Terkadang Orang Tua Bingung

🌍 Belajar Islam
🎙 Ustadz Beni Sarbeni حفظه لله تعالى
📗 Pendidikan Anak
〰〰〰〰〰〰〰

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Bapak/Ibu, saudara-saudara sekalian yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul ‘alamin, kali ini saya akan bacakan kitab dengan judul:

Bagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Mendidik Anak-anak dari Kalangan Kaum Muslimin; Karya Syaikh Jamal Abdurrahman.

Diantara muqaddimah dalam buku ini, beliau menulis: Terkadang orang tua itu bingung!

Saudara sekalian, pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua, anak adalah amanah di pundak mereka yang akan Allah tanya pada hari kiamat kelak. Sungguh setiap kita adalah pemimpin yang akan ditanya tentang apa yang ia pimpin.

Sebagaimana hal itu ditegaskan oleh baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ

“Setiap kalian adalah pemimpin yang akan ditanya tentang apa yang ia pimpin.”

Sayangnya bisa kita dapati banyak para pendidik (orang tua) dalam keadaan bingung menghadapi tanggung jawab ini, bahkan terkadang lelah memikirkannya;

Mereka berfikir bagaimana bisa sukses dalam mendidik anak-anak dengan perbedaan kecenderungan dan keinginan mereka? ditambah lagi dengan banyaknya fitnah dan gangguan di tengah proses pendidikan yang benar.

Apa yang mesti dilakukan oleh kedua orang tua jika anaknya tidak sesuai dengan arahan mereka ? Apakah dipukul itu jadi solusi yang benar? kalaulah dipukul itu adalah solusi, maka bagaimana ukurannya?, kapan dilakukannya?, dan apa alat yang bisa digunakan?

Jika pukulan itu tidak bermanfaat dan bukan solusi, lalu apa jalan keluarnya?

Selanjutnya jika anak usia sepuluh tahun dipukul karena tidak shalat[1], maka apakah ia pun boleh dipukul karena kesalahan lainnya selain shalat?

Dan yang lebih penting dari itu semua, bagaimana jika seorang anak sudah beranjak dewasa akan tetapi dia belum soleh juga belum bisa hidup berdisiplin, orang tua pun belum senang dengan keadaan dan prilakunya?

Selanjutnya bagaimana jika anak itu pembangkang atau sebagai sosok yang penakut, bahkan dia sering berdusta, apakah sikap keras dari orangtua bermanfaat atau sebaliknya menambah buruk prilakunya?

Demikian pula, apakah pengaruh sikap sayang yang berlebihan terhadap prilaku anak?, dan akhirnya saya katakan:

“Bagaimana anda meyakini, bahwa anda ada di jalan yang benar dalam mendidik anak-anak anda, baik secara keilmuan, akhlaq, sosial, jiwa, badan akal dan bahkan seks?”

Bagaimana anda tahu bahwa anda sedang mendidik dengan metode ilmiyah yang teliti dan telah dipelajari, bukan hanya sebatas mencoba sehingga bisa sukses atau gagal? terkhusus gagal dalam masalah ini sulit untuk diperbaiki.

Saudaraku para orang tua, para pendidik !

Jawaban untuk semua atau kebanyakan pertanyaan di atas ada pada lembaran-lembaran buku ini, anda bisa melihat pentunjuk Rabbani dan arahan Nabi, demikian pula ringkasan dari perjuangan para Ulama Ummat secara ucapan, perbuatan maupun prilaku.

Diawali dari anak yang masih ada dalam tulang sulbi bapaknya sehingga dia lahir, lalu menjadi seorang anak yang mukallaf. Semua ini agar anda yakin bahwa apa yang anda lakukan adalah Pendidikan yang benar untuk anak-anak anda sehingga anda tidak mengkhawatirkan badai apa pun yang bisa saja menimpa mereka !

Buku ini dibagi menjadi enam pasal:

Pertama, Pendidikan ketika Anak masih ada di tulang sulbi bapaknya sampai dia lahir dan berusia tiga tahun.

Kedua, Pendidikan anak usia 4 tahun sampai 10 tahun.

Ketiga, Pendidikan anak usia 10 tahun sampai 14 tahun.

Keempat, Pendidikan anak usia 15 tahun sampai 18 tahun.

Kelima, Perhatian kepada kaula Muda setelah dia balig (persiapan menikah).

Keenam, Nasihat Lukman tentang Pendididikan Anak.
Buku ini ditulis oleh Syaikh Jamal Abdurrahman, berasal dari Mesir. Diantara guru-guru beliau adalah Syaikh Abdul Aziz bin Bazz, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh Muhammad Mukhtar as-Sinqithi dan yang lainnya.
InsyaAllah kita akan membacakan buku ini, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan untuk semuanya, wabil khusus bagi saya secara pribadi. Demikianlah yang bisa saya sampaikan untuk pertemuan pertama ini.
Akhukum fillah
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

________________________________________
[1] Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam