Halaqah 04 : Dasar-dasar Aqīdah Islām (أسس العقيدة السلامية)

🌍 BimbinganIslam.com
🎙 Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA حفظه لله تعالى
📗 Kitāb Syarhu Ushul Iman Nubdzah Fīl ‘Aqīdah (شرح أصول الإيمان نبذة في العقيدة)
📝 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد الله وصلاة وسلام على رسول الله وعلى آله واصحابه و من والاه، و لا حول ولا قوة إلا بالله اما بعد

Sahabat BiAS, kaum muslimin rahīmani wa rahīmakumullāh.

In syā Allāh kita melanjutkan pembahasan dari Risalah Syarah Ushul Iman Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullāhu ta’āla.

Dan kita (in syā Allāh) masuk pada pembahasan:

▪︎ Dasar-dasar Aqīdah Islām (أسس العقيدة السلامية)

Sebagaimana kita ketahui atau kita gambarkan bahwa Islām itu adalah aqīdah dan syari’ah, seperti yang digambarkan dalam sebuah ayat dengan penggambaran yang sangat indah.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًۭا كَلِمَةًۭ طَيِّبَةًۭ كَشَجَرَةٍۢ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌۭ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ تُؤۡتِيٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينِۭ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ

_”Tidakkah anda perhatikan bagaimana Allāh Subhānahu wa Ta’āla membuat tamsīl (perumpamaan) tentang kalimat thayyibah, kalimat iman kalimat islām seperti pohon yang baik. Pohon yang baik itu akarnya kuat, batang/cabangnya menjulang dan buah-buahannya lebat.”_

(QS. Ibrahim: 24-25)

Para ulama menjelaskan secara singkat sebagaimana tamsīl pohon yang indah ini, ada akar, batang, cabang dan buah. Akar itulah yang ditempati oleh posisi aqīdah islām.

Posisi aqīdah adalah menempati akar, kemudian batang percabang ditempati oleh amal-amal shalih yang terangkat naik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan buah-buahan itulah kebahagiaan yang dirasakan oleh seseorang pemilik aqīdah, pemilik iman serta akhlak al karimah yang bisa dirasakan oleh orang yang mereka bergaul (bermuamalah) dengan para pemilik aqīdah ini.

Para pemirsa rahīmaniy wa rahīmakumullāh.

Aqīdah ini meliputi semua hal yang wajib diyakini oleh seorang muslim, luas cakupan aqīdah, segala perkara yang diyakini yang wajib diyakini oleh setiap muslim.

Tetapi aqīdah ini ada dasar-dasarnya, ada usus (pokok-pokok/prinsip-prinsip) nya, aqīdah Islām itu dasarnya adalah apa yang terangkum di dalam اركان الإسلام (rukun iman) yaitu:

⑴ Beriman kepada Allāh.
⑵ Beriman kepada malaikat.
⑶ Beriman kepada kitāb.
⑷ Beriman kepada para rasul.
⑸ Beriman kepada hari akhir.
⑹ Beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

Dan dasar-dasar iman ini seperti tercantum dalam ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla:

لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَـٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَـٰبِ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ

_”Bukankah hakikat kebaikan itu memalingkan wajah anda ke arah timur atau ke arah barat tapi hakikat kebaikan adalah orang yang mereka beriman kepada Allāh, hari akhir, malaikat, kitāb, nabi.”_

(QS. Al-Baqarah: 177)

Dalam ayat ini, Allāh sebutkan tentang lima prinsip keimanan, Allāh, yaumil akhir, malaikat, kitāb, nabi.

Mana takdirnya?

Ada di dalam ayat,

إِنَّا كُلَّ شَىْءٍ خَلَقْنَـٰهُ بِقَدَرٍۢ

_”Segala sesuatu Kami ciptakan dengan takdir, dengan takaran atau ukuran dan kekuasaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla”_

(QS. Al-Qamar: 49)

Dan dirangkum dalam satu hadīts ketika Jibrīl bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam tentang iman.

Maka Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

اْلإِيْمَانِ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.

_”Iman adalah anda beriman kepada Allāh, beriman kepada kitāb, malaikat, para rasul, hari akhir dan anda beriman kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk.”_

(HR. Muslim: 8)

Sedangkan pada kalimat iman kepada takdir yang baik dan yang buruk, Nabi mengulang lagi dengan kalimat وَتُؤْمِنَ .

Pada kalimat sebelumnya Nabi mengatakan أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ, langsung

وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ.

Tapi ketika dalam masalah takdir Nabi menekankan lagi

وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.

Ini diantara faedahnya adalah untuk menegaskan lagi butuhnya keimanan yang ekstra, berkaitan dengan iman kepada takdir Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan di sini banyak yang tergelincir dalam masalah mengimani takdir Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Inilah diantara dasar-dasar keimanan yang wajib kita imani, sebelum kita membangun atau yang akan dibangun di atasnya. Seluruh aqīdah islām akan dibangun di atas seluruh syariat ajaran Islām ini.

Demikian, semoga bermanfaat. In syā Allāh kita lanjutkan pada pertemuan yang akan datang biidznillāh.

و صلى الله عليه وسلم الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

________________