Home > Bimbingan Islam > Aqiidatut Tauhiid > Halaqah 03: Makna Syahadat Muhammad Rasulullah

Halaqah 03: Makna Syahadat Muhammad Rasulullah

🌍 BimbinganIslam.com
🎙 Ustadz Abdussalaam Busyro, Lc. حفظه لله تعالى
📗 Kitab عقيدة التوحيد (Aqiidatut Tauhiid ) Hal 45-53
📝 Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al Fauzan حفظه لله تعالى
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه لاحول ولاقوة إلا بالله ، رضيت بالله ربا و بالإسلام دينا و بمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا ورسولا رَبِّ زدْنيِ علما وَ ارْزُقْنيِ فهما

قال الله تعالى في الكتاب الكريم : «وما خلقت الجن و الإنس إلا ليعبدون» وأحيكم تحية الإسلام تحية السنه و الجماعة
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Sahabat BiAS yang kami muliakan, syukur kita kehadirat Allāh atas nikmat dan karunia yang telah Allāh Subhānahu wa Ta’āla berikan. Kembali kita sama-sama thalabul ilmi, kita akan membahas yaitu Kitāb Aqidah At-Tauhīd karya Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan.

قال معالف رحمه الله

_Berkata muallif rahimahullāh:_

ومعنى شهادة أن محمدًا رسول الله‏:‏ هو الاعتراف باطنًا وظاهرًا أنه عبد الله ورسوله إلى الناس كافة، والعمل بمقتضى ذلك من طاعته فيما أمر، وتصديقه فيما أخبر، واجتناب ما نهى عنه وزجر، وألا يُعبدَ الله إلا بما شرع‏.‏

ومعنى شهادة أن محمدًا رسول الله‏:‏

Adapun arti syahadah pada pembahasan yang lewat telah kita sampaikan kalimatu tauhid yaitu

شهدة أن لا إله إلا الله وأن محمدا ورسوله.

_Pembahasan kita adalah pembahasan persaksian bahwasanya Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Rasūlullāh._

Tentunya salah satu yang perlu kita ketahui bersama bahwasanya di dunia Arab, diwaktu Rasūlullāh shallallātu wa sallam beliau lahir maka ada lima atau enam orang semuanya memiliki nama Muhammad, masing-masing dari mereka berharap dia akan menjadi rasul.

Menjadi bagian kenapa Allāh Subhānahu wa Ta’āla menciptakan apa yang ada di alam semesta ini, karena sesungguhnya Rasūlullāh shallallātu wa sallam adalah orang terbaik.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

أنا سيدُ ولدِ آدمَ ولا فخر

_”Aku adalah anak keturunan Adam ‘alaihissalam yang terbaik dan aku tidak membanggakan diri.”_

Perhatikan! Bagaimanakah ternyata Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah orang yang top, manusia menyakini, jin menyakini, semuanya meyakini bahwasanya Muhammad ‘alayhi shallallātu
wa sallam adalah orang top. Bahkan orang-orang kuffar pun meyakini bahwasanya Nabi kita adalah orang top.

ومعنى شهادة أن محمدًا

_”Dan seseorang meyakini bahwasanya Muhammad adalah Rasūlullāh”_

Perhatikan ucapan pada ucapan Rasūlullāh!

Rasul adalah utusan, sesuatu yang biasa tatkala dinisbatkan kepada yang mulia maka jadilah mulia.

Baitun (بيت) artinya rumah, ketika dinisbatkan kepada yang mulia jadilah mulia (بيت الله) rumahnya Allāh.

Nāqatun (نَاقَة) artinya unta, ناقة الله artinya untanya Allāh, jadilah mulia, menisbatkan sesuatu yang biasa ketika dinisbatkan kepada yang mulia maka jadilah mulia.

Abdun (عبد) hamba عبد الله (hambanya Allāh).

Kita mengenal salah satu yang melekat pada gelar raja Saudi, khadimu (خدم) pelayan, الحرامين pelayannya. الحرامين dua tanah suci. خدم الحرامين, khadim خدم itu pelayanan. Dinisbatkan kepada sesuatu mulia jadilah mulia. خدم الحرامين pelayanannya dua kota tanah suci. Subhanallah, jadi penisbatan sesuatu kepada yang mulia itu menjadi mulia.

