Home > Bimbingan Islam > Sirah Nabawiyyah > Bab 10 | Hijrahnya Sebagian Shahabat Ke Habasyah (Bag. 8 dari 11)

Bab 10 | Hijrahnya Sebagian Shahabat Ke Habasyah (Bag. 8 dari 11)

🌍 BimbinganIslam.com
🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى
📗 Sirah Nabawiyyah
~~~~~~~

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
​​​الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه

Para sahabat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kita lanjutkan ke kisah berikutnya yaitu tentang Islāmnya Hamzah bin Abdul Muthathālib.

Kita tahu bahwasanya penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang kāfir terhadap para shahābat luar biasa.

Kelihatannya perkara yang buruk, tetapi kata Allāh:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ

_”Bisa jadi engkau membenci sesuatu tetapi ada kebaikan bagi kalian.”_

(QS Al Baqarah: 216)

Ada perkara-perkara yang dibenci namun ada hikmah dibalik itu, di antaranya penyiksaan kepada para shahābat dan ejekan kepada Nabi yang menjadikan sebagian orang masuk Islām, seperti Hamzah bin Abdul Muththālib.

Disebutkan dalam buku-buku sejarah, apa sebab Hamzah bin Abdul Muththālib masuk Islām?

Karena ta’ashshub suku. Dia tidak ingin keponakannya diganggu, meskipun dia pamannya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam tetapi umurnya sebaya dengan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam karena dia juga saudara sepersusuan dengan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, sehingga Hamzah sangat cinta kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sangat cinta kepada Hamzah.

Suatu hari, Abū Jahal melewati Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang sedang berada di bukit Shafā.

Maka Abū Jahal mencaci maki Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan Nabi tidak membantah, hanya diam saja. Akan tetapi hal ini dilihat oleh seorang budak wanita, budaknya ‘Abdullāh bin Jud’an.

Tiba-tiba datang Hamzah bin Abdul Muththālib pulang berburu dengan membawa busur panah. Maka budak wanita ini mengabarkan kepada Hamzah bagaimana Abū Jahal mencaci maki keponakannya (Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam). Hamzahpun marah tidak terima, padahal tatkala itu dia masih musyrik.

Kita tahu bahwasanya permusuhan antara banī Makzhum dengan banī Abdul Manāf sangat keras (kuat). Sekarang yang mengganggu keponakannya adalah dari pimpinannya banī Makzhum (Abū Jahal).

Kemudian Hamzah mendatangi Abū Jahal, tatkala itu Abū Jahal sedang berada di Masjidil Harām, sedang duduk di antara teman-temannya. Kemudian Hamzah pun mendatangi Abū Jahal dan memukulkan busurnya ke kepala Abū Jahal.

Kata Hamzah, “Engkau caci maki keponakanku, saya ini di atas agamanya, tahukah engkau?”

Tatkala itu banī Makzhum ingin membela Abū Jahal tetapi dilarang oleh Abū Jahal, akhirnya Hamzah pun masuk Islām.

Ini adalah sesuatu yang tampaknya buruk, yaitu Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam diejek, akan tetapi menyebabkan pamannya masuk Islām.

Bisa jadi engkau membenci sesuatu namun ada baik dibaliknya.

Demikian saja.

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

______________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top