Home > Bimbingan Islam > Tematik > Hukum Qiyam Ramadhan

Hukum Qiyam Ramadhan

🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Muhammad Ihsan S.Ud.
📗 Kajian Tematik | Ramadhan
📝 Serial Kultum Ramadhan
〰〰〰〰〰〰〰

*HUKUM QIYĀM RAMADHĀN*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله وصلاة و سلم على رسول الله ولاحول ولا قوة إلا بالله. اما بعد

Para pemirsa rahīmakumullāh

Shalāt malam di bulan Ramadhān memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan bulan-bulan yang lainnya.

Dalam hadīts riwayat Al Bukhāri dan Muslim, Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

_“Barangsiapa shalāt malam pada bulan Ramadhān dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allāh, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lampau.”_

(Hadīts riwayat Muslim (I/523 no. 759 (174)), Al Bukhāri nomor IV/250 nomor 2009)

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا

_Barangsiapa melakukan qiyām Ramadhān dengan dengan penuh iman…_

Yakni iman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan kepada pahala yang telah Allāh siapkan bagi orang-orang yang melaksanakannya.

وَاحْتِسَابًا

_Dan mengharap pahala dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla_

Bukan karena riyā’, sum’ah atau menginginkan harta dan kedudukan.

غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

_Maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu._

Dan qiyam Ramadhān mencakup shalāt di awal malam dan di akhir malam. Oleh karenanya shalāt tarawih termasuk qiyām Ramadhān.

Kenapa dinamakan tarawih?

سمّيت تراويح لأن الناس كانوا يطيلونها جدّأ

_Dinamakan tarawih karena dahulu orang-orang mengerjakannya dengan lama (panjang)_

Setiap kali mereka shalāt empat raka’at mereka istirahat sejenak.

Dari sini kita dapatkan faedah bahwasanya:

وكان السلف الصّالح يطيلونها جدا

_Salafush Shālih, mereka mengerjakan shalāt tarawih dengan sangat panjang._

Dari hadīts As Said ibnu Yazid radhiyallāhu ‘anhu, dia berkata:

كان القارئ يقرأ بالمئين – يعني: بمئات الآيات – حتى كنا نعتمد على العِصي من طول القيام

_”Dahulu imam membaca ratusan ayat, sampai-sampai kami bersandar pada tongkat karena lamanya berdiri.”_

Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh sebagian orang di zaman ini, mereka melakukan shalāt tarawih dengan sangat cepat dan mereka tidak melakukan kewajiban tenang dan tuma’ninah yang merupakan salah satu rukun di antara rukun-rukun shalāt. Dan shalāt tidak sah tanpa tuma’ninah.

Para pemirsa yang dirahmati Allāh.

Sangat ditekankan untuk mengerjakan shalāt tarawih secara berjama’ah.

Orang pertama yang mensyari’atkan atau melakukan shalāt tarawih secara berjama’ah adalah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Beliaulah orang pertama yang melakukan shalāt tarawih secara berjama’ah.

Dalam hadīts riwayat Al Bukhāri dan Muslim dari Āisyah radhiyallāhu ‘anhā, beliau berkata:

Suatu malam Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam shalāt di masjid lalu orang-orang ikut shalāt bersama beliau. Pada malam berikutnya orang-orang bertambah banyak, kemudian pada malam ketiga atau malam keempat orang-orang berkumpul namun Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak keluar menemui mereka.

Kemudian pagi harinya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

قد رأيت الذي صنعتم، فلم يمنعني من الخروج إليكم إلا أنني خشيت أن تفرض عليكم

_”Sungguh aku telah melihat apa yang kalian lakukan, namun tidak ada yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian kecuali aku khawatir shalāt ini diwajibkan atas kalian.”_

Āisyah radhiyallāhu ‘anhā berkata:

وذلك في رمضان

_”Hal itu terjadi dibulan Ramadhān.”_

Kemudian dalam riwayat lain, dari Abū Dzar radhiyallāhu ‘anhu, ia berkata:

“Kami pernah puasa bersama Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, Beliau tidak shalāt malam mengimami kami hingga tersisa tujuh malam dari bulan Ramadhān. Pada bulan tersebut Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam shalāt mengimami kami, hingga berlalu sepertiga malam.

Kemudian pada malam keenam beliau tidak shalāt bersama kami, pada malam kelima kembali Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam shalāt bersama kami hingga berlalu separuh malam.

Lalu kami berkata, “Wahai Rasūlullāh, sekiranya anda bersedia untuk mengerjakan shalāt sunnah ini bersama kami pada sisa-sisa malam ini?”

Kemudian Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

_“Siapa yang shalāt bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyām satu malam penuh.”_

Para pemirsa rahīmakumullāh.

Bulan Ramadhān adalah hari-hari yang berbilang (hari-hari yang sebentar) maka hendaknya kita manfaatkan bulan Ramadhān kita perbanyak shalāt tarawih jangan sampai kita absen darinya.

وصلى الله على نبينا محمد و الحمد لله رب العالمين

____________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top