan kewajiban manusia untuk melaksanakan ibadah haji ke Baitullāh yaitu bagi orang-orang yang mampu kesana” (QS. Ali Imran : 97)

Apabila seseorang mampu hartanya tetapi tidak mampu fisiknya secara terus menerus misal karena sudah tua renta atau sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya menurut dokter yang terpercaya maka dia mewakilkan hajinya kepada orang lain.

Dari Abu Razin al Uqaili radhiyallāhu ‘anhu beliau datang kepada Nabi ﷺ seraya berkata “Wahai Rasulullāh, sesungguhnya bapakku sudah tua tidak bisa haji, tidak bisa umrah, dan tidak bisa bepergian, maka Nabi ﷺ bersabda “Berhajilah untuk bapakmu dan umrahlah untuk bapakmu” (HR. Abu Dawud , At-Tirmizdi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah, Shahih)

Apabila kelima syarat ini terpenuhi pada diri seseorang maka dia diwajibkan untuk melakukan ibadah haji dan bersegera untuk melakukannya, namun apabila salah satu atau lebih dari syarat-syarat wajib haji di atas tidak ada pada diri seseorang maka dia tidak diwajibkan untuk melakukan ibadah haji.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top