🌍 HSI AbdullahRoy
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
📗 Silsilah Nawaqidhul Islam
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Seseorang masuk ke dalam agama Islam dengan 2 kalimat syahadat, dengan 2 kalimat syahadat ini maka dia dianggap sebagai seorang Muslim, dijaga darah dan kehormatannya.
sebagaimana sabda Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan dan bersyahadat Lā ilāha illallāh dan bersyahadat Muhammad Rasūlullāh, kemudian mendirikan shalat, membayar zakat, maka apabila mereka melakukann itu semua – عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ – maka sungguh mereka telah menjaga dariku darah mereka – وَأَمْوَالَهُمْ – dan harta mereka – إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ – kecuali dengan hak Islam – وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ – dan hisab mereka adalah atas Allāh Subhānahu wa Ta’ālā.”
(Muttafaqun ‘alayhi)
Apabila sudah mengucapkan “asyhadu an Lā ilāha illallāh wa anna Muhammadan Rasūlullāh” berarti dia sudah masuk Islam & di sana ada perkara-perkara yang apabila dilakukan maka bisa membatalkan keIslaman tersebut, ini yang dinamakan dengan Nawāqidhul Islām.
Seseorang masuk ke dalam agama Islam dan apabila dia melakukan salah satu atau lebih di antara perkara-perkara ini maka bisa membatalkan keIslaman dia, dia dinamakan dengan Nawāqidhul Islām (perkara-perkara yang membatalkan keIslaman).
Sebagaimana tadi kita sebutkan orang berwudhū’ dan di sana ada pembatal-pembatal wudhū’, apabila berwudhū’ & melakukan salah satu di antara pembatal-pembatal wudhū’ maka batal wudhū’nya.
Demikian pula Islam, seseorang mengatakan dua kalimat syahadat tetapi apabila dia melakukan salah satu di antara pembatal-pembatal keIslaman ini, batallah dua kalimat syahadatnya.
Pembatal pembatasan l keIslaman ada yang berupa ucapan dan ada yang berupa i’tiqad (keyakinan di dalam hati) dan ini semua dinamakan Nawāqidhul Islām. Adapun berupa ucapan seperti orang yang mencela Allāh & juga RasulNya atau berdo’a kepada selain Allāh dengan lisannya maka ini adalah pembatal keIslaman.
Allāh Subhānahu wa Ta’ālā berfirman:
وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ
“Dan sungguh mereka telah mengucapkan kalimat yang kufur – وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ – dan mereka telah kufur setelah keIslaman mereka.” (QS At-Tawbah: 74)
Allāh Subhānahu wa Ta’ālā mengabarkan bahwasanya mereka telah mengucapkan kalimatal kufr, menunjukkan bahwasanya di sana ada ucapan yang diucapkan oleh seseorang dan itu adalah termasuk pembatal keIslaman.
Di zaman Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam suatu saat orang-orang munafiq mereka membicarakan (mencela) Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan juga para shahābat radhiyallāhu ‘anhum, mereka adalah orang yang banyak makan, yang perutnya paling besar dan bahwasanya mereka adalah orang yang paling pengecut ketika berperang, mereka mengucapkan kalimat ini di antara mereka (yaitu di antara orang-orang munafiq), ada sebagian shahābat yang mendengar kemudian mengabarkan ini kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam
kemudian turunlah ayat:
قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (٦٥) لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ … (٦٦)
“Katakanlah: ‘Apakah kalian mengejek dan mengolok-olok dengan Allāh dan juga ayat-ayatNya dan juga dengan RasulNya? Janganlah kalian meminta udzur, sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian…’.” (QS At-Tawbah: 65-66)
Kufur dengan apa? Dengan ucapan, karena mengejek Allāh dan RasulNya, mengejek ayat-ayatNya.
لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Janganlah kalian meminta udzur, kalian sudah kafir setelah keimanan”
menunjukkan bahwa di sana ada pembatal keIslaman yang berupa ucapan lisan.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Koq ga lengkap?