Home > Bimbingan Islam > Bekal Bulan Ramadhan > Halaqah 28 : Fiqih Zakat Fitri

Halaqah 28 : Fiqih Zakat Fitri

🎙 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Majalis Syahri Ramadhān (مجالس شهر رمضان)
📝 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin حفظه لله تعالى
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة اما بعد

Sahabat BiAS rahimanīy wa rahīmakumullāh.

Dalam permasalahan zakat Fitri ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.

▪︎ Tentang Hukum Zakat Fitri

Apa hukum zakat Fitri?

Maka jawabannya, hukum zakat Fitri adalah wajib, karena Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah mewajibkannya.

Ibnu Umar radhiyallāhu ‘anhumā mengatakan:

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ أَنْ تخرج قَبْلَ الصَّلَاة

_Bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mewajibkan zakat Fitri satu shā’ dari kurma atau satu shā’ dari gandum. Kepada orang merdeka dan budak, begitu juga laki-laki dan perempuan, anak kecil maupun anak yang sudah dewasa dari kalangan kaum muslimin. Zakat tersebut diperintahkan dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ‘ied._

Maka hukum zakat Fitri adalah wajib.

Kapan seorang dikatakan telah wajib membayar zakat Fitri?

Jawabannya adalah ketika dia memiliki bahan makanan yang lebih dari satu hari untuk hari rayanya. Malamnya dan siang hari di hari raya tersebut dia sudah memiliki bahan makanan dan memiliki kelebihan, maka dia wajib membayar zakat Fitri.

Tidak masalah nanti misalkan dia nanti akan diberikan zakat Fitri, tapi kewajiban dia harus digugurkan terlebih dahulu dengan membayar zakat tersebut.

▪︎ Apakah Hikmah Ketika Ada Syari’at Zakat Fitri?

Di antara hikmahnya adalah:

⑴ Memberikan makanan kepada kaum muslimin yang fakir dan miskin.

Karena pada hari raya kita dianjurkan untuk berbahagia dan kita dilarang untuk berpuasa, maka sudah sepantasnya mereka memiliki bahan makanan dihari itu.

⑵ Zakat ini untuk menambal kekurangan orang yang berpuasa.

Mungkin dia mengatakan perkataan yang kotor atau melakukan suatu kekurangan dalam puasanya, maka bisa ditambal dengan zakat Fitri ini.

Ibnu Abbās radhiyallāhu ta’ala ‘anhumā pernah berkata:

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِم مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ

_”Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mewajibkan zakat Fithri untuk membersihkan orang yang berpuasa dari hal-hal yang sia-sia dan perkataan kotor dan sebagai bahan makanan untuk kaum miskin.”_

(Hadīts riwayat Abu Dawud nomor 1609; Ibnu Mājah nomor 1827, dan yang lainnya).

▪︎ Dengan Apa Kita Membayar Zakat Fitri?

Maka jawabannya adalah dengan bahan makanan pokok.

Apapun bahan makanan pokoknya, entah gandum, entah beras, entah kurma, entah sagu, entah yang lainnya.

Yang dibayarkan atau digunakan untuk membayar zakat Fitri adalah bahan makanan pokok.

▪︎ Berapa Jumlahnya?

Jumlahnya para ulama berselisih ada yang mengatakan 2.5 Kg ada yang mengatakan kurang dari itu. Ada yang mengatakan lebih dari itu. Dan apabila seorang telah membayar 2.5 Kg bahan makanan pokok, in syā Allāh dia sudah dikatakan sah karena Syaikh Utsaimin pun memberikan takaran yang lebih rendah dari 2.5 Kg.

▪︎ Kapan Waktunya Seseorang Terkena Kewajiban Zakat Fitri?

Jawabannya adalah ketika matahari tenggelam di malam hari raya Idul Fitri.

Dengan artian apabila ada seorang yang meninggal sebelum matahari tenggelam di malam hari raya Iedul Fithri maka dia tidak terkena kewajiban zakat. Walaupun dia berpuasa sebulan penuh dia tidak perlu membayar zakatnya.

Begitu juga anak yang baru lahir, ketika dia baru dilahirkan setelah matahari tenggelam maka dia tidak wajib membayar zakat. Adapun apabila mau dibayarkan juga tidak mengapa (diperbolehkan), tetapi tidak wajib.

▪︎ Kapan Zakat Fitri Diserahkan Kepada Fakir Miskin?

Jawabannya ada tiga: ada waktu yang boleh, ada waktu yang afdhal dan ada waktu terlarang.

⑴ Waktu yang diperbolehkan adalah satu atau dua hari sebelum hari raya Iedul Fithri

⑵ Waktu afdhalnya adalah ketika seseorang hendak berangkat menuju shalat Iedul Fithri.

Kira-kira pada waktu dhuha sebelum dilaksanakan shalat Ied misalkan ada. Jadi waktu tersebut yang afdhal.

⑶ Waktu terlarang adalah ketika seseorang sudah selesai melakukan shalat Ied

Orang-orang sudah selesai shalat Ied dia baru membayar zakat Fitrah, maka ini waktu terlarang. Dalam artian zakat fitrinya tidak sah, dia dianggap sebagai sedekah biasa bukan zakat.

▪︎ Di mana Kita Mengeluarkan Zakat Fitri?

Jawabannya adalah di mana kita berada saat itu.

Misalkan kita di Jogja, maka kita keluarkan zakat kita di Jogya. Misalkan kita di Klaten maka kita keluarkan zakat kita di Klaten. Misalkan kita di Jakarta maka kita keluarkan di Jakarta, begitu seterusnya.

Jadi tempat afdhal untuk mengeluarkan zakat Fitri adalah di mana kita saat itu tinggal.

Boleh tidak diserahkan di luar daerah? Misalkan di tempat kita tidak ada fakir miskin.

Jawabannya tetap diperbolehkan, tetapi yang afdhal kita keluarkan di mana kita berada saat itu.

▪︎ Siapa Yang Berhak Menerima Zakat Fitri Kita?

Jawabannya adalah fakir dan miskin saja.

Berbeda dengan zakat maal, di sana ada delapan golongan yang berhak menerima zakat maal. Tapi dalam zakat Fitri yang berhak menerima hanya dua yaitu fakir atau miskin.

Maka kita boleh memberikan zakat keluarga kita kepada satu orang miskin. Boleh juga memberikan satu zakat seseorang yang 2.5 Kg misalkan atau 3 Kg lalu kita bagi kepada 3 orang miskin juga diperbolehkan.

Jadi yang berhak menerima adalah fakir dan miskin. Boleh digabungkan dan boleh dibagi-bagi tadi.

Semoga pembahasan tentang zakat Fitri ini bermanfaat.

Wallāhu Ta’āla A’lam bishawab.

وصلى الله على نبينا محمد

____________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top