Home > Grup Islam Sunnah > Kitab Sifat Shalat Nabi ﷺ > Halaqah 123 – Duduk Istirahat Bag 02

Halaqah 123 – Duduk Istirahat Bag 02

🌍 Grup Islam Sunnah | GiS
🎙 Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A.
📗 صفة صلاة النبي ﷺ من التكبير إلى التسليم كأنك تراها
📝 Syaikh Al-Albani رحمه الله
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta’ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

– Duduk Istirahat (lanjutan) –

Duduk istirahat disunnahkan ketika dibutuhkan, kenapa?

Karena ternyata hadits-hadits yang menjelaskan tentang sifat-sifat shalat Rasulullah ﷺ tidak ada yang menyebutkan duduk istirahat ini selain haditsnya Malik Ibnul Khuwairis.

Adapun haditsnya Abu Humaid yang menjelaskan tentang shalat Rasulullah dari awal sampai akhir, begitu pula hadits Wail Ibnu Hujr, haditsnya Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, tidak menyebutkan duduk istirahat ini.

Makanya cara kompromi yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala lebih logis, lebih masuk akal. Mungkin saja Malik Ibnu Khuwairis ini datang ketika Rasulullah ﷺ sudah lanjut usianya, sudah lemah, sehingga Beliau membutuhkan duduk istirahat dan itulah yang disampaikan oleh sahabat Beliau Malik Ibnu Khuwairis radhiyallahu ‘anhu. Adapun ketika Beliau masih kuat maka Beliau tidak melakukan duduk istirahat ini.

Ustadz, kalau kita butuh duduk istirahat, kapan takbir intiqalnya?

Wallahu a’lam, di sini tidak ada dalil khusus yang menjelaskan masalah ini. Sehingga selama dia melakukan takbir intiqal di salah satu tempat tersebut, maka dibolehkan karena tidak ada dalil khusus dalam masalah ini.

Kalau dia sudah takbir intiqalnya dari sujud ke duduk, sudah cukup. Atau kalau dia ingin dari duduk ke berdirinya juga tidak ada masalah. Yang penting ada takbir intiqalnya. Kalau misalnya dia ingin memilih pendapatnya Imam Nawawi rahimahullahu Ta’ala pun tidak ada masalah, karena tidak ada dalil khusus yang menjelaskan tentang kapan kita takbir intiqal. Wallahu Ta’ala A’lam.

Ini masalah duduk istirahat. Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala menguatkan pendapatnya Syafi’iyah. Ana lebih condong ke pendapatnya sebagian Hanabilah yang dikuatkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala.

Syaikh Albani mengatakan, “Duduk istirahat itu disunnahkan dalam semua keadaan.” Berdalil dengan haditsnya Malik Ibnul Khuwairis, haditsnya shahih.

Adapun sebagian Hanabilah dan pendapat yang dipilih oleh Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala berdalil dengan hadits-hadits yang lain yang tidak menyebutkan duduk istirahat sama sekali. Sehingga mereka mengatakan bahwa duduk istirahatnya Rasulullah ﷺ itu karena adanya keadaan khusus, Beliau membutuhkannya. Sehingga orang-orang yang keadaannya seperti itu, mengambil hukum itu.

Seperti orang yang muda tapi dia sakit. Ketika dia sakit tidak bisa langsung berdiri, kadang-kadang dari sujud langsung berdiri, ini berat. Terutama bagi mereka yang punya penyakit, misalnya darah rendah, untuk langsung berdiri bisa terganggu sehingga dia butuh duduk dulu, tenang, kemudian berdiri pelan-pelan.

Untuk orang-orang yang keadaannya demikian, maka dia disunnahkan untuk duduk istirahat sebagaimana dahulu Rasulullah ﷺ melakukan hal tersebut.

Orang yang tua renta juga demikian. Dia mungkin duduk istirahat, dia butuh untuk duduk istirahat kemudian setelah itu berdiri. Bagi orang yang masih kuat, masih muda, maka disunnahkannya adalah tidak melakukan duduk istirahat.
Wallahu Ta’ala A’lam.

______

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa ‘Ala.

Dan insyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top