🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc.
📗 Kajian Tematik Bulan Ramadhan
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة أما بعد
Sahabat Bimbingan Islām yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Jika ada pedagang yang tidak perhatian dengan masa-masa atau waktu-waktu dimana dia memiliki banyak pelanggan.
Tidak perhatian dengan waktu-waktu yang mana ia bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat.
Kira-kira,
√ Kapan pedagang itu akan mendapatkan keuntungan?
√ Kapan pedagang itu akan laba besar?
Kehidupan kita yang kurang lebih 60 hingga 70 tahun.
√ Berapa yang kita gunakan untuk bekerja?
√ Berapa yang kita gunakan untuk makan, minum, atau urusan MCK?
√ Berapa waktu yang kita habiskan untuk jalanan yang sering macet ?
√ Berapa waktu yang kita gunakan untuk bersenda gurau dengan keluarga?
Dan terakhir, berapa waktu yang murni kita gunakan untuk beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla?
√ Untuk membaca Al Qurān?
√ Untuk shalāt? Atau yang semisalnya.
Anggaplah satu hari kita bisa membaca Al Qurān 1 jam, untuk masyarakat umum mungkin ini sudah sangat panjang dan menjenuhkan.
Kemudian bagi yang shalāt di masjid 5 waktu maka butuh waktu untuk setiap shalāt mungkin 30 menit (anggaplah seperti itu).
Berarti dalam sehari membutuhkan waktu 2,5 jam untuk shalāt (ini bagi yang shalāt di masjid 5 waktu).
Bagi yang hanya shalāt di rumah, mungkin ia hanya membutuhkan waktu 10 menit atau bahkan kurang untuk setiap shalātnya, berarti hanya membutuhkan waktu 1 jam dalam sehari untuk shalāt.
Kesimpulannya,
Mungkin dalam sehari (dan mungkin ini adalah kemungkinan terbaiknya) kita hanya beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla 3,5 jam dari 24 jam yang Allāh berikan kepada kita. Atau kita hanya beribadah 1/7 waktu dalam sehari untuk beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Berarti jika umur kita 70 tahun maka
ibadah kita selama hidup (kurang lebih) hanya 10 tahun.
Nah, jika ada kesempatan beribadah 10 hari, tapi bisa dipastikan ia dianggap beribadah 83 tahun, apakah itu bukan kesempatan yang luar biasa?
Kapan lagi kita diberikan kesempatan beribadah 10 hari, namun bisa dipastikan ia akan mendapatkan salah satu dari malam Lailatul Qadr yang ibadah saat itu lebih baik dari pada 83 tahun?
Tentu orang-orang yang tahu tentang perjalanan panjang akhiratnya akan berdo’a kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla agar ia diberikan taufīq agar bisa beribadah dengan baik di malam-malam itu.
Dari banyak peristiwa dalam kehidupan kita, pasti ada peristiwa yang paling istimewa. Pada setiap kerajinan pasti ada nilai artistik yang ditonjolkan.
Bahkan dalam kehidupan kita di dunia ini, ada tujuan pokok yang paling mendasar, yang harus dituju oleh setiap insan yaitu mentauhīdkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Nah, malam Lailatul Qadr, selain memiliki beraneka ragam ibadah yang hendaknya diamalkan, ia juga memiliki do’a yang diajarkan.
Ibunda Āisyah radhiyallāhu ta’āla ‘anhā pernah bertanya :
يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟
_“Wahai Rasūlullāh, Jika ,aku tahu bahwa suatu (menyadari) malam adalah malam Lailatul Qadr, apa yang harus aku katakan pada saat itu ?”_
Maka Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam pun menjawab :
قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
_Katakan :_
_”Yā Allāh, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun, suka mengampuni, maka ampunilah aku.”_
Hadīts ini merupakan hadīts yang dishahīhkan oleh Syaikh Albāniy rahimahullāh dan diriwayatkan oleh Imām At Tirmidzī dengan nomor 3513 dan Imam Ibnu Mājah dengan nomor 3850.
Semoga pembahasan ini bermanfaat dan semoga kita tersadarkan, bahwa Allah sedang memberikan tawaran yang menggiurkan bagi orang-orang yang beriman.
Semoga Allāh memberikan pertolongan kepada kita untuk memaksimalkan ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadhān besok, karena mungkin ini adalah Ramadhān terakhir kita.
Walaupun kita memohon kepada Allāh agar kita diberikan umur yang panjang dan berbārakah.
Wallāhu Ta’āla A’lam Bishawāb
وصلى الله على نبينا محمد