Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Qawa'idul Arba' > Halaqah 22 – Qa’idah Yang Ketiga Bagian 2

Halaqah 22 – Qa’idah Yang Ketiga Bagian 2

🎙 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
📗 Silsilah Qawa’idul Arba’

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-22 Penjelasan Kitāb Al Qawā’idul Arba’ karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb At-tamīmiy rahimahullāh

▪ Dalīl Menyembah Matahari dan Bulan

Kemudian beliau mengatakan :

وَدَلِيلُ الشَّمْسِ والقَمَرِ

Dan dalīl bahwasanya dizaman Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ada orang yang menyembah matahari dan bulan.

قَولُهُ تَعَالَى

Adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam surat Fushshilat : 37

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Dalīl yang menunjukan bahwasanya dizaman nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ada yang menyembah matahari dan bulan adalah firman Allāh yang artinya:

” Dan di antara ayat-ayat Allāh yang menunjukan kekuasaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah malam siang dan matahari dan juga bulan (ini termasuk tanda-tanda kekuasaan Allāh )

Menunjukan tentang kekuasaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang menjadikan malam, yang menjadikan siang tidak ada yang menjadikan itu semua kecuali Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Tidak ada selain Allāh yang bisa merubah malam menjadi siang, atau merubah siang menjadi malam.

Demikian pula termasuk matahari dan juga bulan, ini termasuk tanda-tanda kekuasaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kemudian Allāh mengatakan,

لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ

“Janganlah kalian bersujud Kepada matahari dan juga bulan”

Karena matahari dan bulan adalah termasuk makhluk dan ini termasuk tanda-tanda kekuasaan Allāh.

Allāh mengatakan لَا تَسْجُدُوا janganlah kalian bersujud kepada matahari dan juga bulan.

Larangan Allāh supaya manusia jangan bersujud kepada matahari dan bulan, menunjukan bahwasanya pada saat itu ada diantara orang-orang musyrikin yang menyembah matahari dan juga bulan.

Oleh karena itu Allāh Subhānahu wa Ta’āla melarang mengatakan لَا تَسْجُدُوا Janganlah kalian bersujud, menunjukan bahwasanya pada saat itu ada diantara manusia yang ada dizaman nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang menyembah kepada matahari dan bulan.

Dan didalam Al Qurān beberapa kisah yang menunjukan bahwasanya disana ada sebagian manusia yang menyembah matahari dan juga bulan.

⇒ Seperti Ratu Sabā yang didakwahi oleh Nabi Sulaimān ‘alayhissalām.

Dan dizaman sekarang ada orang yang menyembah matahari menunjukan bahwasanya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika beliau diutus bukan hanya memerangi orang-orang yang menyembah berhala (patung) tapi beliau juga diutus untuk memerangi semua orang-orang musyrikin dengan berbagai jenis peribadatan mereka.

Termasuk diantaranya yang menyembah matahari maupun bulan.

وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Dan hendaklah kalian bersujud kepada Allāh yang telah menciptakan mereka semua, kalau kalian benar-benar beribadah dan menyembah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla”

Setelah Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

√ Melarang bersujud kepada matahari dan bulan, bagaimanapun dia memberikan manfaat bagi manusia, bagaimanapun besarnya dimata manusia.

√ Kemudian Allāh menyuruh kita untuk bersujud kepada Allāh yang telah menciptakan matahari dan bulan dan semua makhluk.

⇒ Yang menciptakan makhluk-makhluk tersebutlah yang berhak untuk disembah.

▪ Dalīl Menyembah Malāikat

Kemudian beliau mengatakan :

وَدَلِيلُ المَلَإِكَةِ قَولُهُ تَعَالَى

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا. يَعْبُدُونَ

قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ ۖ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ ۖ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ

Dalīl yang menunjukan bahwasanya dizaman Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ada orang-orang musyrikin yang menyembah para malāikat.

Dalīl nya adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla surat Sabā 40-41 yang artinya :

“Dan pada hari ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengumpulkan mereka semua (dipadang mahsyar) dikumpulkan manusia dari awal sampai akhir, dikumpulkan para Jinn dari awal sampai akhir dan dikumpulkan para malāikat, bahkan dikumpulkan hewan-hewan pada hari dimana Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan mengumpulkan mereka semua.

ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ

Kemudian Allāh berkata kepada para malāikat (disana ada manusia baik yang mukmin maupun yang kāfir, yang musyrik, yang munāfiq, ada jinn dan disana ada malāikat)

Maka Allāh berkata kepada para malāikat.

أَهَؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ

“Apakah mereka dahulu menyembah kalian?”

Allāh berkata kepada para malāikat yang sebagian manusia telah menyembah mereka.

Maka Allāh saat itu bertanya kepada para malāikat, “Apakah mereka dahulu mereka menyembah kalian, wahai para malāikat ?”

Pertanyaan ini menunjukan bahwasanya memang didunia ada diantara manusia yang menyembah kepada malāikat.

Para malāikat menjawab :

قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ ۖ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ ۖ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ

“Maha Suci Engkau Yā Allāh, Engkau adalah wali kami selain mereka, bahkan mereka menyembah para Jin, sebagian besar mereka beriman dengan Jinn -jinn tersebut”.

Ayat ini menunjukan kepada kita ada diantara manusia yang menyembah kepada malāikat dan ada diantara mereka yang menyembah kepada Jinn.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top