Home > Bimbingan Islam > Panduan Lengkap Membenahi Aqidah > Halaqah 03 : Bahaya Kesyirikan

Halaqah 03 : Bahaya Kesyirikan

🎙 Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Al-Irsyād ilā Shohīhil I’tīqod (الإرشاد إلى صحيح الإعتيقاد)
📝 Fadhillatus Syaikh Sholih bin Fauzan حفظه لله تعالى
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاه والسلام على رسول الله نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن والاه اما بعد

Sahabat BiAS yang semoga dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang:

▪︎ Bahaya-Bahaya Syirik

Syirik adalah dosa paling besar, sebagaimana disebutkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ

_”Maukah aku tunjukkan kepadamu dosa besar yang paling besar? Yaitu syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla (اَلْإِشْرَاكُ بِاللهِ).”_

(Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor no. 2654)

Demikian juga Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan di dalam hadīts:

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ

_'”Jauhilah oleh kalian tujuh dosa yang sangat membinasakan manusia di dunia dan di akhirat.”_

(Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6351)

Nomor satu adalah: اَلْإِشْرَاكُ بِاللهِ , syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Dan konsekuensi syirik ini sangat berat.

Oleh karenanya kita selalu mengingatkan umat sebagaimana para nabi dan rasul mengingatkan umat agar mereka tidak terjerumus di dalam kesyirikan, sebagai bentuk cinta dan kasih sayang kita kepada umat. Karena bahaya syirik ini besar sekali.

Di antara bahaya syirik adalah:

⑴ Orang yang telah berbuat syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla (syirik besar) maka dia tidak akan diampuni oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebelum bertaubat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا

_”Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik) dan Dia mengampuni segala dosa yang selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allāh, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”_

(QS. An Nissā: 48)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak mengampuni dosa syirik, padahal Allāh Subhānahu wa Ta’āla Maha Pengampun. Allāh Maha Pengampun.

ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

_”Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”_

(QS. Al Fātihah: 3)

Tapi khusus dosa syirik Allāh tidak akan mengampuninya karena besarnya dosa syirik tersebut.

⑵ Syirik besar menghapus seluruh amal-amal kebaikan kita yang telah kita lakukan sebelumnya.

Baik itu shalat, haji, puasa, membaca Al Qur’an dan lain sebagainya, semua ludes (hangus) gara-gara perbuatan syirik yang dilakukan seorang hamba.

Hal ini sebagaimana firman Allāh:

وَلَوۡ أَشۡرَكُواْ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

_”Andaikan mereka menyekutukan Allāh niscaya lenyaplah amal perbuatan yang telah mereka kerjakan.”_

(QS. Al An’ām: 88)

Demikian pula firman Allāh:

وَلَقَدۡ أُوحِيَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَئِنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ

_Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu, “Sungguh jika engkau menyekutukan (Allāh), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.”_

(QS. Az Zumar: 65)

Sangat disayangkan, orang sudah cape beribadah tetapi semua hangus. Ibarat kita sudah menggarap (membuat) skripsi (misalkan) 100 halaman, 200 halaman, lalu kena virus, sudah, penyesalan yang ada. Apalagi kalau sudah melakukan amalan bertahun-tahun ternyata semuanya hangus.

⑶ Syirik besar akan menjadikan pelakunya masuk ke dalam neraka bahkan diharamkan oleh Allāh untuk masuk surga.

Sebagaimana Firman Allāh:

إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ

_”Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan Allāh, maka sungguh, Allāh mengharamkan surga baginya dan tempatnya adalah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zhalim itu.”_

(QS. Al Māidah: 72)

Jadi orang-orang yang telah berbuat syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dijamin masuk neraka oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Tidak mungkin dia bisa meraih surga Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Hal ini juga ditegaskan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam di dalam hadītsnya:

مَن مات لا يشركُ باللهِ شيئًا دخل الجنةَ ، ومَن مات يشركُ باللهِ شيئًا دخل النارَ

_”Siapa yang meninggal dunia dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allāh maka dia akan masuk surga. Sebaliknya, barangsiapa yang meninggal dalam keadaan berbuat syirik kepada Allāh maka dia akan masuk neraka.”_

(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 93)

Bahkan tidak cukup hanya itu, orang yang telah berbuat syirik kepada Allāh dengan syirik yang besar dia akan kekal selama-lamanya di neraka. (Na’ūdzubillāhi min dzālik).

Sebagaimana Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ

_”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari ahlul kitab (Yahudi dan Nashrani, ini menunjukkan bahwasanya orang Yahudi dan Nashrani itu kafir) dan orang-orang yang berbuat syirik itu berada di neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu seburuk-buruk makhluk.”_

(QS. Al Bayyinah: 6)

⑷ Syirik adalah kezhaliman dan dosa paling besar.

Sebagaimana firman Allāh:

وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ

_Dan ingatlah ketika Luqman (hamba yang shalih) berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya (dan ini adalah bentuk kasih sayang orang tua terhadap anaknya mana kala menanamkan Tauhīd kepada anak-anaknya), “Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allāh, sesungguhnya mempersekutukan Allāh adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”_

(QS. Luqman: 13)

⇒ Zhalim artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Begitu juga orang-orang yang telah berbuat syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla pada dasarnya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Sebab ibadah itu hanya diperuntukkan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla saja.

Jangan memberikan kepada selain Allāh. Siapa yang memberikan kepada selain Allāh berarti dia telah berbuat zhalim dengan kezhaliman yang sangat besar.

⑸ Allāh Subhānahu wa Ta’āla berlepas diri dari orang-orang yang berbuat syirik.

Sebagaimana firman Allāh:

وَأَذَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلنَّاسِ يَوۡمَ ٱلۡحَجِّ ٱلۡأَكۡبَرِ أَنَّ ٱللَّهَ بَرِيٓءٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ وَرَسُولُهُ

_”Dan pengkhabaran dari Allāh dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allāh dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang yang musyrik.”_

(QS. At Taubah: 3)

Itu beberapa bahaya dari perbuatan syirik.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla melindungi kita semua dari dosa syirik.

وصلى الله و سلم على نبينا محمّد و على آله وصحبه أجمعين
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

____________________

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top