Home > Bimbingan Islam > Sirah Nabawiyyah > Bab 07 | Pembangunan Ka’bah Dan Awal Diturunkan Wahyu (Bag. 12 dari 12)

Bab 07 | Pembangunan Ka’bah Dan Awal Diturunkan Wahyu (Bag. 12 dari 12)

🌍 BimbinganIslam.com
🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى
📗 Sirah Nabawiyyah
~~~~~~~

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه

Ma’shum bukan berarti tidak pernah salah, namun ketika beliau salah langsung ditegur atau diingatkan oleh Allāh.

Rasūlullāh ﷺ pernah melakukan beberapa kesalahan dan langsung ditegur oleh Allāh, contohnya:

⑴ Ketika Rasūlullāh ﷺ mengharamkan madu karena ingin menyenangkan sebagian istrinya. Maka Allāh tegur:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ ۖ تَبْتَغِي مَرْضَاتَ أَزْوَاجِكَ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Wahai Nabi, mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS At Tahrīm 1)

⑵ Ketika datang ‘Abdullāh bin Ummi Maktum ingin meminta didakwahi oleh Nabi sementara Nabi sedang sibuk mendakwahi pembesar-pembesar Quraisy, maka Nabipun berpaling dari Ibnu Maktum. Maka Allāh tegur:

عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang seorang buta kepadanya.”

(QS ‘Abasa: 1-2)

Padahal ‘Abdullah bin Ummi Maktum tidak bisa melihat Rasūlullāh ﷺ bermuka masam karena dia buta, tetapi Allāh tahu bahwa Nabi salah.

Ada riwayat yang shahih tapi tanpa ada kisah Rasūlullāh ﷺ ingin bunuh diri, dimana Rasūlullāh ﷺ bersedih dan rindu ingin bertemu dengan malaikat Jibrīl, lantaran ingin mendengar firman Allāh yang begitu indah.

(فَبَيْنَا أَنَا أَمْشِي إِذْ سَمِعْتُ صَوْتًا مِنْ السَّمَاءِ ، فَرَفَعْتُ رَأْسِي ، فَإِذَا الْمَلَكُ الَّذِي جَاءَنِي بِحِرَاءٍ جَالِسٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ، فَجَئِثْتُ مِنْهُ رُعْبًا فَرَجَعْتُ ، فَقُلْتُ : زَمِّلُونِي ، زَمِّلُونِي ، فَدَثَّرُونِي ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى : (يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ – إلى – والرجز فَاهْجُر) رواه البخاري (4641) ومسلم (161) .

Tatkala sedang berjalan, tiba-tiba saya mendengar suara dari langit maka saya mengangkat pandanganku. Tiba-tiba saya melihat malaikat yang tadinya bertemu di Gua Hirā sedang duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Sayapun takut kepadanya. Kemudian aku pulang kembali bertemu Khadījah, maka aku berkata:

“Selimuti aku.”

Maka turunlah ayat berikutnya:

“Yā ayyuhal muddatstsir sampai warujza fahjur.”

(QS Al Muddatstsir: 1-5)

Surat Al Muddatstsir tidak turun langsung seluruh ayat. Ayat berikutnya turun waktu yang lain. Setelah itu wahyu tidak pernah terputus lagi dan turun terus menerus.

Setelah turun ayat “qum fa andzir” maka sadarlah Rasūlullāh ﷺ bahwa beliau adalah seorang Rasul. Rahasia ini telah terungkap, kejadian-kejadian aneh di waktu kecil, ada batu memberi salam, dadanya dibelah dan dibersihkan, mimpi yang selalu benar.

Ini semua adalah persiapan yang Allāh persiapkan untuk Nabi Muhammad menjadi seorang Nabi.

Di antara dalil bahwasanya Al Qurān benar-benar datang dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla yaitu dalam surat Al ‘Alaq, yaitu:

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)

“Yang mengajarkan dengan pena.”

Sementara Rasūlullāh ﷺ tidak bisa baca dan tulis. Orang-orang Arab tahu bahwa Rasūlullāh ﷺ tidak bisa membaca dan menulis, namun Beliau membawakan ayat yang intinya disuruh membaca dan disuruh menulis. Hal ini menunjukkan bahwa Al Qurān bukan dari Nabi.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

وَمَا كُنْت تَتْلُو مِنْ قَبْلهمِنْ كِتَاب وَلَا تَخُطّهُ بِيَمِينِك إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ

“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qurān) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang (ahli bathil) yang mengingkari (mu).”

(QS Al ‘Ankabūt: 48)

Setelah turun wahyu maka mulailah Rasūlullāh ﷺ memulai dakwahnya.

Demikian saja.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك
وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top