Maka dikatakan Muhammad itu siapa? (رسول) utusan, tapi disini Allah, Rasūlullāh utusannya Allah, menunjukkan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah orang terbaik, kenapa? karena Beliau adalah utusannya Allāh.

Apakah yang menjadi kewajiban seorang muslim tatkala berbicara tentang شهادة أن محمدًا رسول الله‏ maka الاعتراف (mengakui). Subhanallah, Tidak ada sesuatu hal yang mulia melebihi seseorang tatkala kita berbicara pengakuan.

Mohon maaf jika kita sedikit bergeser pada masalah persaksian, ketika seseorang ingin dijadikan saksi di depan hukum maka di sana ada istilah yang namanya persaksian.

Orang itu menyaksikan…melihat.
Orang itu menyaksikan…mendengar.

Kok tidak melihat, juga tidak mendengar, maka bisa seseorang itu i’tirāf (memberikan suatu pernyataan atau pengakuan).

Seorang muslim begitu dia hidup hendaknya dia memahami bahwasanya ada kewajiban i’tirāf (mengakui) (باطن و ظاهر) secara bathin ataukah zhahir, secara nampak ataukah tersembunyi.

Pengakuan terkait apa?

أنه عبد الله و رسوله

_Bahwasanya Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah hamba Nya Allāh, sekaligus rasul Nya Allāh._

Al-I’tiraf (الاعتراف) suatu keyakinan yang menghujam pada sanubari seseorang, mengakui, meyakini dengan sebenar-benarnya bahwasanya Rasūlullāh shallallātu wa sallam adalah hamba Allāh dan Rasul Allāh.

Rasūlullāh shallallātu wa sallam suatu saat pernah berkata kepada sahabatnya, Beliau shallallātu wa sallam pernah memberikan nasehat kepada para sahabat dan nasehat tersebut juga berlaku untuk kita semua.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ

_”Wahai sahabatku, janganlah kalian mengkultuskan aku secara berlebihan sebagaimana orang-orang nashrani mengkultuskan Isa ibnu Maryam”_

Kita diperintahkan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk menjadi umat أُمَّةً وَسَطاً (umat yang pertengahan), tidak ifrad tidak tafrid, tidak berlebihan juga tidak menggampangkan atau menyepelekan.

Orang Yahudi mereka berlaku buruk terhadap nabiyullāh Isa alayhissallām. Apakah yang diyakini oleh orang-orang Yahudi? Sungguh orang-orang Yahudi memberikan perlakuan terhadap nabi Isa alayhissallām dengan perlakuan yang buruk.

Sehingga tatkala mereka (orang-orang Yahudi) berjumpa dengan nabiyullāh Isa dan waktu itu nabi Isa digendong oleh ibunya (nabi Isa masih kecil) Maryam sebagai orang tua (ibu) dari nabi Isa mendapatkan suatu perlakuan buruk.

Mereka mengatakan:

يَـٰٓأُخْتَ هَـٰرُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمْرَأَ سَوْءٍۢ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّۭا

_”Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”_ (QS. Maryam: 28)

Apa yang dilakukan oleh Maryam? Maryam memberikan isyarat, waktu itu nabi isa digendong oleh Maryam, dan

فَأَشَارَتۡ إِلَيۡهِۖ

_Kalau kalian mau mengajak bicara, bicaralah sama anak ini (nabi Isa) karena Maryam waktu itu dia bernadzar kepada Allāh untuk tidak mengajak bicara siapapun._

إِنِّى نَذَرْتُ لِلرَّحْمَـٰنِ صَوْمًۭا فَلَنْ أُكَلِّمَ ٱلْيَوْمَ إِنسِيًّۭا

_”Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”_ (QS. Maryam: 26)

Sehingga Maryam mengatakan:

فَأَشَارَتۡ إِلَيۡهِۖ قَالُواْ كَيۡفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِي ٱلۡمَهۡدِ صَبِيّٗا

_Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”_ (QS. Maryam: 29)

Maka serta merta itu nabi Isa alayhissallām langsung berkata:

