Halaqah 17 : Peristiwa di Alam Barzakh

🌍 BimbinganIslam.com
🎙 Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Syarhu Ushul Iman Nubdzah Fīl ‘Aqīdah (شرح أصول الإيمان نبذة في العقيدة)
📝 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد الله وصلاة وسلام على رسول الله وعلى آله واصحابه و من والاه، و لا حول ولا قوة إلا بالله اما بعد

Sahabat BiAS, kaum muslimin rahīmani wa rahīmakumullāh.

In syā Allāh kita kembali melanjutkan pembahasan dari Risalah Syarah Ushul Iman Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullāhu ta’āla.

Di antara kesempurnaan mengimani yaumul akhir adalah mengimani tentang kejadian setelah kematian yaitu berkaitan dengan peristiwa alam barzakh.

Peristiwa alam barzakh (yang pokok) ada dua, yaitu:

⑴ Fitnatul Qabri (فتنة القبر)
⑵ Adzab dan nikmat kubur (عذاب القبر و نعيمه)

• *Fitnah Al-Qabri (فتنة القبر)*

Fitnatul Qabri (فتنة القبر), fitnah kubur adalah pertanyaan yang diajukan oleh dua malaikat tentang tiga hal yaitu tentang Rabbnya, tentang agamanya dan tentang nabinya.

من ربك ، و من دينك و من نبيك

_”Siapa Rabb-mu, apa agamamu dan siapa nabimu.”_

Di sinilah pentingnya setiap kita (sekarang ini) untuk betul-betul mempelajari mengenal Allāh, mengenal Islām dan mengenal Nabi-Nya. Karena tanpa kita mempelajari, mengikuti kemudian mewujudkan maka kita tidak akan bisa menjawab pertanyaan dua malaikat saat di alam barzakh nanti.

Sedangkan alam berzakh adalah alam penentu, karena Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ ‏

_”Kubur merupakan persinggahan pertama kampung akhirat_

فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ

_Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah_

وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ ‏

_Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih susah.”_

(Hadīts riwayat At-Tirmidzi beliau berkata, “hasan gharib”. Syaikh Al-Albāniy menghasankannya dalam Misykah al-Mashabih)

Sedangkan yang menentukan di alam barzakh adalah kemampuan menjawab pertanyaan dua malaikat ini. Maka mempelajari risalah siapa Allāh, apa agamanya dan siapa nabinya adalah kebutuhan yang sangat mutlak.

Orang yang mereka ditanya dua malaikat ini ada dua kondisi, kalau dia mukmin, orang yang beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, orang yang selama ini mentauhīdkan Allāh, beribadah kepada Allāh, menghidupkan ajaran Islām, dan ittiba’ kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam, maka dia akan diberikan keteguhan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat.

Itulah makna ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla:

يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْقَوْلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ

_”Allāh meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”_

(QS. Ibrahim: 27)

Di dunia, Allāh teguhkan orang-orang mukmin dengan iman mereka, sehingga mereka istiqamah, mereka lurus, tidak goyah iman mereka dan ketika di alam barzakh Allāh teguhkan mereka dengan kemampuan memberikan jawaban kepada malaikat.

Adapun orang-orang kafir atau munafik, maka mereka tidak akan mampu menjawab pertanyaan malaikat ini, mereka hanya menjawab ha…..ha….ha…. saja.

هاه…..هاه….لا أدري

“Ha….ha….ha….aku tidak tahu”

Dan orang-orang munafik mereka pun tidak mengetahuinya.

لا أدري سمعت الناس يقولون شيئا فقلته

_”Aku tidak tahu, aku mendengar manusia mengatakan dan aku katakan itu”_

Orang munafik hatinya kosong dari iman, walau lisan-lisan mereka mengucapkan kalimat-kalimat iman.

يَقُولُونَ بِأَفۡوَٰهِهِم مَّا لَيۡسَ فِي قُلُوبِهِمۡۚ

_”Mereka mengatakan dengan lisannya apa yang tidak sesuai dengan isi hatinya.”_

(QS. Āli-Imrān:167)

Sehingga ketika mereka ditanya malaikat, mereka tidak mampu menjawabnya. Maka celakanya orang-orang yang di dunia mereka tidak mengenal Allāh, tidak mengenal agamanya dan tidak mengenal nabinya (Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam).

• *Adzab dan Nikmat Kubur (عذاب القبر و نعيمه)*

Setelah mayit ditanya oleh dua malaikat, maka yang sukses menjawab pertanyaan malaikat, mereka akan mendapatkan nikmat kubur dan mereka yang gagal menjawab pertanyaan malaikat, mereka akan mendapatkan adzab kubur.

Mereka di alam barzakh, sampai dibangkitkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Adapun seberapa mereka mendapatkan adzab kubur, maka sesuai dengan kadar amalan mereka. Tentu berbeda kadarnya antara orang kafir, orang munafik, orang muslim yang ketika di dunia ahli maksiat.

Sebagaimana dalam ayat, Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebutkan dalam hal ini.

وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّـٰلِمُونَ فِى غَمَرَٰتِ ٱلْمَوْتِ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ ۖ ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَـٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُونَ

_”Seandainya engkau melihat orang-orang yang zhalim ketika berada dalam tekanan sakratul mau sedangkan malaikat dalam keadaan membuka tangannya dan memukul mereka dan mengatakan, ‘Keluarlah jiwa kalian’ Dan dipaksa atau dipanggil dengan panggilan yang buruk, ‘wahai jiwa yang khabitsah”_

Wahai jiwa yang jelek, yang jorok sebagaimana joroknya mereka di dunia karena tidak beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ

_”Hari ini kalian dibalas dengan adzab yang menghinakan, disebabkan kamu mengucapkan tentang Allāh dengan ucapan yang tidak benar (bathil)_

وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَـٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُو

_Dan kalian menyombongkan ayat-ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”_

(QS. Al-An’ām: 93).

