🌍 BimbinganIslam.com
👤 Riki Kaptamto, Lc
📗 Kitab Bahjatu Qulūbul Abrār Wa Quratu ‘Uyūni Akhyār fī Syarhi Jawāmi’ al Akhbār
(Mutiara Hikmah Penyejuk Hati, Syarah 99 Hadits Pilihan)
📝 Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa’dī
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، اما بعد
Kaum muslimin dan muslimat rahīmani wa rahīmakumullāh.
Ini adalah halaqah kita yang ke-11 dalam mengkaji kitāb: بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil abrār wa Quratu ‘uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi’ Al Akhyār) yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa’dī rahimahullāh.
Halaqah kita kali ini membahas hadīts ke-11 yaitu hadīts dari Mu’āwiyyah radhiyallāhu ta’āla ‘anhu, dia beliau mengatakan:
قال رسول االله صلى الله عليه و سلم: من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
_”Barangsiapa yang Allāh kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allāh akan jadikan ia fāqih (paham) tentang agamanya.”_
(Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)
Syaikh Abdurrahmān As Sa’dī rahimahullāh mengatakan bahwa hadīts ini merupakan hadīts yang berisi tentang keutamaan ilmu yang paling utama.
√ Ilmu merupakan tanda kebahagian seorang hamba.
√ Ilmu merupakan sebab Allāh menginginkan kebaikan pada hamba tersebut.
Kemudian beliau (rahimahullāh) sebutkan bahwa yang dimaksud dengan: يفقهه في الدين di dalam hadīts ini mencakup paham dalam semua urusan agama. Baik itu merupakan perkara keimānan atau ‘aqidah, juga termasuk hukum-hukum syari’at, juga termasuk hal-hal yang merupakan ihsān.
Termasuk dalam konteks hadīts ini: “Orang yang belajar atau mempelajari perkara-perkara ‘aqidah”.
‘Aqidah yang benar yang harus diyakini sebagai seorang muslim. Dan dia mengenal ‘aqidah yang bathil yang harus dia jauhi yang menyelisihi Al Kitāb dan Sunnah.
Serta tercakup juga makna dalam hadīts ini adalah orang yang mempelajari ilmu fiqih, baik itu ushul fiqh maupun ilmu fiqih itu sendiri yang merupakan hukum-hukum amalan.
Serta termasuk juga di dalam hadīts ini adalah orang yang belajar tentang akhlaq-akhlaq yang diperintahkan oleh syari’at Islām yang dianjurkan oleh Allāh dan dicintai oleh Allāh, yang itu merupakan wujud (realisasi) dari keimānan.
Juga termasuk dalam makna hadīts ini adalah belajar ilmu-ilmu yang merupakan wasilah untuk memahami agama. Seperti mempelajari bahasa Arab dan ilmu-ilmu alat yang lain yang di situ bisa menjadikan dia paham tentang ilmu-ilmu agama yang lain.
Maka barangsiapa Allāh kehendaki pada dirinya suatu kebaikan, maka Allāh akan jadikan dia paham tentang hal-hal tersebut.
Dan Allāh akan memberikan taufīq kepada dia di dalam mempelajari ilmu-ilmu tersebut.
Dan sebaliknya, barangsiapa dia berpaling dari mempelajari ilmu-ilmu ini, maka itu tandanya Allāh tidak menginginkan kebaikan kepada dirinya, karena dia tidak menempuh sebab yang di situ merupakan jalan kebaikan dan sebab kebahagiaan dia di dunia dan di akhirat.
Demikian yang bisa kita kaji dalam pembahasan hadīts kali ini, in syā Allāh kita akan lanjutkan lagi pada halaqah berikutnya.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت نستغفرك وأتوب إليك