Halaqah 11 : Tata Cara Bersiwak dan Faidahnya
🎙 Ustadz Ahmad Anshori, Lc حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Al-Fiqhu Al-Muyassar (الفقه الميرس) Panduan Praktis Fikih dan Hukum Islam
〰〰〰〰〰〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله وصلاة و السلام على رسول الله أما بعد
Kita masih akan membahas tentang siwak, yaitu dengan apakah bersiwak itu dan tentang manfaat dari siwak.
• Bersiwak itu dengan apa?
Ada tiga hal atau tiga alat yang bisa digunakan untuk bersiwak.
⑴ Kayu
Kayu yang biasa dipakai oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam namanya kayu Araq yaitu. Sampai sekarang kayu Araq masih diperjual-belikan yang biasa kita sebut dengan kayu Siwak.
Atau dengan kayu yang lain. Seperti Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga pernah bersiwak dengan dahan kurma.
Atau kayu-kayu lain yang populer atau ada di tanah air kita dan bisa untuk membersihkan mulut.
Sebagian ulama mengatakan bahwa lebih utama jika siwak menggunakan kayu Araq karena sering digunakan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk bersiwak.
⑵ Jari Jemari
Ini juga pernah dilakukan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagaimana dikisahkan oleh Sahabat Ali bin Abi Thālib. Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bersiwak dengan jari jemari Beliau ketika hendak berwudhu (ketika berwudhu). Karena salah satu keadaan di mana kita sangat dianjurkan untuk bersiwak adalah ketika kita sedang berada dalam aktifitas mulia seperti berwudhu.
Bahkan ada hadīts khusus yang berbicara tentang itu:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
_”Kalau saja tidak memberatkan umatku maka aku akan perintahkan mereka (akan wajibkan mereka) bersiwak setiap kali berwudhu.”_
(HR. Bukhari)
Barangkali ketika berwudhu dan mau bersiwak kalau harus mencari kayu siwak atau sikat gigi, mungkin agak repot, maka tetap jangan tinggalkan sunnah ini dan jangan kita haramkan diri kita mendapatkan pahala sunnahnya bersiwak, yaitu bisa dengan cara yang praktis dengan membersihkan mulut dengan jari telunjuk atau dengan jari jemari yang lain.
⑶ Sikat Gigi
Apakah sikat juga gigi memiliki keutamaan sebagaimana keutamaan siwak Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam dengan kayu atau kayu Araq?
Sebenarnya ada perbedaan pendapat namun kita ambil pendapat yang kuat bahwa sikat gigi juga memiliki keutamaan sebagaimana keutamaan bersiwak dengan Araq.
Sehingga semua hadīts yang berbicara tentang siwak, keutamaan yang disebutkan dalam hadīts-hadīts itu juga dapat diraih oleh mereka yang membersihkan mulut dengan sikat gigi. Bahkan membersihkan mulut dengan sikat gigi itu lebih bersih dan lebih dapat membersihkan.
Kenapa seperti itu?
Karena yang menjadi konsentrasi atau dasar anjuran bersiwak itu adalah fungsinya bukan alat yang digunakan.
Selama sebuah alat itu berfungsi dapat membersihkan mulut dan salah satunya yang paling populer dan teruji adalah sikat gigi, maka juga mendapatkan keutamaan-keutamaan bersiwak, pahala dan yang lainnya.
Dalīl ataupun alasan yang menguatkan bahwa dalam bersiwak itu yang terpenting bukan alatnya, artinya bukan atau tidak terbatas pada kayu siwak, jari jemari atau sikat gigi saja, akan tetapi boleh juga yang lainnya yang fungsinya dapat membersihkan mulut adalah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, Beliau tidak selamanya bersiwak dengan kayu Araq.
Beliau juga pernah bersiwak dengan dahan kurma sebagaimana diceritakan dalam hadīts Aisyah ketika Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sakaratul maut. Beliau terbaring sakit di mana dalam sakit itu Beliau meninggal dunia.
Beliau diceritakan di dalam hadīts itu:
وَفِي يَدِهِ جَرِيدَةٌ رَطْبَةٌ
_”Ditangannya ada satu batang dahan kurma yang Beliau gunakan untuk bersiwak.”_
Dan pendapat ini juga dikuatkan oleh para ulama, di antaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, beliau berkata:
وَلِأَنَّ السِّوَاكَ إِنَّمَا شُرِعَ لِتَطْيِيبِ الْفَمِ وَتَطْهِيرِهِ وَتَنْظِيفِهِ
_”Siwak itu disyari’atkan untuk membersihkan (mambaguskan) mulut, mensucikan mulut dan membersihkan mulut.”_
• Manfaat Bersiwak
Bersiwak selain memiliki manfaat dunia dan juga manfaat akhirat. Manfaat dunia bersiwak adalah membersihkan mulut sebagaimana disebutkan di dalam hadīts:
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ
_”Siwak itu membersihkan mulut.”_
Kalau mulut itu bersih maka akan muncul manfaat-manfaat duniawi lainnya. Seperti badan menjadi lebih sehat terhindar dari penyakit, kemudian membersihkan mulut dari bakteri-bakteri berbahaya, kemudian menjaga kesehatan gigi, menjaga kesehatan gusi, kemudian menjadi lebih percaya diri.
Ini manfaat-manfaat dunia dari mulut yang bersih. Ternyata menghasilkan keberkahan yang banyak. Kalau mau menambah lagi informasi tentang ini bisa dibaca literasi-literasi kedokteran yang berkaitan dengan gigi dan manfaat sikat gigi.
Kemudian juga dapat mendatangkan manfaat akhirat, berupa keridhaan Allāh sebagaimana disebutkan dalam hadīts kelanjutannya:
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
_”Siwak itu membersihkan mulut dan menyebabkan seseorang mendapatkan ridha Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”_
(Shahih, HR. An Nasa’i, Ahmad, dll)
Jadi manfaatnya double, dunia dan di akhirat.
Kalau kita selalu berdoa:
يا الله، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً
_”Ya Allāh berikanlah kepada kami di dunia itu kebaikan di akhirat juga kebaikan.”_
Maka, di dalam aktifitas bersiwak ini mengandung kebaikan dunia dan akhirat. Oleh karena itu jangan sampai kita lewatkan.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________