Home > Halaqah Silsilah Ilmiyah > Amalan Yang Disyari’atkan Di Bulan Sya’ban > Halaqah 03 | Keutamaan Bulan Sya’ban Bagian 02

Halaqah 03 | Keutamaan Bulan Sya’ban Bagian 02

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Amalan Yang Disyari’atkan Di Bulan Sya’ban

════ ❁✿❁ ════

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وسلم وبارك عَلَى نبينَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ أصَحابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ

Ikhwāniy Fīdīn wa Akhawātiy Fīllāh A’ādzaniyallāh wa Iyyakum.

Kita berbicara tentang keutamaan bulan Sya’ban.

Kemudian rahasia kedua, karena di bulan ini (Sya’ban) diangkat amalan kepada Allāh Rabbil’ālamīn.

Diangkat amalan ada yang sifatnya harian, ada yang sifatnya mingguan dan ada yang sifatnya tahunan.

Adapun yang harian di antara dalīlnya adalah sabda Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhāri dari Abū Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّون

“Bergantian di antara kalian malāikat di waktu malam dan malāikat di waktu siang, dan mereka berkumpul di waktu shalāt Shubuh dan shalāt Ashar, kemudian malāikat yang bermalam bersama kalian naik ke atas.

Allāh menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?”

Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalāt.”

⇒ Ini menunjukkan tentang keutamaan menjaga shalāt Shubuh secara berjamaah.

“Dan kami mendatangi mereka kemarin ketika mereka dalam keadaan shalāt Ashar.”

⇒ Ini menunjukkan tentang keutamaan menjaga shalāt Ashar.

Shalāt Shubuh dan shalāt Ashar banyak manusia yang ketinggalan, karena biasanya shalāt Shubuh setelah waktu istirahat yang panjang. Demikian pula shalāt Ashar manusia di waktu siang dalam keadaan istirahat.

Hadīts ini menunjukkan tentang keutamaan menjaga shalāt berjama’ah khususnya shalāt Shubuh dan shalāt Ashar.

Ini yang sifatnya harian, di sana ada yang sifatnya mingguan, sebagaimana di dalam hadīts yang diriwayatkan oleh An-Nassāi dan hadīts ini adalah hadīts yang hasan shahīh.

Dari ‘Usamah bin Zaid, beliau mengatakan:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِي صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا

Wahai Rasūlullāh, “Engkau berpuasa sehingga seakan-akan engkau tidak berbuka dan engkau berbuka puasa seakan-akan engkau tidak pernah berpuasa kecuali dua hari, apabila dia masuk di dalam puasamu dan kecuali engkau berpuasa pada dua hari tersebut.”

قَالَ : أَىُّ يَوْمَيْنِ

Kemudian Nabi mengatakan, “Apa dua hari yang engkau maksud?”

قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ

Aku (‘Usamah) berkata: “Dua hari yang saya maksud adalah hari Senin dan hari Kamis.”

قَالَ: ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِم

Nabi mengatakan, “Dua hari tersebut adalah dua hari dimana ditampakkan amal kepada Allāh Rabbul’alamin. Maka aku senang apabila ditampakkan amalanku dan aku sedang dalam keadaan berpuasa”.

⇒ Ini adalah diangkatnya amalan mingguan.

Dan di sana ada penampakan amalan dan diangkatnya amalan seluruh amalan yang dilakukan oleh seseorang selama satu tahun.

Kapan terjadinya? Di bulan Sya’ban

Maka diangkat amalan para hamba kepada Allāh ‘Azza wa Jalla, setiap tahun secara keseluruhan di bulan ini (Sya’ban).

Inilah yang dimaksud dari hadīts tadi kenapa Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam banyak berpuasa di bulan Sya’ban, karena disamping bulan Sya’ban adalah bulan dimana banyak manusia lalai dan di bulan ini diangkat amalan kepada Allāh ‘Azza wa Jalla.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, semoga yang sedikit ini bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Jember

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy
_________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top