Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Al-'Aqīdah Al-Wāsithiyyah > Halaqah 14 | Beriman Kepada Sifat-Sifat Yang Allāh ﷻ Sandangkan Pada Diri-Nya Di Dalam Kitab-Nya Dan Sifat-Sifat Yang Rasul-Nya Sandangkan Pada-Nya Bag 04

Halaqah 14 | Beriman Kepada Sifat-Sifat Yang Allāh ﷻ Sandangkan Pada Diri-Nya Di Dalam Kitab-Nya Dan Sifat-Sifat Yang Rasul-Nya Sandangkan Pada-Nya Bag 04

🎙 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah
🖊 Ilmiyyah.com
〰〰〰〰〰〰〰

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang ke-14 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Beliau mengatakan

فَلاَ يَنْفُونَ عَنْهُ مَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ

Maka mereka (ahlussunnah wal jama’ah, Al firqotun nājiyah, Ath-Thā’ifah Al-Manshūrah) لاَ يَنْفُونَ tidak menafikan عَنْهُ dari Allāh ﷻ مَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَه apa yang Allāh ﷻ sifati dengannya untuk diri-Nya. Ahlussunnah tidak berani dan takut untuk menafikan apa yang Allāh ﷻ tetapkan, mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman, benar-benar pasrah kepada Allāh ﷻ.

Ucapan

فَلاَ يَنْفُونَ عَنْهُ مَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ

berati disini menguatkan ucapan beliau sebelumnya yaitu وَلاَ تَعْطِيل ini Allāhu A’lam adalah penjelasan lebih luas dari makna وَلاَ

تَعْطِيل
وَلاَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ

Dan mereka tidak merubah ucapan dari tempat-tempat, ini adalah penjelasan dari makna dari ucapan beliau sebelumnya مِنْ غَيْرِ تَحْرِيف mereka tidak mentahrif, menguatkan apa yang diucapkan oleh beliau sebelumnya dan ini diambil dari ayat

يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ

Dan sifat mentahrif ini adalah termasuk sifat orang-orang yahud, mereka merubah lafadz merubah ucapan ketika mereka disuruh untuk mengatakan hittho’ mereka mengatakan hintho’, menambah nun. Mereka termasuk orang-orang yang يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ

وَلاَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَاءِ اللهِ وآيَاتِهِ

Dan mereka tidak meng’ilhad, ilhad artinya adalah memiringkan, alhada – yulhidu artinya adalah amala – yumilu yaitu memiringkan, dan liang lahad dinamakan liang lahad karena dia adalah miring yaitu miring kearah kiblat, sebelumnya digali ke bawah kemudian setelah sampai dasarnya maka lobangnya dimiringkan kearah kiblat sehingga dinamakan dengan lahad.

Mereka tidak melakukan ilhad di dalam nama Allāh ﷻ dan juga ayat-ayat-Nya, karena ilhad terkadang didalam nama Allāh ﷻ sebagaimana firman Allāh ﷻ

وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُواْ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ فِيٓ أَسۡمَٰٓئِهِۦۚ
[Al-A’raf: 180]

Dan tinggalkanlah orang-orang yang melakukan ilhad, di dalam nama nama-Nya.

Ahlus sunnah tidak melakukan ilhad, tidak memiringkan didalam masalah nama-nama Allāh ﷻ, maksudnya tidak menyimpang, menyimpang itu artinya miring, mereka tidak menyimpang di dalam masalah nama -nama Allāh ﷻ tapi lurus di atas shirathal mustaqim, tidak menyimpang baik dalam nama Allāh ﷻ maupun dalam perkara yang lain.

Termasuk diantara penyimpangan dalam masalah nama Allāh ﷻ adalah yang telah berlalu, mentahrif atau menta’til ini termasuk penyimpangan di dalam nama Allāh ﷻ, atau mentasybih ini juga termasuk penyimpangan di dalam nama Allāh ﷻ atau memberi nama Allāh ﷻ dengan nama makhluk atau memberi nama kepada makhluk dengan nama Allāh ﷻ seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin ketika mereka menamakan sesembahan mereka dengan al-lata, al-uzza, al-manah. Al-manah diambil dari kata al-mannan, al-uzza diambil dari kata al-aziz, al-lata diambil dari kata Allāh, ini berarti menamakan sesembahan mereka dengan nama Allāh ﷻ, ini termasuk penyimpangan didalam nama Allāh ﷻ.

Atau menamakan Allāh ﷻ dengan sesuatu yang bukan nama-Nya seperti yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani menamakan Allāh ﷻ dengan abb (bapak) maka ini berarti menamakan Allāh ﷻ dengan yang bukan nama-Nya, ini termasuk ilhad. Maka ahlussunnah wal jamaah mereka

لاَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَاءِ اللهِ

dengan berbagai bentuk ilhad didalam masalah nama Allāh ﷻ sebagaimana tadi kita sebutkan.

وآيَاتِه

Dan mereka juga tidak melakukan Ilhad di dalam ayat-ayat Allāh ﷻ. Terkadang penyimpangan bukan hanya dalam nama Allāh ﷻ tapi juga dalam ayat-ayatnya, Allāh ﷻ mengatakan

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ ءَايَٰتِنَا لَا يَخْفَوْنَ عَلَيْنَآ ۗ
[Fussilat Ayat 40]

Orang-orang yang melakukan ilhad (penyimpangan) di dalam ayat-ayat kami, mereka tidak sama dengan kita. Allāh ﷻ Maha mengetahui tentang apa yang mereka lakukan.

