Home > Bimbingan Islam > Tematik > Keutamaan Puasa

Keutamaan Puasa

🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Amrullah Akadhinta, S.T
📗 Kajian Tematik | Ramadhan
📝 Serial Kultum Ramadhan
〰〰〰〰〰〰〰

*KEUTAMAAN PUASA*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله وصلاة و سلم على رسول الله ولاحول ولا قوة إلا بالله. اما بعد

Para pemirsa yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Ketahuilah, bahwasanya puasa merupakan ibadah yang paling utama dan ketaatan yang sangat mulia.

Telah datang atsar-atsar mengenai keutamaannya dan telah dinukil berita-berita mengenai keistimewaannya.

Di antara keutamaan puasa:

⑴ Puasa adalah Jalan Meraih Takwa

Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mewajibkan puasa kepada seluruh umat.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

_”Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.”_

(QS Al Baqarah: 183)

Ayat mulia ini menjelaskan bahwa puasa merupakan ketaatan yang sangat utama karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla mewajibkan puasa kepada seluruh umat.

Semua umat diwajibkan puasa. Karena mereka membutuhkan puasa, membutuhkan pahala puasa.

⑵ Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa

Keutamaan kedua disebutkan dalam hadīts riwayat Al Bukhāri dan Muslim dari sahabat Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu.

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda tentang keutamaan puasa Ramadhān, Beliau bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

_“Barangsiapa berpuasa di Ramadhān atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allāh, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”_

(Hadīts riwayat Al Bukhāri nomor 38 dan Muslim nomor 760)

Maksudnya dengan penuh keimanan adalah iman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan ridhā dengan kewajiban puasa. Dia tidak benci dengan kewajiban puasa dan tidak ragu dengan pahala dan ganjarannya.

Dalam hadīts riwayat Muslim dari sahabat Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu, Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

_”Shalāt yang lima waktu, antara Jum’at yang satu ke Jum’at berikutnya, dari Ramadhān yang satu ke Ramadhān berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.”_

(Hadīts riwayat Muslim nomor 233)

⑶ Pahala Puasa tidak Terikat Dengan Jumlah Tertentu.

Orang yang berpuasa akan diberikan ganjaran tanpa batas.

Dalam Shahīh Al Bukhāri dan Muslim dari sahabat Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

_”Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau bertengkar, maka ucapkanlah, “Aku sedang berpuasa.”_

_Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allāh daripada bau misk. Bagi orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya._

(Hadīts riwayat Al Bukhāri nomor 4/88, Muslim nomor 1151)

⑷ Puasa akan Memberi Syafa’at bagi Orang yang Menjalankannya

Puasa kelak pada hari kiamat akan memberikan syafa’at kepada orang yang rajin melaksanakannya.

Dari Abdullāh bin Umar radhiyallāhu ‘anhumā, Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

_Puasa dan Al Qur’ān akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari Kiamat. Puasa akan berkata, “Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa’at karenaku.” Al Qur’ān pun berkata, “Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku.” Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Maka keduanya akan memberi syafa’at.”_

(Hadīts riwayat Ahmad nomor 6626)

Para pemirsa rahimakumullāh.

Keutamaan-keutamaan puasa tidak akan diraih, kecuali orang yang berpuasa melaksanakan adab-adab berpuasa.

Maka bersungguh-sungguhlah kalian untuk menyempurnakan puasa kalian, menjaga batasan-batasannya dan bertaubatlah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla atas kekurangan dalam menjalankan ibadah puasa.

وصلى الله على نبينا محمد و الحمد لله رب العالمين

_________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top