Home > Grup Islam Sunnah > Kitab Sifat Shalat Nabi ﷺ > Halaqah 106 – Sujud Bag 08 ~ Macam Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 03

Halaqah 106 – Sujud Bag 08 ~ Macam Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 03

🌍 Grup Islam Sunnah | GiS
🎙 Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A.
📗 صفة صلاة النبي ﷺ من التكبير إلى التسليم كأنك تراها
📝 Syaikh Al-Albani رحمه الله
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta’ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

(Kita sampai pada, -ed) pembahasan masalah dzikir-dzikir yang disyariatkan untuk dibaca ketika sujud.

Dzikir-dzikir yang dibaca ketika sujud ini sangat banyak. Di antara bacaan tersebut:

2) Bacaan yang kedua di dalam sujudnya Rasulullah ﷺ adalah bacaan:

❲ سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ ❳

_/Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih/_ dibaca 3x

“Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi, dan dengan pujian untuk-Nya”
(HR. Abu Daud no. 870)

Tambahan [ وَبِحَمْدِهِ ] ini diperselisihkan oleh para ulama.

Ada yang mengatakan tambahan tersebut lemah; ada yang mengatakan sebagaimana dipilih oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala, beliau mengatakan tambahan ini shahih. Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Imam Addaruqutni, Imam Ahmad, Imam Ath-Thabrani, dan Imam Al Baihaqi. Beliau katakan ini shahih.

3) Bacaan yang ketiga di dalam sujudnya Rasulullah ﷺ :

❲ سُبُّوْحٌ  قُدُّوْسٌ، رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ ❳

_/Subbuuhun, qudduusun, robbul malaa-ikati war-ruuh/_

“Maha suci lagi Maha Kudus, Rabb para malaikat (secara umum) dan Ar-ruh (malaikat Jibril secara khusus)”
(HR. Muslim 1/533, lihat no. 35)

Apa bedanya [ سُبُّوْحٌ ] dan [ قُدُّوْسٌ ] ? Disebutkan di dalam catatan kakinya, sebelumnya telah disinggung bahwa makna [ سُبُّوْحٌ ] adalah yang disucikan dari segala keburukan, sedangkan [ قُدُّوْسٌ ] adalah yang penuh dengan keberkahan.

Berarti terjemahannya

[ سُبُّوْحٌ  قُدُّوْسٌ ]

maksudnya adalah Maha Suci dan Maha Berkah.

[ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ ]

Rabbnya para malaikat, dan Rabbnya Malaikat Jibril.

Ini berarti dibaca hanya sekali. Atau kalau kita ingin mengulang-ulangnya tidak masalah, tidak ada batasan, sehingga hukumnya kembali ke asal. Kembali ke asal maksudnya tidak ada batasan. Kalau ada batasan baru kita batasi, Kalau tidak ada batasan berarti kita boleh membaca sesuai dengan keinginan kita.

4) Bacaan yang keempat:

❲ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ❳

_/Subhaanakallaahumma robbanaa wa bihamdika, allaahummagh-fir lii/_

وكان يكثر منه في ركوعه و سجوده ،يتأول القر آن .

Dan dahulu Rasulullah ﷺ memperbanyak bacaan ini di rukuknya dan di sujudnya sebagai bentuk penafsiran atau pelaksanaan Beliau terhadap firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di dalam surat An Nashr:

{ اِذَا جَآءَ نَصۡرُ اللّٰهِ وَالۡفَتۡحُۙ , وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا , فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ‌ ؔؕ }

Maka sucikanlah dengan memuji Rabbmu.

❲ واستغفر ❳

Dan minta ampunlah engkau kepada Dia.

Jadi ada tasbihnya, ada istighfarnya.

❲ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ❳

Di situ ada tasbihnya, di situ ada permintaan untuk diampuni oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى .

“Maha Suci Engkau ya Allah, ya Rabb kami, dan segala puji bagi-Mu, ya Allah ampunilah aku”
(HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484)

Thayyib, inipun tidak ada jumlahnya berapa, sehingga kalau kita baca sekali sudah masuk hadist ini. Kalau kita ingin membaca 3 kali juga tidak masalah. Kita baca 5 kali, 10 kali tidak ada masalah, karena Rasulullah ﷺ  tidak membatasinya.

_____

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa ‘Ala.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top