Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Qawa'idul Arba' > Halaqah 17 – Qa’idah Yang Kedua Bagian 6

Halaqah 17 – Qa’idah Yang Kedua Bagian 6

🎙 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
📗 Silsilah Qawa’idul Arba’

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-17 Penjelasan Kitāb Al Qawā’idul Arba’ karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb At-tamīmiy rahimahullāh

Dan ayat yang lain contohnya adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam surat Al-Muddatsir : 48 :

فَمَا تَنفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ

“Maka tidak akan bermanfaat pada hari itu syafā’at orang-orang yang memberikan syafā’at.”

Siapa mereka?

Mereka adalah orang-orang yang didunianya meminta syafā’at kepada selain Allāh.

Maka syafā’at dihari kiamat saat itu bagi mereka adalah syafā’at yang diingkari.

Tidak ada syafā’at bagi mereka, dan didalam ayat yang lain Allāh Subhānahu wa Ta’āla menerangkan tentang bagaimana keadaan orang-orang yang dahulu didunia mencari syafā’at dari selain dari Allāh dan bagaimana akhir nasib mereka dihari kiamat.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman dalam surat Al-An’ām : 94

وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ

“Dan sungguh kalian sekarang telah datang kepada Kami dalam keadaan sendiri-sendiri (pada hari kiamat)

Sebagaimana kami telah ciptakan kalian pada saat pertama kali (yaitu ketika pertama mereka lahir) datang dalam keadaan sendiri.

Dan kalian telah meninggalkan dunia yang dahulu kami berikan kepada kalian dibelakang kalian, kalian tinggalkan harta kalian kemudian kalian datang pada hari ini dalam keadaan sendiri-sendiri.

Dan kami tidak melihat bersama kalian orang-orang atau makhluk-makhluk yang akan memberikan syafā’at bagi kalian.

Syufa’ā- syufa’ā yang kalian menyangka bahwasanya mereka adalah syurakā (sekutu-sekutu) bagi kalian.

Allāh mengatakan, kami tidak melihat mereka bersama kalian mana makhluk-makhluk sesembahan-sesembahan yang dahulu kalian anggap mereka adalah orang-orang yang akan memberikan syafā’at bagi kalian di sisi kami (yaitu) disisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan sungguh telah terputus diantara kalian, sekarang tidak ada hubungan antara kalian dengan mereka kalian adalah makhluk, mereka adalah makhluk dan masing-masing dari kalian akan mempertanggung jawabkannya amalannya disisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Terputus antara diri kalian dengan orang-orang tersebut.

Dan telah tersesat, telah hilang dari kalian apa yang dahulunya kalian sangka.”.

Ini adalah nasib dihari kiamat bagi orang-orang yang didunianya mencari syafā’at bukan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan tetapi dari selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Dan inilah yang diingkari oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Jadi beliau (rahimahullāh) menerangkan tentang kaidah ini bukan berarti beliau mengingkari syafā’at secara keseluruhan dihari kiamat.

Tapi beliau ingin menerangkan bahwasanya disana ada syafā’at yang diingkari oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan disana ada syafā’at yang ditetapkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Ini adalah ilmu yang sangat penting yang hendaknya diketahui oleh seorang muslim, karena apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin ternyata itu bukan hilang begitu saja dan masih dipraktekan oleh sebagian manusia setelah mereka.

Sebagian meminta syafā’at kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla, meminta kedekatan kepada Allāh dengan cara menyembah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Meskipun namanya berbeda dengan yang disembah oleh orang-orang musyrikin. Mereka meminta syafā’at kepada orang yang shālih yang sudah meninggal dunia, berharap kepada mereka, berdo’a kepada mereka dan ketika ditanya, mengatakan bahwasanya mereka adalah orang-orang yang memberikan syafā’at kepada kami disisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan ini adalah sesuatu yang perlu diluruskan dan apa yang dilakukan ini sama persis dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin Quraysh dizaman Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top