Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Beriman Kepada Hari Akhir > Halaqah – 74 Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka

Halaqah – 74 Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-74 dari Silsilah ‘Ilmiyah Berimān Kepada Hari Akhir adalah tentang “Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka”

Akan terjadi percakapan antara penghuni surga, penghuni neraka dan Ashabul A’rāf, mereka adalah orang-orang yang berada di sebuah tempat yang tinggi antara surga dan neraka.

Yang Dinamakan dengan Al A’rāf dan mereka adalah orang-orang yang timbangan kebaikan dan kejelekannya sama.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman yang artinya,

Dan para penghuni surga memanggil para penghuni neraka dengan mengatakan Sesungguhnya kami telah memperoleh apa yang Rabb kami janjikan kepada kami dengan hak, apakah kalian telah memperoleh apa yang Rabb kalian janjikan kepada kalian dengan hak? “Maka para penghuni neraka menjawab” betul.

Kemudian seorang penyeru, menyeru diantara kedua golongan itu seraya mengatakan laknat Allāh atas orang-orang yang zhalim (orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari jalan Allāh dan menginginkan agar jalan tersebut menjadi bengkok dan mereka mengingkari kehidupan akhirat)

Dan diantara keduanya (antara penghuni surga dan penghuni neraka) ada batas dan diatas Al A’rāf, ada orang-orang yang mereka mengenal masing-masing dari dua golongan tersebut dengan tanda-tanda mereka (maksudnya) mengenal penghuni surga dan penghuni neraka dengan tanda -tanda mereka.

Dan para Ashabul A’rāf menyeru penghuni surga seraya mengatakan salamun ‘alaikum (keselamatan atas kalian) mereka belum memasuki surga sedang mereka ingin segera memasukinya.

Dan apa bila pandangan mereka dipalingkan kearah penghuni neraka mereka berkata, “Yaa Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami bersama-sama dengan orang-orang yang zhalim”.

Kemudian Ashabul A’rāf memanggil beberapa pemuka orang kafir yang mereka kenal dengan tanda-tanda mereka, seraya mengatakan harta yang kalian kumpulkan dan apa yang kalian sombongkan tidaklah bermanfaat bagi kalian.

Apakah mereka ini (para penghuni surga) adalah orang-orang yang kalian telah bersumpah bahwasanya mereka tidak akan mendapat rahmat Allāh? Maka dikatakan kepada ashabul A’rāf masuklah kalian kedalam surga tidak ada ketakutan atas kalian dan kalian tidak akan bersedih.

Kemudian penghuni neraka menyeru penghuni surga, “Limpahkanlah kepada kami air atau makanan yang telah Allāh berikan kepada kalian ” Para penghuni surga menjawab,” Sesungguhnya Allāh telah mengharamkan keduanya atas orang-orang kafir (orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan sebagai senda gurau dan kehidupan dunia telah menipu mereka).

Maka pada hari ini kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu telah melupakan pertemuan mereka dengan hari ini.

Mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami.”

(QS Al A’rāf: 44 – 51)

Dan akan didatangkan al maut (kematian).

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

Akan didatangkan kematian (al maut) dalam bentuk domba jantan yang amlah (maksudnya) yang berwarna putih dan hitam, dan warna putihnya lebih banyak.

Maka menyerulah penyeru, “Wahai para penghuni surga, para penghuni surgapun menjulurkan leher-leher mereka dan melihat, kemudian penyeru tersebut berkata, “apakah kalian mengenal ini?” Mereka berkata iyaa, ini adalah kematian dan mereka semua nya sebelumnya sudah pernah melihat kematian.

Kemudian penyeru berkata, ” Wahai penghuni neraka, maka para penghuni neraka menjulurkan leher-leher mereka dan melihat kemudian penyeru berkata, apakah kalian mengenal ini?” Mereka menjawab iyaa , ini adalah kematian dan mereka semua sebelumnya sudah pernah melihat kematian tersebut.

Maka disembelihlah kematian, berkatalah penyeru tersebut, “Wahai penghuni surga kekekalan dan tidak ada kematian dan wahai penghuni neraka kekekalan dan tidak ada kematian”.

(Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)

Para penghuni surga akan bergembira karena merekaakan kekal didalam kenikmatan dan tidak akan meninggal dunia .

Adapun para penghuni neraka maka mereka akan bersedih karena mereka akan kekal didalam adzab dan tidak akan meninggal dunia.

Ketika penghuni surga telah masuk kedalam surga dan penghuni neraka telah masuk kedalam neraka, maka syaithān yang telah menyesatkan para penghuni neraka akan berlepas diri dari mereka.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman yang artinya:

Dan berkatalah syaithān tatkala perkara telah diselesaikan, sesungguhnya Allāh telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar dan aku telah menjanjikan kepada kalian akan tetapi aku menyalahinya.

Sekali-kali aku tidak memiliki kekuasaan atas kalian,melainkan sekedar aku mengajak kalian lalu kalian mematuhi seruan ku.

Oleh sebab itu, janganlah kalian mencelaku akan tetapi cela lah diri kalian sendiri.

Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku.

Sesungguhnya aku mengingkari perbuatan kalian,ketika sebelumnya kalian mempersekutukan aku dengan Allāh.

Sesungguhnya orang-orang yang zhalim akan mendapatkan siksaan yang pedih.

(QS Ibrāhīm : 22)

Demikianlah akhir yang buruk bagi syaithān dan para pengikut mereka mereka akan kekal didalam neraka selama-lamanya.

Dan demikian lah akhir yang baik bagi orang-orang yang bertaqwa, mereka akan kekal selama-lamanya didalam surga.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

image_pdfimage_print

3 thoughts on “Halaqah – 74 Percakapan Penghuni Surga Dan Penghuni Neraka”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top