🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Arief Budiman, Lc
📗 Kitāb Fiqhu Tarbiyatu Al-Abnā wa Thāifatu min Nashā’ihi Al Athibbāi
(Fiqih Mendidik atau Membimbing Anak-anak dan Sebagian Nasehat para Dokter dalam hal ini)
📝 Syaikh Musthafa Al Adawi
~~~~~~~~~~~~
*MELINDUNGI ANAK SEBELUM KELAHIRANNYA*
بسم اللّه الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، ولا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا باللَّهِ، أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral musta’mi’in wa rahīmaniy wa rahīmakumullāh.
Kita lanjutkan pembahasan kita ke-16 kitāb Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nashā’ihi Al Athibbāi tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak dan penjelasan sebagian nasehat dari para dokter karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīdzahullāh.
Dan pada pertemuan ini kita akan membahas sub judul “Melindungi anak sebelum kelahirannya”
Disyari’atkan, disunnah dan dianjurkan untuk membaca do’a-do’a untuk melindungi buah hati sebelum kedatangannya.
Ketika pertama kali seorang suami bersama dengan sang isteri, disunnahkan bagi seorang suami untuk memegang ubun-ubun isterinya dan membaca do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ” إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً أَوِ اشْتَرَى خَادِمًا فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَ
_Apabila salah seorang dari kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang budak maka hendaknya dia mendo’akan, “Yā Allāh, sesungguhnya aku mohon kebaikannya kepada-Mu dan kebaikan tabi’at yang Engkau tetapkan atasnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan tabi’at yang Engkau tetapkan atasnya”._
(Hadīts hasan riwayat Abū Dāwūd nomor 2160)
Sedangkan di waktu hendak berjimā’ dianjurkan bagi seorang suami untuk membaca do’a:
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
_”Dengan menyebut Nama Allāh, Yā Allāh jauhkanlah kami dari gangguan syaithān dan jauhkanlah syaithān dari apa (keturunan) yang Engkau karuniakan kepada kami.”_
Hal ini sebagaimana diriwayatkan di dalam sebuah hadīts shahīh dari Ibnu Abbās radhiyallāhu ta’āla ‘anhu.
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
أَمَا لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ يَقُولُ حِينَ يَأْتِي أَهْلَهُ بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، ثُمَّ قُدِّرَ بَيْنَهُمَا فِي ذَلِكَ، أَوْ قُضِيَ وَلَدٌ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا “
“Jika salah seorang di antara kalian mendatangi isterinya dan membaca,’Dengan menyebut Nama Allāh, Yā Allāh jauhkanlah kami dari gangguan syaithān dan jauhkanlah syaithān dari apa (keturunan) yang Engkau karuniakan kepada kami’, kemudian Allāh menetapkan atau mentakdirkan seorang anak di antara keduanya, maka anak tersebut tidak akan dapat dicelakakan oleh syaithān selamanya.”
(Hadīts shahīh riwayat Bukhāri nomor 5165)
Begitulah petunjuk Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam pada seorang suami agar mendo’akan isterinya dan berdo’a sebelum mereka berjimā’
Demikian, semoga bermanfaat.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
_________________________