قَالَ إِنِّي عَبۡدُ ٱللَّهِ

Dia (Isa) berkata, _”Sesungguhnya aku hamba Allāh.”_

Orang-orang bani Israil mereka mengatakan bahwasanya nabi Isa adalah anak pelacur, orang-orang nashrani memberikan perlakuan berlebih kepada nabi Isa, mereka mengatakan bahwa Isa adalah Tuhan. Akan tetapi pernyataan itu dibantah oleh perkataan nabi Isa itu sendiri, seandainya nabi Isa adalah Tuhan niscaya dia akan berkata di depan orang-orang Yahudi dengan mengatakan إِنِّي أنا ٱللَّهِ – aku adalah Allāh bukan mengatakan إِنِّي عَبۡدُ ٱللَّهِ – aku adalah hamba Nya Allāh.

Begitu juga Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengajarkan ketika Beliau bersabda:

لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ

_”Janganlah kalian mengkultuskan aku secara berlebihan sebagaimana orang-orang nashrani mengkultuskan Isa ibnu Maryam.”_

فَقُولوا : عبد الله و رسوله

_”Maka hendaklah kalian berkata bahwasanya aku adalah hamba Allāh dan rasul-Nya.”_

Begitu juga nabi Isa beliau adalah hamba Allāh dan rasul-Nya.

إلى الناس كافة

_Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam diutus oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk seluruh alam semesta kepada semua manusia._

وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا رَحْمَةًۭ لِّلْعَـٰلَمِينَ

_”Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”_ (QS. Al-Anbiyya: 107)

والعمل بمقتضى ذلك

_Dan melakukan atau mengamalkan._

Jadi seseorang setelah i’tirāf memberikan pengakuan bahwasanya Rasūlullāh adalah hamba Allāh dan Rasul Nya. Maka kita memahami bahwasanya rasul ini bukan orang biasa, dia diutus oleh Allāh, dia adalah orang kepercayaan, beliau adalah musthafa (orang pilihan) untuk seluruh alam semesta

ولا بمقتضى ذلك من طاعته فيما أمر

_Begitu seseorang meyakini bahwasanya Rasul adalah hamba Allāh dan Rasul Nya, maka di sana ada hal-hal yang harus menghujam pada sanubari seseorang._

Siapakah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ini?

Seorang muslim memiliki kewajiban untuk mengenal bagaimanalah sejarahnya, bagaimanakah kehidupannya, bagaimanakah tatkala beliau berperang, bagaimanakah tatkala beliau bermuamalah dengan Istrinya, bermuamalah dengan para sahabatnya, bermuamalah sama anak-anak kecil.

والعمل بمقتضى ذلك من طاعته فيما أمر

_Maka apa yang menjadi kewajiban seorang muslim adalah mentaati, melaksanakan apa yang menjadi perintah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam kita lakukan._

Dan dikatakan,

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ

_Tidak pantas seorang mukmin atau mukminah jika Allah dan rasulNya telah menetapkan sesuatu maka orang mukmin tidak boleh menjadikan yang lain sebagai pilihan._ (QS. Al Ahzab: 36)

وتصديقه فيما أخبر

_Melaksanakan perintahnya kita lakukan_

ولا يستحق

_Dan membenarkan_

من طاعتة أكبر و تستحق فيما أكبر

_Membenarkan apa yang diperintahkan, semua apa yang diperintahkan nabi adalah haq mesti terjadi._

Ada hal-hal yang telah diberitakan Nabi dan sudah terjadi dan ada juga yang sudah terjadi dan terus terjadi, dan ada yang akan terjadi pun terjadi.

Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga dibuka Baitul Maqdis, terjadi.

Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga tersebar kebodohan, sekarangpun tersebar banyak kebodohan.

Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga terjadi banyak pembunuhan, dan ini pun terjadi.

Dan masih banyak hal yang masih terus terjadi, termasuk di antaranya terjadinya gempa bumi dan ini adalah bagian dari tanda kiamat.

واجتناب ما نهى عنه وزجر

_Dan wajib untuk meninggalkan apa yang telah menjadi larangannya._

وألا يُعبدَ الله إلا بما شرع

_Dan untuk tidak menyembah Allāh, kecuali apa yang telah disyariatkan._

نكتفي بهذا القدر

Lain waktu kita sambung lagi, InsyaAllah..

وصلى الله على محمد وعلى آله وصحبه وسلم

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top