Home > Bimbingan Islam > Panduan Lengkap Membenahi Aqidah > Halaqah 24 : Lafadz-lafadz atau Kata-kata yang tidak pantas diucapkan

Halaqah 24 : Lafadz-lafadz atau Kata-kata yang tidak pantas diucapkan

🎙 Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Al-Irsyād ilā Shohīhil I’tīqod (الإرشاد إلى صحيح الإعتيقاد)
📝 Fadhillatus Syaikh Sholih bin Fauzan حفظه لله تعالى
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين
وصلاة وسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين نبينا محمّد وعلى آله وصحبه أجمعين ومن اهتدى بهداه و اتبع سره الى يوم الدين أمابعد

Kaum muslimin wal muslimat, sahabat BiAS yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Pada kesempatan yang berbarakah ini, pada pertemuan terakhir ini tema yang akan kita bahas adalah tentang beberapa lafafz atau kata yang tidak boleh atau tidak pantas untuk diucapkan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebagai bentuk pengagungan.

Kewajiban seorang hamba adalah mengagungkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, beradab kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla termasuk dalam bertutur kata.

Ingat kebanyakan dosa anak Adam pada lisannya.

أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ فىِ لِسَانِهِ

_”Kebanyakan dosa anak Adam pada lisannya”_

(HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir X/243 dan al-Baihaqi dalam asy-Syu’ab IV/240, hadits dari Abdullah bin Mas’ud, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1201)

Oleh karenanya kita harus berhati-hati dalam berkata-kata atau menuturkan ucapan.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

_”Siapa yang beriman kepada Allāh dan beriman kepada hari akhir hendaknya dia mengatakan yang baik atau diam.”_

(Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Di antaranya yang tidak pantas untuk diucapkan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah mengatakan: السلام علي الله keselamatan bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Ini tidak boleh!

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah mengatakan:

لاَ تَقُولُوا السَّلاَمُ عَلَى اللَّهِ . فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّلاَمُ ،

_”Janganlah kalian mengatakan keselamatan bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla sesungguhnya Allāh adalah dzat yang selamat”_

(HR. Bukhari 835 & Muslim 924)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla selamat dari segala kekurangan dari segala cacat. Allāh lah yang memberikan keselamatan bukan yang didoakan agar selamat. Justru yang memberikan keselamatan adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla, tidak perlu kita mendoakan, “Semoga keselamatan bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla”, tidak perlu.

Kalau makhluk iya, karena makhluk ada bahaya yang bisa mengintainya sedangkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak ada yang bisa mengalahkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, tidak ada yang bisa mencederai Allāh Subhānahu wa Ta’āla, membahayakan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Tidak ada.

Maka ini kalimat yang perlu kita hindari sebagai bentuk adab kita kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Termasuk lafadz juga yang perlu kita hindari adalah mengatakan:

اللهم أغفرلى ان سئت

_”Ya Allāh ampunilah aku jika kamu berkehendak.”_

Ini tidak boleh sebagaimana dalam hadīts dari Abu Hurairah radhiyallāhu ‘anhu bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

ﻻ ﻳﻘﻞ ﺃﺣﺪﻛﻢ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻲ ﺇﻥ ﺷﺌﺖ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺣﻤﻨﻲ ﺇﻥ ﺷﺌﺖ، ﻟﻴﻌﺰﻡ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻣﻜﺮﻩ ﻟﻪ .

_”Janganlah seorang di antara kalian mengatakan Ya Allāh ampunilah aku jika Engkau mau, Ya Allāh sayangilah aku jika kamu mau”_

(HR. Bukhari dan Muslim)

Tapi hendaknya bagi dia untuk bersungguh-sungguh dalam meminta kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa memaksa Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Tidak ada yang sulit bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla juga.

Kewajiban bagi seorang hamba ketika berdoa, optimis, yakin tidak perlu إن سئت kalau kamu berkendak, tidak ada yang sulit bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Jadi hadīts ini memberikan kepada kita dua faedah:

⑴ Bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak ada yang sulit bagi-Nya, semua mudah bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak ada yang memaksa Allāh Subhānahu wa Ta’āla, tidak ada yang mempersulit Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Tidak ada.

⑵ Seorang ketika berdoa harus optimis dan yakin jangan mengatakan إن سئت karena kalau dia mengatakan “Kalau Engaku berkehendak ya Allāh”, itu menunjukkan bahwa dia tidak mantap tidak yakin dalam berdoa.

Hendaknya seorang hamba ketika berdoa dia optimis dan yakin bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla pasti akan mengabulkan. Karena tidak ada yang sulit bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

_”Sesungguhnya urusan Allāh Subhānahu wa Ta’āla apabila Allāh menginginkan sesuatu maka jadilah, maka jadilah!”_

(QS Ya Sin : 82)

Tidak ada yang sulit bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Termasuk lafadz yang perlu dihindari juga dan tidak pantas untuk diucapkan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah ketika kita mendahului kuasa Allāh Subhānahu wa Ta’āla seperti mengatakan: “Demi Allāh, Allāh tidak akan mengampuni si fulan”. Darimana kita tahu bahwa Allāh tidak akan mengampuni si fulan? Rahmat Allāh itu luas.

Dari Jundub bin Abdillāh bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bercerita bahwasanya ada seseorang mengatakan:

وَاللهِ لاَ يَغْفِرُ اللهُ لِفُلاَنٍ،

_”Allāh tidak mengampuni dosa-dosa si fulan, maka besok pada hari kiamat Allāh mengatakan,_

مَنْ ذَا الَّذِيْ يَتَأَلَّى عَلَيَّ أَنْ لاَ أَغْفِرَ لِفُلاَنٍ؟

إِنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لَهُ وَأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ

_”Siapa orang yang bermegah-megah (sombong, kurang ajar) mendahului saya dan mengatakan bahwa saya tidak mengampuni si fulan.”_

Siapa itu?

إِنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لَهُ وَأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ

_”Sesungguhnya aku telah mengampuni si fulan dan telah menggugurkan amal”._

(HR. Muslim No. 2621)

Harus kita beradab kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, jangan mendahului kuasa Allāh Subhānahu wa Ta’āla, karena rahmat Allāh itu luas. Intinya hendaknya bagi kita berhati-hati dalam berkata, jangan sampai mengucapkan ucapan-ucapan, kalimat-kalimat, atau lafadz-lafadz yang bisa menjadikan tauhīd kita ternoda.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan ketegaran kepada kita di atas tauhīd dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla mematikan kita di atas tauhīd.

وصلى الله و السلام على نبينا محمّد وعلى آله وصحبه أجمعين
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

____________________

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top