Home > Bimbingan Islam > Panduan Lengkap Membenahi Aqidah > Halaqah 18 : Menisbatkan Nikmat Kepada Selain Allah

Halaqah 18 : Menisbatkan Nikmat Kepada Selain Allah

🎙 Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Al-Irsyād ilā Shohīhil I’tīqod (الإرشاد إلى صحيح الإعتيقاد)
📝 Fadhillatus Syaikh Sholih bin Fauzan حفظه لله تعالى
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين
وصلاة وسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين نبينا محمّد وعلى آله وصحبه أجمعين اما بعد

Sahabat BiAS yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla banyak memberikan nikmat kepada kita semua. Nikmat yang tak terhitung jumlahnya.

وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآۗ

_”Andaikan kalian menghitung nikmat Allāh kalian tidak akan sanggup untuk menghitungnya.”_

(QS. An Nahl: 18)

Saking banyaknya nikmat Allāh kepada kita. Bayangkan kita diberi nafas saja sudah luar biasa, daripada kalau kita membelinya dengan harta-harta kita, tentu itu akan sangat memberatkan kita.

Oleh karenanya kewajiban bagi kita adalah mensyukuri nikmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌۭ

_”Seandainya kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kalian kufur sesungguhnya adzabku sangat pedih.”_

(QS. Ibrahim: 7)

Dahulu para ulama berkata:

قيدوا نعم الله بشكر الله

_”Ikatlah nikmat-nikmat Allāh dengan cara mensyukurinya.”_

Kalau ingin nikmat Allāh kepada kita langgeng dan bertahan lama, syukuri, jangan mengkufuri.

Dan syukur kepada Allāh ada tiga macam:

⑴ Syukur dengan hati.
⑵ Syukur dengan lisan.
⑶ Syukur dengan anggota badan.

Apa maksud syukur dengan hati?

Yaitu meyakini semua nikmat datangnya dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍۢ فَمِنَ ٱللَّه

_”Tidak ada satu nikmat pun yang kalian peroleh kecuali datangnya dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”_

(QS. An Nahl: 53)

Bukan karena kehebatan kita, bukan karena kegeniusan kita, bukan karena kehebatan tim kita, bukan karena kecanggihan teknologi kita. Tapi semata-mata karena anugerah dan rahmat dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla kepada kita.

Apa maksud syukur dengan lisan?

Yaitu dengan menyanjung dan memuji Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Kita mengatakan Alhamdulillāh (segala puji bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla).

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

أفضل الذكر لا إله إلا الله وأفضل الدعاء الحمد لله

_”Sebaik-baik dzikir adalah kalimat tauhīd Lā ilāha illallāh (لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ) dan sebaik-baik doa adalah ucapan Alhamdulillāh.”_

(Hadīts riwayat At Tirmidzi dihasankan oleh Syaikh Al Albāniy)

Makanya setiap kali kita mendapatkan nikmat dianjurkan untuk memuji Allāh. Setelah makan kita mengucapkan Alhamdulillāh, setelah tidur mengucapkan Alhamdulillāh, mendapatkan nikmat mengucapkan Alhamdulillāh.

Apa makna syukur dengan anggota badan?

Yaitu kita menggunakan nikmat-nikmat Allāh yang Allāh berikan kepada kita dalam rangka mendekatkan diri kita kepada Allāh.

Jangan sampai ketika Allāh memberikan nikmat kepada kita, kita justru melalaikan dan menjauhkan kita dari Allāh.

Malik bin Dinar demikian pula Abu Hasyim pernah mengatakan:

كل نعمة لا تقرب الى الله فهي بلية

_”Setiap nikmat yang tidak mendekatkan dirimu kepada Allāh maka itu adalah bencana.”_

Jadi kita harus menisbatkan nikmat-nikmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla kepada Allāh. Jangan sampai kita mengkufuri nikmat-nikmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan menisbatkan nikmat tersebut kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Karena itu termasuk kekufuran dan kesyirikan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Jangan mengatakan seperti Qarun, tatkala mendapatkan nikmat-nikmat dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla kemudian dia mengatakan:

إِنَّمَآ أُوتِيتُهُۥ عَلَىٰ عِلْمٍ عِندِىٓ

_”Sesungguhnya Aku mendapatkan harta-harta ini karena kehebatan ilmuku.”_

(QS. Al Qashshash: 78)

Artinya, dia sukses, dia kaya, dia hartawan, itu karena kehebatannya.

Ketika dia lupa kepada Allāh, menisbatkan nikmat tersebut kepada selain Allāh, maka Allāh menghancurkan dan menenggelamkannya dengan seluruh hartanya.

Begitulah hukuman bagi orang-orang yang kufur terhadap nikmat-nikmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Maka jangan sampai, ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullāh, kita termasuk orang-orang yang mengkufuri nikmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Sandarkan semua nikmat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Demikian yang bisa disampaikan, in syā Allāh ta’āla akan kita lanjutkan pada pembahasan berikutnya yaitu tentang syirik kecil.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan taufik kepada kita semua.

Aamiin Ya Rabbal’alamin.

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

____________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top