Home > Dirosah Islamiyah > Kajian Tematik Ramadhan 1442H > Tadabbur Ayat Al-Quran Al-A’rāf: 204-206 Bagian Pertama

Tadabbur Ayat Al-Quran Al-A’rāf: 204-206 Bagian Pertama

🌍 WAG Dirosah Islamiyah
🎙 Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. حفظه الله تعالى
📗 Kajian Tematik Ramadhan 1442H
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Ikhwatal Iman, kaum muslimin dan muslimat di mana saja antum berada. Semoga Allāh Tabaraka Wa Ta’ala senantiasa memberikan pertolongan dan kemudahan kepada kita untuk memaksimalkan ibadah di bulan yang penuh berkah ini.

Mari kita senantiasa memuji dan memuja Allāh, hati meyakini bahwa seluruh nikmat hanya datang dari Allāh kemudian lisan memuji dan memuja Allāh dengan menyebut nama-nama dan sifat-sifat Nya.

Kemudian kita bersungguh-sungguh untuk memanfaatkan nikmat dan karunia yang Allāh berikan kepada kita untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allāh. Karena sesungguhnya itulah hakikat dari kesyukuran kepada Allāh Tabaraka Wa Ta’ala.

Shalawat dan salam mari kita perbanyak ucapkan untuk Nabi kita yang mulia Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

اللهم صلي على محمد وعلى ال محمد .

Ikhwatal Iman Rahimakumullah, di bulan yang penuh berkah ini, tentunya amal ibadah adalah amal ibadah yang sangat mulia di sisi Allāh. Di antara amalan yang sangat mulia kita memperbanyak membaca Al-Qurān serta berusaha merenungi dan mentadabbur isi kandungan dari ayat-ayat yang kita baca.

Ikhwatal Iman Rahimakumullah, kesempatan yang mulia ini kita akan bersama-sama mentadabur firman Allāh Tabaraka Wa Ta’ala di dalam Surat Al-A’raf ayat 204–206. Yang menjelaskan perintah untuk mendengar dan mentadabur Al-Qurān serta juga bagaimana adab-adab kita di dalam berdzikir kepada Allāh Tabaraka Wa Ta’ala.

Di dalam QS Al-A’raf ayat 204 – 206

قال الله تعالى
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ،
وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٢.٤)
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ (٢.٥)
إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ (٢.٦)

Adapun arti dari ayat yang kita bacakan tadi, kata Allāh Subhanahu Wa Ta’ala yang artinya:

Apabila dibacakan Al-Qurān,

فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟

Dengarkan baik-baik dan perhatikan.

لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Mudah-mudahan kalian mendapatkan rahmat.

Dan sebutlah Rabbmu, berdzikirlah kepada Rabbmu.

فِي نَفْسِكَ

Dalam dirimu,

تَضَرُّعًا وَخِيفَةً

Dalam keadaan merendahkan diri dan memiliki rasa takut.

وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ

Dan tanpa mengeraskan suara, di pagi dan di petang hari.

وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

Jangan engkau menjadi orang-orang yang lalai.

إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ

Sesungguhnya para malaikat yang ada di sisi Rabbmu, mereka tidak pernah menyombongkan diri dari beribadah kepada Allāh.

Mereka,

يُسَبِّحُونَهُ

Selalu bertasbih kepada Allāh.

وَلَهُ يَسْجُدُونَ

Dan mereka sujud kepada Allāh Tabaraka Wa Ta’ala.

Ikhwatal Iman Rahimakumullahu, 3 ayat yang mulia tadi menjelaskan kepada kita banyak pelajaran. Akan tetapi sebelumnya kita jelaskan makna ke 3 ayat tersebut secara global.

Ayat 204 tadi, memerintahkan kita apabila kita mendengar Al-Qurān yang dibaca, maka tugas kita adalah untuk mendengarkan dengan seksama, memperhatikan, sembari berusaha untuk mentadabur dan menghayati makna yang terkandung di dalamnya.

Bukan sekedar mendengar dengan telinga tetapi menghayati apa yang dibaca. Bukan sekedar mendengar dengan telinga, tetapi berusaha memahami apa yang kita dengar. Oleh karena itu dalam ayat tersebut ada perintah anshitu (أَنصِتُوا۟) dan juga (ٱسْتَمِعُو).

وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُ ، وَأَنصِتُوا۟

فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُ

Yaitu dengarkan baik-baik, hati memahami. Telinga kita mendengar, hati memahami, kemudian kita gunakan akal kita untuk mentadabbur ayat demi ayat yang kita dengar.

Dan, ٱسْتَمِعُوا۟ lebih istimewa dari أَنصِتُوا۟

Kata أَنصِتُوا۟ sekedar mendengar, kita diam tidak berbicara. Telinga kita mendengarkan. Tapi di dalamnya tidak terkandung makna yang spesial, yaitu memperhatikan dengan seksama. Meninggalkan hal-hal yang menyibukkan kita dari mendengarkan Al-Qurān yaitu أَنصِتُوا۟ .

Tapi ٱسْتَمِعُوا۟ mendengarkan baik-baik, telinga mendengarkan dengan baik, kemudian akal kita berusaha memahami, menghayati apa yang kita dengar dan hati berusaha untuk selalu menghayati, memahami apa yang dibaca.

Kemudian kata Allāh,

لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Mudah-mudahan kalian akan mendapatkan rahmat.”

Menjelaskan kepada kita mendengarkan bacaan Al-Qurān disertai dengan mentadabbur dan menghayati isi kandungannya itu merupakan bentuk pengagungan terhadap Al-Qurān dan itu merupakan sebab utama untuk mendapatkan rahmat Allāh Tabaraka Wa Ta’ala.

Semoga Allāh Tabaraka Wa Ta’ala memberikan taufik dan hidayah kepada kita. Serta kemudahan dan pertolongan di dalam berubudiyah kepada-Nya dengan banyak berdzikir terutama di bulan yang penuh berkah ini.

اللهم آمين
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top