Home > Kelas UFA > Silsilah Amalan Hati dan Penyakit Hati > Materi 30 – Cara Melawan Ujub (1)

Materi 30 – Cara Melawan Ujub (1)

🌍 Kelas UFA
🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى
📗 Silsilah Amalan Hati dan Penyakit Hati
〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, telah kita ketahui bahwasanya ‘ujub adalah penyakit yang sangat berbahaya. Sampai-sampai Ibnul Mubarak Rahimahullah pernah berkata:

ولا أعلم في المصلين شيئا شر من العجب

“Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang shalat perkara yang lebih buruk dari pada ‘ujub.”

Yaitu ‘ujub ini adalah perkara yang paling buruk yang menimpa orang-orang yang shalat. Karena kita tahu sebagaimana pernah kita jelaskan penyakit riya’, penyakit ‘ujub, bukan menyerang orang-orang yang melakukan kemaksiatan, bahkan sering justru menyerang orang-orang yang memiliki ketaatan-ketaatan dan rajin beribadah. Makanya benar kata Ibnul Mubarak: “Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih buruk pada orang-orang yang shalat yang lebih buruk daripada ‘ujub.”

Lantas bagaimana cara kita menghindari ‘ujub? Ada beberapa hal yang hendaknya kita renungkan agar kita bisa terhindar dari penyakit ‘ujub. Yaitu

*1. Semuanya semata-mata karena Allah*

Kita harus menyadari bahwasanya kita bisa berhasil, semuanya semata-mata karena Allah, dalam urusan dunia maupun dalam urusan akhirat.

Dalam urusan akhirat, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَىٰ مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ

“Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmatNya kepada kalian, niscaya tidak seorangpun dari kalian akan bersih (yaitu tidak akan jadi shalih) selama-lamanya. Tetapi Allah yang membersihkan, Allah yang mensucikan siapa yang dikehendakiNya,” (QS. An-Nur[24]: 21)

Yaitu Allah yang menjadikan orang yang shalih siapa yang Allah kehendaki.

Ini menunjukkan bahwasanya kita bisa shalih, kita bisa baik, semata-mata dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Oleh karenanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika menggali Khandaq (parit), Ya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata:

وَاللَّهِ لَوْلاَ اللَّهُ مَا اهْتَدَيْنَا وَلاَ تَصَدَّقْنَا وَلاَ صَلَّيْنَا

“Demi Allah, kalau bukan karena Allah kita tidak dapat hidayah, kita tidak bisa bersedekah dan kita tidak bisa shalat.” (HR. Bukhari)

Nabi mengakui, Nabi pun bisa dapat hidayah, Nabi pun bisa sedekah, Nabi pun bisa shalat, demikian juga para sahabat, semuanya semata-mata dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karenanya, inilah pengakuan yang diucapkan oleh kaum Mukminin ketika mereka masuk ke dalam surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 43:

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ ۖ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ

“Kami pun mencabut segala macam penyakit-penyakit yang ada dalam dada-dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai (yaitu mereka dalam surga) dan mereka (penghuni surga) berkata: ‘Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami kepada surga. Kami tidak akan bisa mendapatkan hidayah (petunjuk) kalau bukan Allah yang memberi petunjuk.’” (QS. Al-A’raf[7]: 43)

Mereka mengakui bahwasanya mereka bisa sampai ke surga dengan beramal shalih semuanya semata-mata dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Oleh karenanya jangan pernah kita ‘ujub dalam urusan akhirat. Kita bisa shalat, kita bisa sedekah, kita bisa berbakti kepada orang tua, kita bisa menuntut ilmu, kita bisa berdakwah, kita bisa memikirkan umat, semuanya semata-mata dari Allah, bukan karena siapa-siapanya kita, bukan karena kehebatan kita. Kita katakan: “Demi Allah, kalau bukan karena Allah kita tidak bisa begini.”

Demikian juga ketika kita bicara tentang perkara dunia, kita pun serahkan semua karena Allah. Kita bisa berhasil dalam urusan dunia, mungkin kita bisa punya rumah yang bagus, mungkin kita bisa punya usaha yang bagus, mungkin kita bisa punya perusahaan yang hebat, jangan kita bilang karena kita cerdas, jangan bilang karena kita banyak pengalaman.

Ya ikhwan, Ya Akhwat, semuanya dari Allah. Cerdas yang kasih Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang berikan kita berkesempatan untuk punya pengalaman banyak juga Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang memudahkan urusan kita dalam bisnis kita pun Allah Subhanahu wa Ta’ala, semuanya kemudahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika kita sadar bahwasanya semuanya karena pertolongan Allah, maka insyaAllah ‘ujub akan terhempas dan terlepas dari kita. Senantiasa kita merenungkan hal ini agar kita tahu bahwasanya semuanya semata-mata dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

والله أعلم بالصواب

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top