Bab 09 | Usaha Kaum Musyrikin Quraisy Dalam Menghalangi Dakwah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam (Bag. 5 dari 6)

🌍 BimbinganIslam.com
🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى
📗 Sirah Nabawiyyah
~~~~~~~

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
​​​الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه

Para shahābat BiAS yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Selain mereka (orang-orang musyrikin Quraisy) menempuh metode menjatuhkan mental Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam secara psikologi, mereka juga mengganggu Nabi secara fisik.

Selain Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, para shahābat juga tidak lepas dari gangguan.

Kalau Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam masih ada yang membela.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah orang yang memiliki nasab yang tinggi dari. Keturunan yang sangat terkenal banī Hāsyim. Kakeknya adalah orang ternama (pemimpin Orang-orang Quraisy) ada sebagian orang yang mengganggu ada juga yang membela.

Tetapi para shahābat yang tidak memiliki kemampuan seperti budak (misalnya) mereka disiksa oleh majikan-majikan mereka.

Seperti:

⑴ Ibnu Mas’ūd radhiyallāhu ta’āla ‘anhu.

Ibnu Mas’ūd radhiyallāhu ta’āla ‘anhu, dia bukan orang yang memiliki kedudukan tinggi dikalangan orang-orang Quraisy. dia adalah penggembala kambing.

Saat Ibnu Mas’ūd membaca Al Qurān di Mekkah dia dipukul sampai membekas di wajahnya. Besoknya membaca Al Qurān lagi lalu dipukul lagi. Dia tahu akan dipukul Tetapi tetap baca Al Qurān.

⑵ Bilāl bin Rabah radhiyallāhu ta’āla ‘anhu.

Bilāl bin Rabah, beliau seringkali disiksa oleh tuannya yaitu ‘Umayyah bin Khalaf.

‘Umayyah bin Khalaf adalah orang yang sangat benci kepada Bilāl karena Bilāl masuk Islām dan Bilāl adalah budaknya. Karena itu dia siksa Bilāl dengan berbagai macam cara, seperti saat matahari sedang sangat terik-teriknya, Bilāl ditidurkan di atas tanah yang sangat panas lalu ditindihkan batu yang panas di atas dadanya, sehingga membakar kulitnya.

Namun Bilāl mengatakan, “Ahad, ahad (Yang Maha Esa).”

Para ulamā mengatakan kenapa Bilāl memilih perkataan ini, karena ini kalimat yang paling dibenci oleh ‘Umayyah bin Khalaf.

Bilāl sengaja membuat jengkel tuannya. Kenapa?

Karena dakwah Nabi, dakwah Tauhīd dan orang-orang musyrik tidak suka tauhīd.

Di antara siksaan kepada Bilāl adalah Bilāl diikat memakai tali lalu ditarik oleh anak-anak, seperti mainan, ditarik dan diarak di kota Mekkah yang panas terik.

Sehingga kulitnya terkelupas. Dalam kondisi tersiksa pedih seperti ini, datanglah Abū Bakr radhiyallāhu ta’āla ‘anhu. Beliaulah yang menyelamatkan Bilāl dengan izin Allāh dan membeli Bilāl dari ‘Umayyah bin Khalaf dengan harga yang tidak murah.

Akhirnya terbebaslah Bilāl. Kelak ‘Umayyah mati dibunuh oleh Bilāl saat di Perang Badr.

Bilāl mengatakan, “Jika dia yang selamat maka saya tidak akan selamat, (pilihannya), saya yang mati atau dia yang mati.”

⑶ Ammar bin Yāsir radhiyallāhu ta’āla ‘anhu.

Ammar bin Yāsir. Dia juga bukan dari keluarga kaya dan terpandang. Dia orang miskin. Ayahnya Yāsir dibunuh oleh Abū Jahal. Ibunya, Sumayyah, adalah wanita pertama yang mati syāhid (dibunuh).

Abū Jahal mengambil tombaknya lalu menusukkan kepada kemaluannya Sumayyah, dibunuh dengan cara yang sadis Hal ini mereka lakukan untuk mengejek dan menghinakan.

Yā akhiy, kita melihat hewan disiksa saja bersedih, mereka orang-orang kāfir Quraisy bersenang-senang dengan penyiksaan seperti itu.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam saat itu tidak bisa menolong dan hanya bisa berkata, “Bersabarlah wahai keluarga Yāsir, sesungguhnya Allāh menjanjikan surga bagi kalian.”

⑷ Khabab bin ‘Ardh radhiyallāhu ta’āla ‘anhu.

Khabab bin ‘Ardh, disiksa oleh kaum musyrikin dengan berbagai macam siksaan,l.Diletakkan di atas bara api dan diletakkan batu diatasnya sampai bara apinya mati, sehingga tubuhnya terbakar.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah dan dishahīhkanoleh Syaikh Al Albāniy rahimahullāh, bahwa suatu hari Khabab bin Al’Ardh mendatangi ‘Umar bin Khaththab radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu, lalu ‘Umar berkata, “Mendekatlah kemari, tidak ada yang berhak mendapat majlis ini kecuali ‘Ammar.”

Maka datanglah Khabab lalu membuka bagian belakang tubuhnya, menampakkan bekas siksaan orang-orang musyrikin.

Inilah beberapa bentuk siksaan yang dilakukan oleh kaum kāfir musyrikin Quraisy sebagai bentuk menolak dakwah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, baik dengan cara menjatuhkan mental Nabi dan para shahābat, maupun siksaan fisik.

Para shahābat terus bersabar, mereka memiliki keimānan yang tinggi. Karena itulah surat-surat Makiyyah dalam AlQurān lebih banyak berbicara tentang hari kiamat, neraka dan surga. Hal ini dalam rangka untuk memupuk keimānan para shahābat.

Tidak mungkin mereka bisa tegar di atas siksaan tersebut kecuali berimān dengan hari akhirat.

Kenapa mereka disiksa?

Tidak ada sebab lain, tidak ada perkara lain, perkara dunia (misalnya). Mereka disiksa karena mereka berimān (bertauhīd) kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Allāh berfirman :

وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِالَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ

“Dan tidaklah mereka menyiksa orang-orang mu’min itu melainkan karena orang-orang mu’min itu berimān kepada Allãh Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”

(QS Al Burūj: 8)

Demikian saja.

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

🖋Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
_______