Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Isra: 82 Bagian Ketiga

🌍 WAG Dirosah Islamiyah
🎙 Ustadz Anas Burhanuddin, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
📗 Kajian Tematik Ramadhan 1442H
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

بسم الله الرحمن الرحيم
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
صلى الله وسلم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين. أما بعد

Masih bersama program tadabbur Al-Qurān dan kali ini kita akan mengupas firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam surat Al-Isra’ ayat 82.

Yang bunyinya adalah:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا

“Dan Kami turunkan dari Al-Qurān, ayat-ayat yang merupakan kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan dia tidak menambah orang-orang yang zhalim kecuali hanya kerugian.”

Di samping sebagai obat, penyembuh dan penawar, Al-Qurān juga merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Apa artinya rahmat?

Ibnu Katsir rahimhullah menyebutkan, maksudnya adalah Al-Qurān ini mengandung keimanan, mengandung hikmah dan kebijaksanaan, memotivasi kita untuk mengejar kebaikan, ini semua adalah hal-hal positif yang ada di dalam Al-Qurān.

Jadi kalau شفا sifatnya adalah membersihkan kotoran-kotoran hati, menghilangkan penyakit-penyakit fisik, membersihkan hal-hal yang negatif dari diri kita.

Maka rahmat artinya adalah menumbuhkan hal-hal yang positif, menguatkan keimanan kita, mempertebal ketakwaan kita kepada Allāh Subhanahu wa Ta’ala. Itu semua ada di dalam Al-Qurān.

Dan di dalam ayat-ayat lain yang senada disebutkan:

وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

“Al-Qurān adalah petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
[QS Yunus: 57]

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى وَشِفَآءٌ

Katakanlah, “Al-Qurān itu adalah petunjuk dan kesembuhan (penawar) bagi orang-orang mukmin”. [QS Fussilat: 44]

Maka di antara makna rahmat adalah memberikan petunjuk kepada kita, kita bisa membedakan mana yang hak mana yang bathil.

Al-Qurān menunjukkan kepada kita mana jalan orang-orang yang beriman, mana jalan orang-orang yang sesat, mana jalan orang-orang yang dimurkai. Ini semua kita dapatkan di dalam Al-Qurān.

Ini adalah makna rahmat yang pertama yaitu menjadi petunjuk untuk kita semua.

Kemudian di antara hal yang menunjukkan bahwasanya Al-Qurān adalah rahmat bagi kita adalah ketika kita membacanya (Al-Qurān) saja mendapatkan pahala.

Para ulama menjelaskan bahwasanya Al-Qurān adalah:

المتعبد بتلاوته

“Sekedar membacanya sudah ibadah.”

Meskipun kita tidak paham, kita tidak tadabbur (tidak kita resapi maknanya) sekedar membacanya saja sudah berpahala di sisi Allāh Subhanahu wa Ta’ala.

Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

(ألفٌ) حرفٌ و(لامٌ) حرفٌ و(ميمٌ) حرفٌ.

“Saya tidak mengatakan الـم itu satu huruf, tetapi (ألفٌ) dihitung satu huruf (لامٌ) dihitung satu huruf (ميمٌ) dihitung satu huruf dan masing-masing huruf ini dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan.”

Kita membaca الـم kita sudah mendapat tiga puluh kebaikan. Allahu Akbar, rahmat untuk kita. Apalagi kalau kita menambahnya dengan tadabbur (menyelami maknanya).

أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allāh hati menjadi tenteram.”
[QS Ar-Ra’d: 28]

Dan dzikir yang paling penting adalah Al-Qurān, saat kita membacanya ditambah tadabbur, meresapi maknanya menyelami kandungannya, maka itu merupakan pahala yang lebih besar daripada pahala bacaannya.

Apalagi kalau kita menambahnya dengan amal dan ini adalah yang paling penting dan interaksi yang paling tinggi dengan Al-Qurān adalah mengamalkan Al-Qurān. Setelah kita baca, kita pahami, kita amalkan, maka di sana ada pahala besar di sisi Allāh Subhanahu wa Ta’ala.

Maka setelah Al-Qurān membersihkan kotoran-kotoran hati kita, menyembuhkan penyakit-penyakit fisik kita, menepikan semua hal yang negatif dari diri kita. Al-Qurān menumbuhkan hal-hal yang positif dalam jiwa kita (iman, takwa, petunjuk) pahala yang besar di sisi Allāh Subhanahu wa Ta’ala.

Maka ayat ini mengajarkan kepada kita konsep penyucian jiwa dalam Al-Qurān yang terdiri dari dua hal, yaitu:

⑴ Membersihkan badan dan hati kita dari hal-hal yang negatif (penyakit hati dan penyakit fisik) kemusyrikan, kemunafikan, kekufuran semuanya bisa dihilangkan dengan Al-Qurān.

Setelah semuanya hilang,

⑵ Al-Qurān menggantinya dengan hal-hal positif (keimanan, ketakwaan, petunjuk, pahala yang besar di sisi Allāh Subhanahu wa Ta’ala).

Maka yang pertama disebut dengan tasyfih (membersihkan atau mensucikan) yang kedua disebutkan tarbiyyah yaitu mendidik (mengembangkan hal-hal yang positif).

Jadi tasyfiyyah dan tarbiyyah diisyaratkan juga oleh ayat 82 dari surat Al-Isrā ini.

Demikian, wallahu ta’ala a’lam.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•