Home > Bimbingan Islam > Matan Abu Syuja > Kajian 126 | Riba (04)

Kajian 126 | Riba (04)

🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Fauzan ST, MA
📗 Matan Abu Syuja
📝 Ahmad bin Al-Husain bin Ahmad Al-Asfahāniy (Imam Abū Syujā’)
〰〰〰〰〰〰〰

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Ikhwāh Fīddīn A’ādzaniyallāh wa Iyyakum.

Kita lanjutkan:

ويجوز بيع الذهب والفضة متفاضلا نقدا

Diperbolehkan untuk jual beli emas dengan perak yang berbeda kadarnya (jumlahnya).

Sudah disebutkan, 1 gram emas dijual-belikan dengan 10 gram perak, maka ini boleh. Akan tetapi 1 gram emas dengan emas lain harus sama ( 1 gram dengan 1 gram) walaupun yang satu berbentuk cincin dan yang satunya masih berbentuk lempengan.

⇒ Tidak boleh cincin seberat 1/2 gram ditukar dengan emas lempengan seberat 1 gram.

Dan di sana harus ada syarat: نقدا, harus serah terima langsung.

وكذلك المطعومات لا يجوز بيع الجنس منها بمثله إلا متماثلا نقدا

Begitu pula barang makanan, maka tidak boleh diperjual belikan dengan selain jenisnya (misalnya beras dengan gandum, ini tidak boleh diperjual belikan), kecuali: متماثلا نقدا (semisal dan langsung)._

Begitu juga barang makanan, menurut pendapat Syāfi’iyyah bahwa semua barang makanan masuk di dalam barang ribawiyyah.

Misalnya beras.

1 Kg beras yang bagus ditukar dengan 1 Kg beras yang kurang bagus, tatkala terjadi barter harus sama takarannya (tidak boleh berbeda).

Tidak boleh 1 Kg beras ditukar dengan 2 Kg beras. Qiyas ini berlaku juga untuk tamr (kurma).

Tetapi harus sama beras dengan beras dan harus cash atau sama seperti emas tadi.

Apabila beras dengan gandum (ini beda jenisnya) maka boleh berbeda takarannya 1 Kg dan 2 Kg maka ini boleh dan ini tidak termasuk riba dengan syarat harus langsung serah terima (نقدا).

ولا يجوز بيع الغرر

Dan tidak diperbolehkan jual beli gharar.

Gharar adalah sesuatu yang majhul, sesuatu yang tidak diketahui. Bab masalah gharar ini luas dan banyak terjadi khilaf karena masalah-masalah gharar.

Semua ulama sepakat tidak boleh jual beli gharar, akan tetapi terkadang di dalam kasus-kasus tertentu, antara ulama satu dengan ulama lain atau ustadz satu dengan ustadz lain berbeda sisi pandangnya apakah ini termasuk gharar atau tidak.

Apabila termasuk gharar, maka dia tidak sah, kalau tidak termasuk gharar maka dia sah. Tujuannya adalah untuk menghindari perselisihan.

Dan pembahasan masalah gharar ini, In syā Allāh (mudah-mudahan) akan dibahas nanti khusus tentang masalah riba dan gharar.

Ikhwāh Fīddīn A’ādzaniyallāh wa Iyyakum.

Masalah riba, adalah perkara yang sangat mengerikan karena Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam memberikan ancaman keras terhadap masalah riba dan In syā Allāh kita akan sedikit bahas pada pertemuan berikutnya tentang bahaya riba.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
_________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top