Kemudian ayat lain dengan tegas mengatakan:

ٱلنَّارُ يُعۡرَضُونَ عَلَيۡهَا غُدُوّٗا وَعَشِيّٗاۚ

_”Neraka ditampakkan kepada mereka pagi dan sore”_

Ini belum di nerakanya tetapi mereka masih berada di dalam kubur, di tampakkan neraka pagi dan sore sehingga mereka merasakan ketakutan dan tempat itulah yang akan mereka tempati dan itu terjadi dalam barzakh.

وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدْخِلُوٓا۟ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ ٱلْعَذَابِ

Dan pada hari terjadinya Kiamat akan dikatakan kepada malaikat: _”Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat pedih”_

(QS. Ghāfir: 46)

Sehingga ada adzab kubur dan ada adzab lanjutannya yaitu adzab di hari kiamat kelak.

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam pun pernah menegaskan tentang adzab kubur ini.

Beliau bersabda:

فلَوْلَا أَنْ لَا تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الذي أسمع منه

_”Seandainya kalau bukan karena kalian saling menguburkan mayit, maka aku akan berdoa kepada Allāh, supaya Allāh memperdengarkan kepada kalian adzab kubur yang aku dengar.”_

Tetapi seandainya manusia diperdengarkan adzab kubur, mereka akan ketakutan dan mereka tidak akan saling menguburkan mayit maka Allāh tidak memperdengarkan tentang adab kubur kepada manusia.

Kemudian Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam menghadap kepada para sahabat dengan mengatakan:

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

_”Berlindunglah kalian kepada Allāh dari adzab neraka”_

قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَاب النَّار

Para sahabat mengatakan, _”Kami berlindung kepada Allāh dari adzab neraka”_

فَقَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan, _”Berlindunglah kalian kepada Allāh dari adzab kubur”_

قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّه من عَذَاب الْقَبْر

Para sahabat mengatakan, _”Kami berlindung kepada Allāh dari adzab kubur”_

قَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan, _”Berlindunglah kalian kepada Allāh dari fitnah yang tampak maupun yang tidak tampak”_

قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ

Para sahabat mengatakan, _”Kami berlindung kepada Allāh dari dari fitnah yang tampak maupun yang tidak tampak”_

قَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan, _”Berlindunglah kalian kepada Allāh dari fitnah Dajjāl”_

قَالُوا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Para sahabat mengatakan, _”Kami berlindung kepada Allāh dari dari fitnah Dajjāl”_

Ini adalah adzab kubur, adapun nikmat kubur, Allāh berikan kepada orang-orang yang mereka istiqamah di dunia, Allāh memberikan kenikmatan-kenikmatan di dalam kuburnya.

Sebagaimana disebutkan di dalam firman Allāh:

فَلَوْلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلْحُلْقُومَ

_”Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan_

وَأَنتُمۡ حِينَئِذٖ تَنظُرُونَ

_Dan kamu ketika itu melihat bagaimana Allāh mencabut nyawa orang yang akan mati_

وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنكُمۡ وَلَٰكِن لَّا تُبۡصِرُونَ

_Saat itu malaikat-malaikat Allāh lebih dekat kepada mayit dibandingkan kalian, tetapi kalian tidak melihat malaikat-malaikat yang ada di sekitar mayit itu_

فَلَوۡلَآ إِن كُنتُمۡ غَيۡرَ مَدِينِينَ

_Mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allāh)_

تَرۡجِعُونَهَآ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ

_Kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?_

فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ

_Di sini Allāh tegaskan, Kalau mayit itu termasuk orang yang muqarrabin yang selalu mendekat kepada Allāh dengan mengamalkan kewajiban, menegakkan sunah-sunnah (agama)_

فَرَوۡح وَرَيۡحَان وَجَنَّتُ نَعِيمٖ

_Mereka akan mendapatkan kenyamanan dan ketenangan dan surga yang penuh dengan kenikmatan.”_

(QS. Al-Waqi’ah: 83- 89)

Ini adalah di antara bentuk kenikmatan yang Allāh akan berikan di antara nikmat kubur.

Dari hadīts Bara bin Azib (hadīts ini panjang) dalam peristiwa alam barzakh ketika malaikat telah bertanya dan dia sukses menjawab maka akan datang seruan,

أَنْ صَدَقَ عَبْدِي فَأَفْرِشُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ قَالَ فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا

_”Hambaku benar maka hamparkanlah karpet (permadani) untuknya dari Surga dan pakaikanlah untuknya pakaian dari Surga. Bukakanlah untuknya pintu menuju Surga …..”_

Ini semua termasuk nikmat kubur. Sehingga ada nikmat kubur dan ada adzab kubur.

Adapun orang yang mereka menganggap bathilnya adzab kubur.

Bagaimana mereka belum diadili Allāh, mereka sudah diadzab atau bagaimana mereka tidak melihat kubur itu melebar atau menyempit?

Ini adalah perkara ghaib yang tidak bisa dilihat dengan mata manusia sebagaimana orang bermimpi. Mereka berada di suatu tempat (tempat tidur) yang satu bermimpi indah dan yang satu bermimpi buruk. Ini terjadi ketika masih hidup apalagi peristiwa alam barzakh.

Demikian di antara peristiwa yang akan kita alami (alam barzakh) yaitu ada tiga pertanyaan dua malaikat, ada nikmat dan adzab kubur yang akan didapatkan setelah proses pertanyaan tersebut.

Demikian, semoga manfaat.

و صلى الله عليه وسلم الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

________________