Jadi ketika beliau mengatakan

يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَاءِ اللهِ وآيَاتِهِ

Karena beliau tahu bahwasanya didalam Al-Quran Allāh ﷻ menyebutkan ilhad ada dua jenis, ada ilhad di dalam masalah nama Allāh ﷻ, ada ilhad di dalam masalah ayat-ayat Allāh ﷻ

وَلاَ يُكَيِّفُونَ

Dan mereka tidak mentakyif, ini berarti menguatkan ucapan beliau وَمِنْ غَيْرِ تَكْيِيف telah beliau menyebutkan kaidah bagaimana yang dilakukan ahlussunnah.

لاَ يُكَيِّفُونَ

Mereka tidak menentukan kaifiyah

وَلاَ يُمَثِّلُونَ صِفَاتِهِ بِصِفَاتِ خَلْقِه

Dan mereka Ahlussunnah tidak menyamakan sifat Allāh ﷻ dengan sifat makhluk-Nya, berarti tidak melakukan tamtsil. Jadi ucapan beliau

فَلاَ يَنْفُونَ عَنْهُ مَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ، وَلاَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ، وَلاَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَاءِ اللهِ وآيَاتِهِ، وَلاَ يُكَيِّفُونَ وَلاَ يُمَثِّلُونَ صِفَاتِهِ بِصِفَاتِ خَلْقِه

ini seperti penjelasan atau penguat dari kaidah yang beliau sebutkan sebelumnya

الإِيمَانُ بِمَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ فِي كِتِابِهِ الْعَزِيزِ، وَبِمَا وَصَفَهُ بِهِ رَسُولُهُ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم ؛ مِنْ غَيْرِ تَحْرِيفٍ وَلاَ تَعْطِيلٍ، وَمِنْ غَيْرِ تَكْيِيفٍ وَلاَ تَمْثِيلٍ

لأَنَّهُ سُبْحَانَهُ: لاَ سَمِيَّ لَهُ، وَلاَ كُفْءَ لَهُ، وَلاَ نِدَّ لهُ. ولاَ يُقَاسُ بِخَلْقِهِ سُبْحَانَهَ وَتَعَالَى

Setelah itu beliau menyebutkan mengapa ahlus sunnah wal jama’ah mereka tidak mentakyif dan juga tidak menta’til, kenapa mereka tidak menyerupakan sifat Allāh ﷻ dengan sifat makhluk, disini jawabannya dan ini yang harus menjadi perhatian bagi orang yang menuduh ahlussunnah sebagai musyabbiha mujassima. Kita mengetahui tentang firman-firman Allāh ﷻ, ayat-ayat Allāh ﷻ yang menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ tidak sama dengan makhluk

لأَنَّهُ سُبْحَانَهُ: لاَ سَمِيَّ لَهُ

Karena Allāh ﷻ tidak ada yang serupa dengan-Nya, لاَ سَمِيَّ لَهُ tidak ada yang serupa dengan Allāh ﷻ karena Allāh ﷻ mengatakan

هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا
[Maryam:65]

Apakah engkau mengetahui bagi Allāh ﷻ samiyya, sesuatu yang serupa dengan Allāh ﷻ, sesuatu yang sebanding dengan Allāh ﷻ. Ini adalah pertanyaan yang isinya adalah pengingkaran, apakah engkau tahu sesuatu yang serupa dengan Allāh ﷻ, yang meskipun dia mungkin seorang makhluk memiliki nama seperti nama Allāh ﷻ tapi hakikatnya berbeda. Ada di antara makhluk yang bernama Malik misalnya tapi apakah sama dia dengan Al-Malik, Allāh ﷻ yang memiliki segala sesuatu, yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang dibumi, tidak ada yang sebanding dengan Allāh ﷻ.

وَلاَ كُفْءَ لَه

Dan tidak ada yang sebanding dengan Allāh ﷻ, yang sama dengan Allāh ﷻ, di ambil dari firman Allāh ﷻ

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Tidak ada sesuatu yang musawwin yang serupa dengan Allāh ﷻ

وَلاَ نِدَّ لهُ

Dan tidak ada yang sebanding dengan Allāh ﷻ diambil dari firman Allāh ﷻ

فَلَا تَجۡعَلُواْ لِلَّهِ أَندَادٗا وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ

Ini semua menunjukkan bahwasanya tidak ada yang serupa, tidak ada yang sebanding, tidak ada yang sama dengan Allāh ﷻ, diambil kata-kata ini dari Al-Qur’an

ولاَ يُقَاسُ بِخَلْقِهِ سُبْحَانَهَ وَتَعَالَى

dan tidak boleh mengkiaskan Allāh ﷻ dengan makhluknya, diambil dari firman Allāh ﷻ

فَلَا تَضْرِبُوا۟ لِلَّهِ ٱلْأَمْثَالَ

Jangan kalian membuat perumpamaan-perumpamaan, permisalan-permisalan bagi Allāh ﷻ, karena kias yang seperti ini berarti disana ada menyamakan Allāh ﷻ dengan makhluk. Ahlussunnah wal jama’ah tidak yumatsilun, mereka tidak menyerupakan Allāh ﷻ dengan makhluk, tidak menyerupakan sifat Allāh ﷻ dengan sifat makhluk, karena tidak ada yang serupa dengan Allāh ﷻ berdasarkan ayat-ayat yang banyak.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

image_pdfimage_print

1 thought on “Halaqah 14 | Beriman Kepada Sifat-Sifat Yang Allāh ﷻ Sandangkan Pada Diri-Nya Di Dalam Kitab-Nya Dan Sifat-Sifat Yang Rasul-Nya Sandangkan Pada-Nya Bag 04”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top