👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-66 dari Silsilah ‘Ilmiyah Berimān kepada hari akhir adalah tentang “Al Jannah dan Kenikmatannya bagian pertama”
◆ Secara bahasa
Al Jannah adalah kebun.
◆ Secara syari’at
Al Jannah adalah negeri di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang Allāh sediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Kenikmatan yang tidak pernah terbetik didalam hati manusia, Bagaimanapun besar kenikmatan didunia, maka tidak akan menyamai kenikmatan didalam surga.
Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal sebuah kenikmatan, maka tidak akan setara dengan kenikmatan didalam surga.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٌ۬ مَّآ أُخۡفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعۡيُنٍ۬ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
“Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang tersimpan untuknya, berupa kenikmatan yang menyejukkan mata. Sebagai balasan atas apa yang sudah mereka amalkan.”
(QS As-Sajdah : 17)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّه: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيْ الصَّالِحِيْنَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Allāh Ta’āla berkata, Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shālih, kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia.”
(Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)
Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mengabarkan kepada kita sebagian dari kenikmatan surga.
Nama-nama kenikmatan di dalam surga yang Allāh kabarkan kepada kita sama dengan nama-nama kenikmatan yang ada di dunia.
Namun memiliki sifat yang berbeda. Rumah di surga lain dengan rumah di dunia, meskipun namanya sama-sama rumah.
Demikian pula buah-buahan di surga jauh lebih nikmat dari pada buah-buahan di dunia, meski sama namanya.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
ڪُلَّمَا رُزِقُواْ مِنۡہَا مِن ثَمَرَةٍ۬ رِّزۡقً۬اۙ قَالُواْ هَـٰذَا ٱلَّذِى رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُۖ وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَـٰبِهً۬اۖ
“Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari surga mereka berkata,
Inilah rezeki yang telah diberikan kepada kami dahulu di dunia.
Mereka diberi buah-buahan yang serupa”.
(QS. Al-Baqarah : 25)
Ada yang mengatakan serupa warna, bentuk dan namanya. Namun berbeda rasa dan kelezatannya.
Orang yang masuk surga dan merasakan sedikit dari kenikmatan surga akan merasa bahwa dia tidak pernah susah di dunia.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
Dan akan didatangkan seorang penduduk surga yang paling susah di dunia. Kemudian dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanya, “Wahai anak Adam, pernahkah engkau merasakan kesengsaraan? Apakah pernah engkau tertimpa kesusahan?”
Dia menjawab, “Tidak pernah, demi Allāh Wahai Rabb-ku tidak pernah aku sengsara dan tidak pernah aku melihat kesusahan.”
(Hadīts riwayat Muslim)
Dan di antara kesempurnaan kenikmatan surga, bahwa apa yang kita inginkan akan diberi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
لَّهُمۡ فِيهَا مَا يَشَآءُونَ خَـٰلِدِينَۚ
“Bagi merekalah apa yang mereka inginkan, di dalam surga mereka kekal di dalamnya.”
(QS Al-Furqan : 16)
Oleh karena itu, di antara nama-nama surga adalah Jannatun Na’im (Jannah yang penuh dengan kenikmatan) ⇒ Lihat Surat Luqmān:8
Dan di antara nama-nama surga adalah Darussalam (Negeri yang selamat) Maksudnya selamat dari semua kekurangan dan kejelekan (Lihat Surat Al-An’am:127)
Dan di antara nama surga adalah Maqam Amiin (Tempat tinggal yang aman) Yaitu aman dari segala musibah dan kejelekan (Lihat Surat Ad-Dukhan:51)
Dan di antara nama-nama surga adalah Daarul Muqamah (Negeri yang terus menerus ditempati) (Lihat Surat Faathir :35)
Demikianlah kesempurnaan kenikmatan di dalam surga, negeri yang penuh dengan kenikmatan, selamat dari semua kekurangan, aman dari segala musibah dan kekal selama-lamanya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Bismillah izin copy & save ukhty/akhi Syukron Jazaakumullohu khoiron Katsir