🎙 Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Al-Irsyād ilā Shohīhil I’tīqod (الإرشاد إلى صحيح الإعتيقاد)
📝 Fadhillatus Syaikh Sholih bin Fauzan حفظه لله تعالى
〰〰〰〰〰〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله وصلاة وسلام على رسول الله نبينا محمّد وعلى آله وصحبه ومن والاه أما بعد
Sahabat BiAS yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kita lanjutkan pelajaran kita tentang tauhīd. Dan pada kali ini in syā Allāh Ta’āla kita akan membahas tentang hal-hal yang bisa menodai kesucian tauhīd bahkan bisa menghilangkan tauhīd seorang hamba. Di antaranya adalah:
▪︎ Berburuk Sangka Kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla ( سوء الظن بالله جلاوعلا)
Buruk sangka ini sangat berbahaya sekali karena berburuk sangka kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla berarti menodai tauhīd. Sebaliknya, berbaik sangka termasuk kesempurnaan dan kewajiban tauhīd.
Oleh karenanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla mensifati orang-orang munafik bahwasanya mereka telah berburuk sangka kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Dalam surat Al Fath ayat 6, Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:
وَيُعَذِّبَ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ وَٱلۡمُشۡرِكَٰتِ ٱلظَّآنِّينَ بِٱللَّهِ ظَنَّ ٱلسَّوۡءِۚ عَلَيۡهِمۡ دَآئِرَةُ ٱلسَّوۡءِۖ وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ وَلَعَنَهُمۡ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَهَنَّمَۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرٗا
_”Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyiksa orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allāh. Mereka akan mendapat giliran (adzab) yang buruk, dan Allāh murka kepada mereka dan mengutuk mereka, serta menyediakan neraka Jahanam bagi mereka. Dan (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali.”_
Termasuk hal yang bisa menodai tauhīd seorang hamba apabila dia berburuk sangka kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Contoh:
Kalau seorang menyangka bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak akan menolong Nabi-Nya.
Bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak akan memenangkan agama-Nya.
Bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menyiksa para wali-Nya.
Menyangka bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan membiarkan makhluk begitu saja tanpa ada hisab tanpa pembalasan. Membiarkan mereka sia-sia begitu saja.
Menyangka bahwasanya makhluk tidak akan dibangkitkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Menyangka bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla berbuat zhalim kepada hamba-Nya, pelit kepada hamba-Nya dan lain sebagainya.
Maka semua itu adalah termasuk su’uzhan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kewajiban kita adalah husnudzān kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Apapun yang menimpa kita, hendaknya kita berhusnuzhān kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Ketika kita mendapatkan musibah ujian, cobaan maka yang kita dahulukan adalah husnuzhān, berbaik sangka, kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Ini adalah salah satu kiat agar kita bahagia, tenang tidak galau, tidak stres.
Kata Allāh Subhānahu wa Ta’āla:
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
_”Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal itu baik buat kalian dan bisa jadi kalian mencintai sesuatu padahal itu buruk untuk kalian, Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui.”_
(QS. Al Baqarah: 216)
Mari kita mengedepankan husnuzhān (berbaik sangka) kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Mari hilangkan hindarkan pada diri kita su’uzhān kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Percayalah bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla sayang kepada kita.
Percayalah bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla sangat baik kepada hamba-Nya.
Ini perlu kita tanamkan pada diri kita sehingga kita akan menggapai ketenangan kebahagiaan dalam hidup kita.
Demikian materi yang bisa dibahas semoga bermanfaat.
وصلى الله و سلم على نبينا محمّد وعلى آله وصحبه أجمعين
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________