Bab 02 | Kondisi Jazirah Arab Sebelum Islam (Bag. 3 dari 8)
🌍 BimbinganIslam.com
🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى
📗 Sirah Nabawiyyah
~~~~~~~
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
إِنَّ الْحَمْدَ الله, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, ونتوب إليه وَنَعُوذُ بِالله مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ الله فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لا نبي بعده.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فإن اصدق الحديث كتاب الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَاتٍ بدعة وكلّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ وكلّ ضلالة في النار
Ikhwāni fīllāh azaniyallāhu wa iyyakum
Awal kesyirikan terjadi di Mekkah dilakukan oleh Amr bin Luhay Al Khuza’i dari Bani Khuzā’ah. Dia adalah orang yang sangat dermawan, luar biasa kedermawanannya.
Dan telah disebutkan kisahnya oleh para ulamā diantaranya seperti Al Azraqi dalam Al Akhbar Makkah.
Demikian juga dinukil oleh Imām Ibnu Katsīr rahimahullāh dalam kitābnya Al Bidayah wa An Nihāyah.
⇒ Diantara kedermawanannya, dia adalah orang yang pertama kali memberi makanan dan minuman kepada jama’ah haji dengan gratis.
Bahkan disebutkan kata Ibnu Katsīr:
ربما ذبح أيام الحجيج عشرة آلاف بدنة
“Bisa jadi (‘Amr bin Luhay ini) kalau musim haji dia menyembelih 10 ribu ekor unta untuk jama’ah haji.”
Dan diantara kebaikannya yang lain adalah dia juga membagi pakaian kepada jama’ah haji.
Maka dia adalah orang yang sangat terpandang, dihormati oleh orang-orang Arab tatkala itu. Seluruh perkataannya didengar. Maka wajar jika kemudian, ketenaran dan kebaikannya tersebar seantero Jazirah Arab.
Namun, dialah yang pertama kali membuat bencana di negeri Arab.
Di Mekkah dahulu telah terjadi kemaksiatan dan kezhaliman serta perzinahan, namun belum terjadi kesyirikan. Kesyirikan pertama kali dilakukan oleh ‘Amr bin Luhay bin Al Khuza’i.
Disebutkan, dia pergi bersafar ke negeri Syām dan di negeri Syām sudah terjadi kesyirikan. Ternyata dia mendapati penduduk negeri Syām menyembah berhala-berhala.
Kemudian dia bertanya:
“Apa yang kalian sembah ini?”
Mereka mengatakan:
“Ini patung-patung, dengan washilah patung-patung ini, kalau kami minta hujan maka tuhan kami menurunkan hujan.”
Kemudian dia minta hadiah dan dia bawa pulang ke Mekkah. Mulailah dia mengajak orang-orang untuk mencoba ibadah ini.
Karena perkataan dia didengar oleh orang maka mereka ikut-ikutan. Akhirnya jadilah adat istiadat menyembah patung.
Dan sebelum dia membawa kebiasaan menyembah patung, pertama kali kesyirikan yang dia lakukan adalah khurafat.
Kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam dalam suatu hadīts shahīh yang dikeluarkan oleh Bukhāri, dari hadīts Abū Hurairah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu dan juga dari hadīts ‘Āisyah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhā, kata:
وَلَقَدْ رَأَيْتُ جَهَنَّمَ يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا، حِينَ رَأَيْتُمُونِي تَأَخَّرْتُ، رَأَيْتُمُونِي تَأَخَّرْتُ وَرَأَيْتُ فِيهَا ابْنَ لُحَيٍّ وَهُوَ الَّذِي سَيَّبَ السَّوَائِبَ
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam suatu saat shalāt kemudian mundur (para shahābat heran kenapa mundur), kata Nabi:
“Aku diperlihatkan oleh Allāh neraka Jahannam yang apinya menghantam satu dengan yang lainnya. Aku melihat dalam neraka Jahannam ada ‘Amr bin Luhay dan dia adalah orang yang telah mengkeramatkan unta.”
(Hadīts Shahīh Bukhāri/Fathul Bāri VIII/283.no 4625)
Dalam hadīts lain riwayat Abū Hurairah, kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
رَأَيْتُ عَمْرَو بْنَ عَامِرٍ الْخُزَاعِيَّ يَجُرُّ قُصْبَهُ فِي النَّارِ ، كَانَ أَوَّلَ مَنْ سَيَّبَ السَّوَائِبَ
“Aku melihat ‘Amr bin Luhay Al Khuzā’i menggeret ususnya di dalam neraka karena dia adalah orang yang pertama kali mengkeramatkan unta-unta.”
Dalam riwayat Ahmad, kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
وَرَأَيْتُ فِيهَا لُحَيَّ بْنَ عَمْرٍو يَجُرُّ قُصْبَهُ فِي النَّارِ ، وَأشْبَهُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ مَعْبَدُ بْنُ أَكْثَمَ الْكَعْبِيُّ فقَالَ مَعْبَدٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَيُخْشَى عَلَيَّ مِنْ شَبَهِهِ وَهُوَ وَالِدِي ؟ قَالَ : ” لا ، أَنْتَ مُؤْمِنٌ ، وَهُوَ كَافِرٌ ” ، وَكَانَ لُحَيٌّ أَوَّلَ مَنْ حَمَلَ الْعَرَبَ عَلَى عِبَادَةِ الأَصْنَامِ .
“Aku melihat di dalamnya Luhay bin ‘Amr menggeret ususnya di dalam neraka dan wajahnya mirip dengan Ma’bad bin Aktsam.”
⇒ Ada seorang shahābat namanya Ma’bad bin Aktsam, wajahnya sangat mirip dengan ‘Amr bin Luhay Al Khuzā’i.
Maka Ma’bad ini bertanya:
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَيُخْشَى عَلَيَّ مِنْ شَبَهِهِ وَهُوَ وَالِدِي
“Yā Rasūlullāh, apakah dikhawatirkan (juga) orang yang mirip dengan dia? Dia adalah nenek moyangku.” (Karena dia adalah dari keturunannya ‘Amr bin Luhay).
Kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
لا ، أَنْتَ مُؤْمِنٌ ، وَهُوَ كَافِرٌ
“Tidak, engkau berimān sementara dia orang kāfir.”
وَكَانَ لُحَيٌّ أَوَّلَ مَنْ حَمَلَ الْعَرَبَ عَلَى عِبَادَةِ الأَصْنَامِ .
“Dan dia adalah orang yang pertama kali mengumpulkan orang-orang Arab untuk menyembah berhala.”
Kita cukupkan disini saja, In syā Allāh besok kita lanjutkan lagi, wabillāhi taufīq walhidayah.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
————————————-