Home > Dirosah Islamiyah > Kajian Tematik Ramadhan 1442H > Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Anfal: 11 Bagian Pertama

Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Anfal: 11 Bagian Pertama

🌍 WAG Dirosah Islamiyah
🎙 Ustadz Dr. Musyaffa’ Addariny, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
📗 Kajian Tematik Ramadhan 1442H
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ, أَمَّا بَعْدُ
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدى مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، فَأِنّ وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Jama’ah kaum muslimin dan muslimat yang semoga dimuliakan dan dirahmati oleh Allāh Subhanahu Wa Ta’ala. Alhamdulillah pada kesempatan yang baik ini kita bisa bertemu dalam acara ini.

Acara yang mengajak kita semuanya untuk merenungi firman-firman Allāh Subhanahu Wa Ta’ala. Perkataan yang paling mulia, perkataan yang paling benar, perkataan yang tidak mungkin bengkok sedikitpun, tidak mungkin ada penyimpangan sedikitpun.

Dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas ayat yang ke-11 dari Surat Al-Anfal. Ayat tersebut berbunyi :

إِذْ يُغَشِّيكُمُ ٱلنُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِۦ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ ٱلشَّيْطَٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ ٱلْأَقْدَامَ

Yang artinya: “Ingatlah ketika Allāh Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kalian mengantuk, untuk memberikan ketentraman dari Allāh Subhanahu Wa Ta’ala. Dan ingatlah juga ketika Allāh Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan air hujan dari langit kepada kalian, untuk mensucikan kalian dengan hujan tersebut, dan untuk menghilangkan gangguan-gangguan syaitan dari diri kalian, dan untuk menguatkan hati kalian serta memantapkan langkah kaki kalian.”

Ayat ini menjelaskan tentang kejadian yang terjadi di malam Perang Badar. Jadi Perang Badar itu di hari Jum’at, ayat ini menjelaskan tentang waktu di malam Jum’atnya. Ketika kaum muslimin sudah sampai di daerah Badar.

Ketika itu keadaan kaum muslimin sangat payah. Mereka kecapekan, mereka kehausan dan mereka tidak mendapatkan tempat yang lebih baik dari kaum musyrikin ketika itu. Akhirnya ada was-was dari syaitan. Syaitan melemparkan was-was ke hati-hati kaum muslimin.

Dia (syaitan) mengatakan, “Lihatlah keadaan kalian. Katanya kalian dalam keadaan yang benar, katanya kalian dalam keadaan yang lurus, katanya kalian hamba-hamba Allāh yang dicintai oleh Allāh Subhanahu Wa Ta’ala. Lihat diri kalian. Kalian kehausan, kalian juga kelelahan, tempat kalian juga tidak baik, lebih baik kaum musyrikin. Coba sebagian dari kalian juga ada yang sampai junub, tapi tidak mendapatkan air. Ini menunjukkan bahwa kalian tidak berada di atas jalan yang benar, ini menunjukkan bahwa Allāh Subhanahu Wa Ta’ala tidak sayang kepada kalian.”

Syaitan memberikan was-was ini sehingga sebagian dari kaum muslimin hatinya menjadi kurang teguh.

Akhirnya Allāh Subhanahu Wa Ta’ala, karena sayangnya Allāh Subhanahu Wa Ta’Ala kepada kaum muslimin yang taat kepada-Nya, Allāh menurunkan hujan ketika itu. Padahal ketika itu adalah musim panas, harusnya tidak turun hujan, tapi Allāh turunkan hujan.

Allāh turunkan hujan untuk apa? Agar kaum muslimin bisa minum. Yang tadinya kehausan kaum muslimin bisa minum, kemudian kaum muslimin bisa berwudhu. Karena ketika itu belum ada syariat tayamum. Yang junub bisa mandi, sehingga was-was syaitan menjadi hilang.

Kemudian tanah yang tadinya sulit untuk dibuat berjalan, tanah tersebut ketika terkena air menjadi lebih padat dan bisa mudah untuk dijadikan sebagai jalan (dibuat berjalan menjadi mudah). Ini bantuan yang sangat besar dari Allāh Subhanahu Wa Ta’ala.

Hujan memberikan kepada mereka manfaat yang sangat besar. Kemudian setelah itu Allāh Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kenikmatan kepada mereka rasa ngantuk. Mereka kelelahan, mereka berada di situasi yang sulit. Allāh Subhanahu Wa Ta’ala memberikan rasa kantuk kepada mereka.

Tujuannya apa? Agar mereka bisa beristirahat dengan baik. Di malam peperangan, ketika seseorang bisa beristirahat dengan baik maka paginya dia akan semangat, dengan semangat yang penuh untuk menghadapi musuhnya.

Dengan tidur yang nyenyak jiwa menjadi tenang, dengan tidur yang nyenyak tenaga menjadi kembali fit. Dan inilah yang diinginkan oleh Allāh Subhanahu Wa Ta’ala dari rasa kantuk tersebut.

Sehingga kaum muslimin di hari Perang Badarnya menjadi benar-benar bisa semangat untuk mengikuti perang, benar-benar bisa terbantu dalam mengalahkan musuh-musuh Allāh Subhanahu Wa Ta’ala.

Inilah yang dijelaskan di dalam ayat yang ke-11 ini.

Ayat yang ke-11 ini memberikan penjelasan kepada kita bahwa Allāh Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan banyak kenikmatan kepada kaum muslimin untuk menolong mereka melawan musuh-musuh Allāh Subhanahu Wa Ta’ala.

Ada dua bantuan:

(1) Bantuan yang pertama berupa hujan yang sangat bermanfaat bagi kaum muslimin.

(2) Bantuan kedua atau pertolongan kedua dari Allāh Subhanahu Wa Ta’ala adalah rasa kantuk yang menyelimuti seluruh kaum muslimin tidak terkecuali. Kecuali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam ketika itu memanfaatkan malam Perang Badar itu untuk bermunajat kepada Allāh Subhanahu Wa Ta’ala sampai fajar tiba. Beliau benar-benar berdoa kepada Allāh Subhanahu Wa Ta’ala agar Allāh memenangkan pasukannya, memenangkan para sahabat beliau.

Demikian yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semuanya. Mudah-mudahan Allāh berkahi ilmu kita.

Dan mudah-mudahan Allāh Subhanahu Wa Ta’ala memberikan taufiq-Nya kepada kita untuk bisa mengamalkan ilmu ini dengan baik dan mudah. Dan juga bisa menyebarkannya kepada orang lain.

آمين آمين يارب العالمين .
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين . والحمد لله ربّ العالمين .

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top