Home > Bimbingan Islam > Amalan di Bulan Dzulhijjah dan Muharram > Halaqah 13 : Mengambil Ibrah dari Pergantian Hari dan Waktu

Halaqah 13 : Mengambil Ibrah dari Pergantian Hari dan Waktu

🎙 Ustadz Abu Rufaydah Lc, M.A حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Ahadits Asyri Dzulhijjah wa Ayyamit Tasyriq: Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Muharram
〰〰〰〰〰〰〰

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله و الحمد الله وصلاة و السلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه أجمعين

Memasuki pembahasan yang kedua yaitu membahas kitab Ahāditsu Sahrillāhi Al-Muharram (أحاديث شهر الله المحرم).

Bab pertama penulis memberikan judul:

الإعتبار بمرور الأيام و الأعوام

▪︎ _Mengambil Pelajaran dengan Pergantian Hari dan Tahun_

1. Allāh Ta’āla berfirman di dalam surat Āli-Imrān ayat 190:

إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ

_”Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allāh bagi orang-orang yang berakal.”_

2. Allāh juga berfirman di dalam surat Yūnus ayat 6:

إِنَّ فِي ٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ ٱللَّهُ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَّقُونَ

_”Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan pemciptaan Allāh Tabāraka wa Ta’āla di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa.”_

3. Yang ketiga dalam surat An-Nūr ayat 44, Allāh Ta’āla berfirman:

يُقَلِّبُ ٱللَّهُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبۡرَةٗ لِّأُوْلِي ٱلۡأَبۡصَٰرِ

_”Allāh Ta’āla mempergantikan malam dan siang. Sungguh pada yang demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.”_

Teman-teman yang dirahmati Allāh Tabāraka wa Ta’āla.

Pada ketiga ayat di atas Allāh Tabāraka wa Ta’āla mengabarkan kepada kita dengan ayat-ayat kauniyyah yang menunjukkan akan kesempurnaan ilmu dan kesempurnaan kehendak Allāh Tabāraka wa Ta’āla.

_Sempurna hikmahnya, sempurna rahmatnya dengan adanya pergantian malam dan siang dan apa yang terkandung diantara keduanya dan perselisihan antara panjang dan pendeknya waktu, panas dan dinginnya cuaca, tentunya dalam pergantian tersebut mengandung kemaslahatan yang sangat besar terhadap makhluknya yang ada di permukaan bumi._

Tentunya ini adalah salah satu diantara nikmat Allāh Tabāraka wa Ta’āla yang mencurahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada makhluknya yang tidak bisa dijangkau dan tidak bisa diketahui kecuali bagi orang-orang yang memiliki akal yang sehat dan pandangan yang tajam yang mampu mengambil hikmah dari penciptaan langit dan bumi.

Pergantian siang dan malam, perputaran matahari dan bulan ini, akan bisa diambil hikmahnya bagi mereka yang memiliki akal.
Di mana setiap pergantian waktu ke waktu, bulan ke tahun, dan seterusnya di sana ada tanda-tanda kebesaran Allāh Tabāraka wa Ta’āla Allāh Ta’āla yang menjadikan malam dan siang sebagai pembendaharaan bagi orang-orang yang mau beramal sebagai bekal menuju kampung akhirat.

Sehingga perginya satu waktu ke waktu yang lain silih berganti itu menyisakan amalan kebaikan dan ketaatan yang senantiasa dia jalankan. Sehingga berlalunya waktu dari malam menuju siang ataupun juga sebaliknya maka dia akan menjadikan itu sebagai ibadah dan ketaatan kepada Allāh yang patut disyukuri.

Allāh Ta’āla berfirman dalam surat Al-Furqān ayat 62:

وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ خِلۡفَةٗ لِّمَنۡ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوۡ أَرَادَ شُكُورٗا

_”Dan Dia-lah Allāh Ta’āla yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi siapa saja yang ingin mengambil pelajaran atau bagi mereka yang ingin bersyukur kepada Allāh Tabāraka wa Ta’āla.”_

Karena itu bagi setiap mukmin hendaklah mengambil pelajaran dari berlalunya waktu siang ataupun malam sehingga dia senantiasa melakukan amalan-amalan kebaikan dan ketaatan, karena waktu akan mendekatkan yang jauh, waktu akan memperbanyak seseorang untuk melakukan amalan kebaikan atau keburukan.

Waktu yang menyebabkan si kecil tampak beruban, yang dewasa atau yang tua seolah-olah tidak akan meninggal, seolah-olah dia akan kekal padahal dia adalah fana kembali kepada Allāh Tabāraka wa Ta’āla.

_Maka orang yang berbahagia, demi Allāh adalah orang-orang yang menghisab dirinya serta mentafakuri berlalunya waktu dari sisa-sisa umurnya sehingga dia mengambil manfaat dari waktu-waktu yang tersisa dalam perkara dunia ataupun juga agama._

Adapun orang-orang yang lalai menyia-nyiakan waktu tersebut dengan beragam kemaksiatan dengan beragam keburukan wal ‘iyyadzubillāh maka termasuk orang-orang yang rugi, karena itu dengan berlalunya waktu, bulan ataupun tahun maka hendaknya seorang mukmin untuk
mentajdid (mengupgrade) dari amalan-amalan yang bisa dia lakukan sehingga dia pun menghisab dirinya dari perkara-perkara yang luput dari yang dia kerjakan dimasa lalu sehingga dia bertaubat.

Ketika ada amalan-amalan kebaikan maka dia segera memohon kepada Allāh Tabāraka wa Ta’āla agar segera diterima oleh Allāh Tabāraka wa Ta’āla.

Demikian mudah-mudahan bermanfaat.

وصلى الله علي محمد و علي آله وصحبه وسلم
والحمدلله رب العالمين
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

____________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top